Sukses

Memperingati Hari Olahraga Nasional, Binus Pecahkan Rekor MURI Lukisan Terpanjang dengan Teknik Hand Stamping

Kampus Binus @Kemanggisan berhasil mencapai Rekor MURI dengan membentangkan lukisan seorang pemanjat tebing setinggi 23 meter dengan teknik hand stamping

Liputan6.com, Jakarta - Pada Senin (09/09/2024) Binus University @Kemanggisan berhasil memecahkan Rekor MURI karya lukisan terpanjang dengan teknik hand stamping atau cap tangan. Lukisan di atas kain blancu solo yang memiliki panjang 23 meter dan lebar 6 meter merupakan hasil karya dari 1.820 Binusian yang turut ambil bagian.

Karya ini merupakan kolaborasi kampus Binus dengan School of Design Binus @Kemanggisan. Rekor MURI diberikan oleh Museum Rekor Indonesia sebagai bentangan karya lukisan pada area panjat tebing.

Lukisan ini membentuk gambar sosok pemanjat tebing yang memiliki makna berupa gambaran generasi muda yang tekun dan gigih meraih impian bersama-sama dengan semua orang mencoba untuk memberikan dukungan kepada Indonesia.

“Dukungan ini juga disertai dengan tulisan spirit yang menjadi nilai-nilai yang dimiliki oleh seluruh binusian,” ujar Budi Herlambang, Dosen Program Studi DKV Creative Binus @Kemanggisan pada acara penyerahan Rekor MURI karya lukisan.

Bertepatan dengan Hari Olahraga Nasional, karya ini dibentangkan di wall climbing setinggi 23 meter oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Swanarapala yaitu UKM olahraga di bidang panjat tebing. Wall climbing kampus Binus @Kemanggisan menjadi yang tertinggi diantara kampus-kampus lainya yang memiliki wall climbing.

Kamus Binus Anggrek @Kemanggisan terus berkomitemen tidak hanya dari segi akademis, tetapi juga pengembangan non-akademik seperti pengembangan soft skill, kebutuhan fisik, dan kesehatan mental.

Salah satu wujud komitmennya dengan menghadirkan sarana dan program wall climbing sebagai fasilitas olahraga dengan harapan mampu meraih prestasi ke depannya.

Bersamaan dengan peringatan Hari Olahraga Nasional, Binus @Kemanggis ingin berkontribusi terhadap poin sustainable development goals yang medukung bakat-bakat muda melalui beasiswa mahasiswa yang memiliki bakat di bidang atlet.

“Salah satunya beasiswa atlet bola basket yang sudah berjalan selama dua tahun dengan jumlah 19 mahasiswa,” ujar Stephen Wahyudi Santosa selaku President of Binus Higer Educational & Profesional Services dalam sambutannya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Perkembangan Wall Climbing di Indonesia

Di Indonesia sendiri wall climbing atau panjat tebing sudah berkembang dengan ditandai munculnya club panjat tebing yang tersebar. Usia pemula yang ingin mengikuti club ini kisaran umur 10 hingga 11 tahun ke atas.

Olahraga dengan adrenalin tinggi ini didukung oleh pemerintah Indonesia. Namun, secara pengenalan masyarakat masih banyak yang belum mengetahui.

“Mayarakat kurang sadar bahwa ini adalah olahraga yang dapat menghasilkan prestasi,” ujar Ferri Kamarudin Perwakilan Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI).

Secara pendanaan olahraga ini memang belum maksimal, tetapi selalu berupayah untuk melakukan kolaborasi bersama pemerintah dengan mengadakan event olahraga.

Bagi sebagian orang wall climbing merupakan olahraga yang berisiko dan membahayakan. Risiko cidera dan jatuh dari ketinggian menjadi hal yang mungkin terjadi.

“Panjat tebing DKI Jakarta akan melakukan pelatihan safety procedure dan pelatih mengutamakan keselamatan,” kata Ferri.

Memperingati Hari Olahraga Nasional Ferri berharap olahraga panjat tebing mendapat dukungan dari kampus-kampus yang memiliki sarana olahraga tersebut. Ia berharap agar banyak yang mengenal dan mengikuti olahraga ini. Semakin banyak yang ikut, maka semakin banyak yang termotivasi.

3 dari 3 halaman

Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Swanarapala Wall Climbing Kampus Binus @Kemanggisan Membentangi Lukisan

Sebelum ditugakan untuk membentang lukisan seorang pemanjat tebing, UKM Swanarapala melakukan latihan terlebih dahulu.

“Latihan aja disetir selama seminggu untuk persiapan penurunan lukisan 23 meter. Lumayan struggle, tapi sudah dipersiapkan setiap hari rancangan pembentanganya,” ungkap Nida salah satu anggota UKM Swanarapala.

Meski terjadi hujan saat acara berlangsung, tetapi tak menjadi penghalang lukisan yang meraih Rekor MURI tersebut membentang.

Dengan bantuan anggota UKM Swanarapala lukisan dengan panjang 23 meter dan lebar 6 meter berhasil dibentangkan.

Sebelum acara berlangsung para anggota sudah memprediksi cuaca dan mengatur strategi jika hujan turun.

“Sebelumnya sudah lihat prediksi cuaca karena terbiasa di alam. Kami sudah lihat hari ini akan turun hujan dan badai, jadi dari awal sudah wanti-wanti. Di atas juga sudah disiapkan penutupnya. Untuk penurunan sendiri kami pd karena sebelumnya sudah menyusun strategi penurunan yang tidak ada orangnya,” ujar Monica anggota UKM Swanarapala lainnya.

Akibat turun hujan, proses penurunan lukisan tidak diturunkan oleh manusia, melainkan dengan bantuan tali katrol. Hal ini dilakukan untuk menjaga keamanan para anggota, sebab ketika hujan turun tidak diperbolehkan untuk memanjat.

Mereka berharap untuk ke depannya UKM ini dapat dikenal dan mmbanggakan lagi. Mereka juga ingin menunjukan Swaranapala adalah bagian dari rumpun olahraga yang siap untuk tampil dan menyumbangkan bakat.  

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini