Liputan6.com, Jakarta - Bisa dibilang, depresi menjadi sebuah kondisi kesehatan mental yang cukup serius dan memengaruhi jutaan orang di seluruh dunia. Bahkan, kita sendiri bisa menyadari gejala dan tanda-tanda emosional jika memilikinya, seperti keputusasaan dan kesedihan yang berlangsung terus-menerus.
Akan tetapi, bisa jadi kita mungkin tidak sepenuhnya memahami gejala kognitif dari depresi, seperti misalnya brain fog. Ya, brain fog adalah keadaan kebingungan mental dan kurangnya kejelasan yang dapat terjadi pada orang yang hidup dengan depresi.Â
Baca Juga
Meskipun bisa dikatakan brain fog merupakan gejala umum depresi, tapi kondisi ini kurang dikenal dan bahkan lebih disalahpahami.
Advertisement
Melansir dari Calm Sage, Rabu (4/9/2024), brain fog dalam depresi atau brain fog depression dapat disebabkan oleh beberapa faktor yang akan dibahas lebih lengkap dalam artikel ini.
Brain fog depression dapat menjadi beban untuk dijalani, tetapi dengan bantuan dan strategi yang tepat hal itu dapat dikelola dengan baik.
Benarkah Depresi Bisa Menyebabkan Brain Fog?
Dengan kata sederhana, ya, depresi dapat menyebabkan brain fog. Gejala brain fog sendiri bisa dilihat dari kondisi mental seperti mudah lupa, bingung, dan sulit berkonsentrasi. Ini adalah tanda-tanda umum yang dapat Anda alami dalam brain fog bersamaan dengan gejala depresi.
Hubungan antara brain fog dan depresi dapat dilihat dari cara depresi memengaruhi otak dan fungsinya. Depresi menyebabkan ketidakseimbangan kimiawi, mengganggu fungsi kognitif, dan menyebabkan gejala brain fog. Selain itu, stres dan kelelahan juga dapat menyebabkan depresi dan brain fog yang terjadi pada depresi.
Gejala dari Brain Fog Depression
Brain fog dapat dialami dengan berbagai cara terkait brain fog depression atau brain fog yang berhubungan dengan depresi. Bagaimanapun, brain fog depression dapat memengaruhi kehidupan sehari-hari Anda.
Berikut ini beberapa gejala umum brain fog depression yang perlu Anda ketahui:
- Susah mengingat informasi
- Melupakan tugas dan tanggal penting
- Berjuang mengingat kejadian
- Tidak fokus pada tugas
- Mudah teralihkan
- Merasa lelah secara mental
- Timbul rasa lesu
- Mengalami kondisi kebingungan mental
- Pemikiran yang lebih lambat
- Sulit untuk mempertahankan rutinitas yang terstruktur
Brain fog dapat menciptakan siklus yang dapat memperburuk gejala depresi. Saat Anda mengalami brain fog, Anda mungkin merasa sulit untuk melakukan tugas harian, memenuhi harapan pekerjaan, atau bahkan terlibat dalam percakapan yang ramah.
Semua pengalaman ini dapat menyebabkan perasaan frustrasi, tidak berdaya, dan harga diri yang buruk sehingga memperburuk gejala depresi.
Advertisement
Penyebab Brain Fog Depression
Jika kita berbicara tentang penyebab brain fog depression, maka ada beberapa faktor yang berkontribusi terhadap kondisi tersebut. Depresi, misalnya, dapat dikaitkan dengan ketidakseimbangan kimia seperti serotonin, dopamin, dan norepinefrin.
Zat kimia ini berperan dalam mengatur suasana hati dan fungsi kognitif kita. Setiap gangguan pada hormon-hormon ini dapat mengganggu fungsi kognitif, yang menyebabkan brain fog.
Selain itu, depresi sering dikaitkan dengan stres kronis. Stres dapat memicu pelepasan kortisol atau hormon stres. Stres yang berkepanjangan dan paparan kortisol dapat memengaruhi hipokampus, area otak yang bertanggung jawab untuk memori dan pembelajaran.
Terlebih lagi, depresi dapat menyebabkan pola tidur yang buruk, yang menyebabkan masalah tidur seperti insomnia atau tidur berlebihan. Istirahat yang buruk juga dapat mengakibatkan kinerja kognitif yang buruk, yang menyebabkan brain fog.
