Sukses

Komunitas World Clean Up Day Indonesia Mengajak Masyarakat Setop Buang Sampah Sembarangan

World Clean Up Day Indonesia menggelar aksi sosial dalam rangka merayakan puncak World Clean Up yang sudah dilaksanakan di Indonesia selama 7 tahun berturut-turut. Acara diawali dengan pawai dan diikuti dengan talk show.

Liputan6.com, Jakarta - Komunitas World Clean Up Day Indonesia menggelar aksi sosial bersih-bersih dalam rangka merayakan puncak World Clean Up di seluruh dunia yang dilaksanakan serempak tanggal 20 September. Acara ini dilatarbelakangi oleh kepedulian terhadap sampah yang sampai saat ini masih menjadi isu lingkungan.

Kegiatan dilaksanakan pada Minggu (22/09/2024) di Area Sudirman. Diawali dengan parade pawai berjalan kaki dari Area Exit MRT Dukuh Atas hingga Jalan MH Thamrin, Gedung Indofood Tower.

Mengusung tema ‘Kami 13 juta relawan bebersih untuk memberikan ruang kehidupan (Make Rooms For Life!)’. Dengan menghadirkan beberapa narasumber pada sesi talk show di antaranya Andy Bahari selaku Leader of World Clean Up Day Indonesia, Luckmi Purwandari yang merupakan Kepala Pusat Pengembangan Generasi Lingkungan Hidup dan Kehutanan (PGLHK), dan Luna Maya sebagai selebritis sekaligus pemerhati lingkungan.

World Clean Up Day yang merupakan komunitas peduli sampah telah diikuti oleh 198 negara di dunia. Komunitas ini diperkenalkan ke Indonesia sudah sejak 2014 dengan nama Jakarta Clean Up, pada saat itu komunitas masih dalam tahap pengenalan. