Liputan6.com, Jakarta Siapa sangka buah yang sering ada di nasi pecel atau nasi ayam penyet kesukaan Anda akhir-akhir ini menjadi viral di media sosial. Ya, itu adalah timun yang menjadi tren di TikTok, berkat "Cucumber Guy" Logan Maffitt dengan salad timun Logan yang menjadi banyak omongan di setiap kalangan dan ingin mencobanya segera.
Nah, melansir dari Parade, Kamis (19/9/2024), tidak seperti banyaknya tren kesehatan di platform tersebut, para ahli rupanya sepakat bahwa tren ini sebenarnya menjadi hal yang sangat baik.
Baca Juga
"Timun dapat menjadi makanan super jika dimasukkan dengan benar ke dalam makanan," kata Reema Kanda, RD. "Di antara hidrasi tambahan, hingga vitamin seperti magnesium dan kalium, secara keseluruhan tren ini adalah tren yang sehat."
Advertisement
Namun, apakah hal yang baik itu tidak baik jika dikonsumsi terlalu banyak? Seperti misalnya Anda ingin mencoba makan timun setiap hari. Daripada penasaran, ini dia jawaban para ahli untuk mengetahui apa yang terjadi pada tubuh Anda ketika Anda rutin mengonsumsinya.
Amankah dan Sehat Mengonsumsi Timun Setiap Hari?
Sebagian besar, ya!
"Timun merupakan tambahan yang bagus untuk diet apa pun," kata Kim Shapira, MS, RD. "Timun rendah kalori dan tinggi air."
Ahli diet terdaftar lainnya pun menyetujuinya, dengan hampir semuanya mendukung timun sebagai pilihan yang bagus untuk musim panas atau iklim panas karena dapat membuat Anda terhidrasi lebih baik daripada beberapa pilihan buah atau sayuran lainnya.
Apa Manfaat Nutrisi dari Makan Timun Setiap Hari?
Setelah mengetahui kalau timun ternyata aman dimakan setiap hari, Anda tentu penasaran, kan, apa manfaat yang bisa didapatkan? Menurut Ana Reisdorf, MS, RD, timun mengandung banyak zat baik.
Beberapa zat bermanfaat tersebut meliputi:
-
Air
"Timun mengandung 95% air, jadi sangat baik untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi."
-
Vitamin K
"Vitamin K penting untuk kesehatan tulang dan pembekuan darah."
-
Antioksidan
"Timun kaya akan antioksidan, termasuk flavonoid dan tanin, yang membantu melawan stres oksidatif dan mengurangi peradangan."
-
Serat
"Timun mengandung banyak serat, terutama jika Anda tidak mengupas kulitnya. Serat penting untuk pencernaan yang sehat dan menjaga berat badan yang sehat."
Shapira dan Dr. Mohr juga mencatat bahwa timun kaya akan kalium, magnesium, dan beta-karoten.
Advertisement
Adakah Efek Samping Makan Timun Setiap Hari?
"Bagi kebanyakan orang, makan timun secara teratur sangatlah aman," kata Dr. Mohr. "Beberapa orang mungkin mengalami ketidaknyamanan pencernaan ringan jika mereka sensitif terhadap cucurbitacin, senyawa dalam timun yang dapat menyebabkan rasa pahit [pada makanan], meskipun hal ini sangat jarang terjadi. Jika Anda merasakan adanya masalah, sebaiknya sesuaikan seberapa sering Anda makan timun. Sebaiknya Anda juga makan berbagai macam buah dan sayur untuk memastikan Anda mendapatkan berbagai macam nutrisi dalam makanan Anda."
Salah satu hal yang paling disukai banyak orang tentang timun adalah rendahnya kalori, tetapi hal itu juga bisa menjadi hal yang buruk jika diet Anda tidak seimbang secara keseluruhan.
"Timun sangat rendah kalori, jadi penting untuk menambahkannya ke dalam makanan seimbang atau menyertakan berbagai macam buah dan sayur untuk memastikan Anda mendapatkan semua vitamin dan mineral yang Anda butuhkan," saran Shapira. "Saya akan makan makanan organik jika memungkinkan."
Sherie Nelson, MBA, RDN, menambahkan, "Meskipun timun menyehatkan, timun tidak terlalu padat nutrisi. Mengandalkan timun sebagai sumber nutrisi dapat menyebabkan kekurangan nutrisi jika tidak disertai dengan makanan kaya nutrisi lainnya."
Seperti Shapira, Nelson juga menyarankan bahwa timun organik mungkin lebih baik daripada timun yang ditanam secara konvensional karena residu pestisida pada kulitnya (yang merupakan tempat sebagian besar nutrisi berada). Jika produk organik agak terlalu mahal, pastikan untuk mencuci produk Anda secara menyeluruh sebelum menyiapkan, menyajikan, atau memakannya.
Cara Terbaik dan Tersehat dalam Mengonsumsi Timun
Sementara Shapira suka memakan timun begitu saja atau memotongnya menjadi kubus untuk dijadikan salad, Dr. Mohr menawarkan beberapa ide lainnya.
-
Salad timun
"Buat salad yang menyegarkan dengan mengiris timun dan mencampurnya dengan tomat ceri, bawang merah, minyak zaitun, cuka, dan sedikit garam dan merica."
-
Air yang dicampur timun
"Masukkan irisan timun ke dalam kendi berisi air dengan sedikit lemon dan daun mint."
-
Saus hummus
"Iris timun menjadi batang untuk dicelupkan ke dalam hummus sebagai camilan sehat yang memadukan protein dengan sayuran."
-
Greek yogurt tzatziki
"Buat saus atau cocolan lezat dengan mencampur timun parut dengan Greek yogurt, bawang putih, air jeruk lemon, dan adas, cocok untuk daging panggang."
Sementara Nelson merekomendasikan:
-
Smoothie
"Campurkan mentimun menjadi smoothie untuk mendapatkan rasa yang lembut dan manfaat kesehatan tambahan."
-
Mie mentimun
"Gunakan spiralizer untuk membuat mi mentimun sebagai alternatif rendah karbohidrat untuk pasta, yang dipadukan dengan saus atau dressing ringan."
-
Krupuk mentimun
"Gunakan irisan mentimun sebagai alternatif rendah karbohidrat untuk kerupuk. Padukan dengan keju dan daging tanpa lemak untuk camilan sehat."
-
Salsa mentimun
"Mentimun dapat ditambahkan ke kombinasi salsa non-tradisional, seperti mangga dan mint atau apel dan basil."
Advertisement