Penelitian juga menunjukkan bahwa antidepresan tertentu dapat memiliki efek samping yang dapat membuat Anda merasa bingung, yang memperburuk brain fog depression.
Bisakah Mengatasi Brain Fog Depression?
Menangani brain fog yang berhubungan dengan depresi memerlukan pendekatan yang komprehensif, tetapi dapat diobati. Berikut beberapa pendekatan pengobatan untuk depresi akibat brain fog:
-
Obat-obatan
Meskipun obat-obatan tertentu dapat meningkatkan brain fog, beberapa obat yang menargetkan ketidakseimbangan neurotransmitter dapat diresepkan. Obat-obatan ini dapat mengatasi depresi dan gejala kognitif yang terjadi. Namun, sangat disarankan agar Anda berbicara dengan penyedia layanan kesehatan profesional sebelum mengonsumsi obat apa pun.
-
Psikoterapi
Pendekatan psikoterapi seperti CBT dan DBT juga dapat berperan dalam mengatasi brain fog pada depresi. Pendekatan ini dapat membantu Anda mengembangkan strategi penanganan, meningkatkan fungsi mental, dan mengelola gejala depresi beserta pola pikir negatif yang dapat memperburuk brain fog.
-
Perubahan gaya hidup
Anda juga dapat membuat beberapa perubahan positif pada gaya hidup Anda untuk mengurangi depresi dan brain fog. Gaya hidup aktif, mengonsumsi makanan yang seimbang, melakukan olahraga teratur, dan cukup tidur dapat menjadi langkah awal dalam mengobati depresi akibat brain fog.
-
Rehabilitasi kognitif
Dengan bantuan seorang profesional, Anda dapat melakukan latihan kognitif dan stimulasi untuk meningkatkan daya ingat, konsentrasi, dan keterampilan lain yang mungkin sulit Anda lakukan karena brain fog. Latihan ini dapat mencakup pemecahan teka-teki, permainan memori, dan aktivitas mental lainnya untuk otak.
Advertisement
Cara Mengatasi Brain Fog Depression
Setelah mengetahui lebih lengkap bagaimana brain fog depression bisa memengaruhi kehidupan Anda, ini dia beberapa tips yang bisa dilakukan untuk mengatasinya:
-
Miliki rutinitas
Menjaga rutinitas yang dapat Anda ikuti dapat membantu Anda mengelola tugas harian dan mengurangi beban mental untuk mengingatnya. Anda dapat menggunakan alat bantu seperti agenda, kalender, dan pengingat untuk tetap teratur.
-
Berlatih mindfulness
Anda juga dapat melakukan aktivitas manajemen stres seperti kesadaran untuk meningkatkan fokus, mengurangi stres yang memicu depresi, dan mengurangi kelelahan mental. Anda dapat memulai dengan beristirahat untuk melakukan latihan relaksasi.
-
Tetap terhubung secara sosial
Anda juga dapat berusaha menjaga hubungan sosial yang dapat menawarkan dukungan emosional saat Anda membutuhkannya. Menjangkau support system Anda juga dapat membantu mengurangi perasaan terisolasi. Anda dapat menciptakan sistem pendukung dengan bantuan teman, keluarga, dan kelompok pendukung.
-
Jangan multitasking
Melakukan banyak tugas sekaligus dapat meningkatkan beban mental dan memperburuk gejala brain fog. Cobalah untuk fokus pada satu hal dalam satu waktu. Ini dapat membantu Anda meningkatkan konsentrasi dan membuat Anda bekerja secara efisien.
-
Jalani gaya hidup aktif
Berolahragalah secara teratur, makan makanan bergizi, dan cukup tidur untuk mengatasi brain fog dan depresi. Anda juga dapat menghindari atau membatasi asupan kafein dan alkohol, karena zat-zat ini juga dapat memperburuk gejala brain fog dan depresi.
-
Cari bantuan dari seorang profesional
Jika gejala brain fog terkait depresi memengaruhi kehidupan sehari-hari dan cara Anda beraktivitas, jangan ragu untuk mencari bantuan dan dukungan dari seorang profesional. Seorang terapis profesional dapat membantu Anda mengidentifikasi penyebab brain fog depression dan mengatasi gejalanya.