Sukses

Benarkah Whey Protein Bisa Sebabkan Jerawat? Ini Jawaban dan Cara Mencegahnya

Beberapa cara sederhana untuk mencegah whey protein merusak kulit Anda. Baca artikel ini selengkapnya, yuk!

Liputan6.com, Jakarta Bagi orang-orang yang ingin membentuk massa otot, mengonsumsi whey protein menjadi salah satu sumber nutrisi penting dan terbaik yang tidak bisa dilewatkan begitu saja. Sebab, suplemen ini bisa meningkatkan meningkatkan muscle protein synthesis dalam meningkatkan pertumbuhan lean muscle dan membantu manajemen berat badan yang efektif.

Sayangnya, tetapi, banyak yang percaya bahwa whey protein menyebabkan jerawat. Namun, apakah benar demikian?

Dilansir dari Style Craze, Rabu (11/9/2024), baca terus untuk mengetahui bagaimana whey protein dapat meningkatkan masalah jerawat dan cara mengatasinya.

Benarkah Whey Protein Bisa Menyebabkan Jerawat?

Ya. whey protein dapat menyebabkan jerawat karena berasal dari susu (bersama casein) dan terbentuk sebagai produk sampingan dari proses pembuatan keju. Ada banyak makanan yang menyebabkan jerawat, seperti susu. Konsumsi susu dikaitkan dengan jerawat. Beberapa penelitian telah menemukan kemungkinan hubungan antara keduanya:

  • Sebuah penelitian yang melibatkan atlet remaja menemukan bahwa whey protein memicu lesi jerawat pada mereka, dan lesi tersebut berkurang setelah minuman tersebut dihentikan. Akan tetapi, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan mekanisme pastinya. Dalam studi lain, peneliti mengamati bahwa whey protein dapat meningkatkan kadar insulin atau faktor pertumbuhan mirip insulin 1 (IGF-1) dan memperburuk jerawat pada pria sehat.
  • Dalam studi yang melibatkan 30 pasien, peneliti menemukan bahwa wanita cenderung mengalami jerawat setelah mengonsumsi whey protein. Mereka juga menyimpulkan bahwa whey protein dapat memicu jerawat pada orang yang tidak memiliki lesi aktif dan tidak memiliki riwayat keluarga dengan jerawat.
  • Survei dilakukan terhadap 11.000 peserta dengan 2.826 orang dalam kelompok berjerawat dan 3.853 orang dalam kelompok kontrol berusia 15 hingga 39 tahun. Ditemukan bahwa 11% orang dalam kelompok pertama mengonsumsi whey protein dalam 12 bulan terakhir, dibandingkan dengan 7,3% dalam kelompok kedua.

Meskipun mungkin ada banyak manfaat whey protein, Anda tidak dapat menyangkal adanya kaitan antara suplemen ini dan jerawat. Meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan mekanisme dan kaitan yang tepat antara keduanya, jelas bahwa whey protein memperburuk dan memicu jerawat. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Alasan Whey Protein Bisa Menyebabkan Jerawat

Salah satu efek samping whey protein adalah munculnya jerawat. Produk susu (termasuk whey protein) meningkatkan kadar gula darah dan memproduksi insulin serta faktor pertumbuhan mirip insulin (IGF-1) dalam tubuh Anda.

IGF-1 adalah faktor yang dianggap mempercepat pertumbuhan otot dan memicu jerawat. Susu memiliki indeks glikemik (IG) yang rendah, tetapi juga memicu pelepasan hormon comedogenic seperti progesteron, estrogen, prekursor androgen, dan 5-alpha-reductase steroid. Ketidakseimbangan hormon ini meningkatkan produksi sebum berlebih, keratinisasi abnormal, dan proliferasi bakteri, yang menyebabkan jerawat.

Mary Sabat, MS, RD, LD, mengatakan, “Mengonsumsi terlalu banyak protein dapat meningkatkan produksi hormon, seperti testosteron, yang dapat menyebabkan jerawat hormonal pada sebagian orang. Selain itu, protein hewani, jika bukan organik, mungkin mengandung hormon yang masuk ke dalam sistem Anda dan menyebabkan masalah kulit.”

Kebanyakan dari kita mengonsumsi whey protein baik melalui makanan, smoothie, atau air. Bahan-bahan yang Anda tambahkan ke bubuk protein juga dapat mempengaruhinya. 

3 dari 4 halaman

Bahan yang Perlu Dihindari dalam Whey Protein Anda

Apa yang Anda campurkan dalam whey protein Anda juga dapat berperan penting dalam timbulnya jerawat. Menambahkan susu, terutama susu skim, dapat menggandakan risiko timbulnya jerawat.

Produsen sering menambahkan whey protein ke dalam susu skim untuk menjaga konsistensinya. Selain itu, dibandingkan dengan susu biasa dan susu penuh lemak, susu skim meningkatkan risiko comedogenesis (pembentukan komedo karena pori-pori tersumbat). Oleh karena itu, hindari menyiapkan whey protein Anda dengan susu skim.

Sebaiknya hindari makanan apa pun yang dapat memicu timbulnya jerawat. Namun, hal itu mungkin tidak selalu memungkinkan jika Anda gemar berolahraga. 

4 dari 4 halaman

Cara Mencegah Timbulnya Jerawat yang Disebabkan Whey Protein

Jika sudah terlanjur jerawat muncul akibat whey protein, ini dia beberapa cara yang bisa dilakukan:

  • Hindari mengenakan pakaian ketat selama berolahraga. Pakaian ketat dapat menyebabkan penumpukan keringat dan sebum, yang menyebabkan jerawat.
  • Segera mandi setelah berolahraga. Hindari penggunaan handuk dan pakaian kotor untuk mencegah pertumbuhan bakteri dan penumpukan kotoran di pori-pori kulit.
  • Kurangi asupan whey protein. Anda dapat mengurangi jumlah atau frekuensinya dan memeriksa apakah protein tersebut bekerja. Jika tidak ada perbaikan, hentikan konsumsinya dan cari alternatif lain.
  • Gunakan perawatan jerawat yang mengandung obat (seperti benzoil peroksida atau asam salisilat) untuk mengurangi peradangan. Konsultasikan dengan dokter kulit untuk mendapatkan saran produk.
  • Gunakan pembersih noncomedogenic, sebaiknya yang mengandung asam salisilat, untuk membersihkan pori-pori.
  • Jika Anda memiliki kulit yang rentan berjerawat, hindari mengonsumsi makanan dengan indeks glikemik (IG) tinggi seperti gula, makanan olahan, dan karbohidrat. Selain itu, minumlah banyak air untuk tetap terhidrasi.

Anda dapat mencoba protein vegan sebagai pengganti whey protein. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.