Sukses

Cara Simpan Brokoli Ini Bantu Agar Tetap Renyah hingga 5 Hari

Berikut ini cara menyimpan brokoli agar tetap renyah hingga 5 hari

Liputan6.com, Jakarta Brokoli adalah salah satu sayuran yang kaya akan gizi dan dapat diolah menjadi berbagai hidangan yang menggugah selera. Menurut informasi dari eatthis.com, brokoli mengandung beragam vitamin, mineral, serat, dan antioksidan yang sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh kita. Oleh karena itu, sangat disayangkan jika brokoli tidak menjadi bagian dari menu harian Anda!

Namun, ada beberapa tips penting yang perlu diperhatikan saat menyimpan brokoli agar tetap segar dan tidak cepat layu. Jika tidak disimpan dengan benar, brokoli dapat berubah warna menjadi kekuningan dan teksturnya pun bisa menjadi kurang menarik. Untuk menjaga kesegaran dan kerenyahan brokoli, ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan.

Berikut ini adalah cara-cara untuk menjaga brokoli tetap segar, yang telah dirangkum dari berbagai sumber. Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat memastikan brokoli tetap dalam kondisi terbaiknya untuk diolah menjadi berbagai hidangan lezat dan kaya nutrisi.

2 dari 10 halaman

1. Bungkus Brokoli dengan Tisu

Terdapat metode menarik untuk menjaga kesegaran brokoli. Pertama, ambil selembar tisu dan bungkus brokoli tanpa mencucinya terlebih dahulu. Tisu ini berfungsi untuk mempertahankan kelembapan dan mencegah brokoli menjadi lembek.

Setelah itu, letakkan brokoli yang telah dibungkus tisu ke dalam plastik yang sudah diberi lubang-lubang kecil untuk ventilasi. Terakhir, ikat ujung plastik tersebut dengan karet gelang agar tetap rapi. Dengan metode ini, brokoli Anda akan tetap segar lebih lama!

3 dari 10 halaman

2. Simpan di Kulkas Bagian Chiller

Setelah membungkus brokoli, simpanlah di dalam chiller kulkas untuk menjaga kesegarannya serta mempertahankan warna hijau cerahnya. Alternatif lain, Anda bisa memotong brokoli menjadi bagian-bagian kecil dan menaruhnya dalam wadah yang memiliki lubang-lubang kecil untuk ventilasi. Sebelum menutup wadah, letakkan selembar tisu di atas brokoli, lalu simpan di chiller kulkas.

Melubangi sedikit bagian bawah toples bertujuan untuk memberikan sirkulasi udara, sehingga brokoli tetap segar lebih lama, jelas Novaliandini HARVA dalam video YouTube-nya. Dengan menerapkan tips ini, brokoli Anda akan tetap lezat dan bergizi untuk dinikmati!

4 dari 10 halaman

3. Konsumsi Segera Setelah Dibeli

Walaupun brokoli bisa disimpan selama 3-5 hari dengan metode tertentu, Novaliandini Harva merekomendasikan agar kita segera mengonsumsinya setelah dibeli. Hal ini akan memastikan brokoli tetap segar, berwarna hijau cerah, dan nutrisinya tetap terjaga.

Lebih baik langsung dimakan setelah dibeli, katanya. Video yang menunjukkan cara menyimpan brokoli ini telah ditonton lebih dari 7,1 ribu kali di YouTube dan mendapat banyak komentar positif dari penonton. Banyak yang merasa terbantu dengan tips tersebut dan menyampaikan rasa terima kasih mereka di kolom komentar.

5 dari 10 halaman

Komentar Pengguna YouTube

"Terima kasih atas tips penyimpanan brokoli yang sangat bermanfaat, Mbak!" tulis akun YouTube Mega Natalia Sinaga.

"Makasih banyak, Kak! Tipsnya sangat membantu karena brokoli cepat sekali berubah warna," ujar akun YouTube Khaila's Kitchen.

"Informasi tentang cara menyimpan sayur brokoli ini sungguh bermanfaat," kata akun YouTube Squad dkk.

"Terima kasih telah membagikan tipsnya, Bun. Sekarang saya jadi lebih paham! Kerja yang bagus!" ucap akun YouTube Teh Maya.

"Saya sangat menikmati tutorial ini! Terima kasih telah berbagi video, langsung ingin mencoba!" tulis akun YouTube Tina Z'TAR ASMR.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda bisa menjaga brokoli di rumah tetap segar dan siap diolah kapan saja.

6 dari 10 halaman

Apa manfaat brokoli untuk kesehatan?

Brokoli merupakan makanan super yang kaya akan vitamin C, vitamin K, dan serat. Sayuran hijau ini juga sarat dengan antioksidan dan senyawa bioaktif yang berperan penting dalam melawan peradangan serta mengurangi risiko penyakit kronis, termasuk kanker.

Menambahkan brokoli ke dalam menu harian Anda tidak hanya mendukung kesehatan pencernaan, tetapi juga memperkuat sistem kekebalan tubuh. Jadi, yuk, nikmati manfaat luar biasa dari brokoli untuk kesehatan yang optimal!

7 dari 10 halaman

Bagaimana cara memasak brokoli agar tetap renyah?

Agar brokoli tetap renyah dan menggugah selera, Anda bisa mengukusnya selama 3-5 menit. Alternatif lainnya, coba blanching brokoli dalam air mendidih selama 2 menit, lalu segera rendam dalam air es. Hindari memasak brokoli terlalu lama agar teksturnya tidak menjadi lembek dan tetap nikmat saat disajikan!

8 dari 10 halaman

Apakah brokoli lebih baik dimakan mentah atau dimasak?

Brokoli adalah sayuran yang luar biasa! Untuk memaksimalkan manfaat vitamin C dan enzim yang dikandungnya, Anda bisa menikmatinya dalam bentuk mentah. Namun, jika Anda lebih suka memasaknya, jangan khawatir.

Proses memasak justru dapat meningkatkan ketersediaan beberapa nutrisi penting, seperti sulforafan, yang dikenal memiliki banyak manfaat kesehatan. Salah satu metode memasak yang direkomendasikan adalah mengukus. Cara ini tidak hanya menjaga rasa dan tekstur brokoli, tetapi juga memastikan nutrisinya tetap terjaga. Jadi, mari nikmati brokoli dengan cara yang paling Anda sukai!

9 dari 10 halaman

Berapa sering sebaiknya makan brokoli?

Untuk mendukung pola makan yang sehat dan seimbang, disarankan mengonsumsi sayuran hijau yang kaya nutrisi ini sebanyak 2-3 kali dalam seminggu. Brokoli, yang terkenal akan kegunaannya yang serbaguna, dapat diolah menjadi berbagai hidangan yang lezat. Anda bisa menikmatinya dalam bentuk salad segar, sup hangat, atau sebagai lauk pendamping yang menggugah selera. Rasakan manfaat kesehatannya dan buat hidangan Anda semakin menarik!

10 dari 10 halaman

Apa perbedaan antara brokoli dan kembang kol?

Brokoli dan kembang kol adalah dua sayuran cruciferous yang memikat dan penuh keunikan. Brokoli memanjakan mata dengan kepala hijau berbentuk bunga dan batang yang kuat, sedangkan kembang kol menarik perhatian dengan kepala putih yang padat dan halus. Walaupun keduanya memberikan berbagai manfaat kesehatan yang mirip, rasa dan tekstur mereka sangat berbeda, menjadikan keduanya sebagai pilihan unggulan di dapur yang layak untuk dicicipi!

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence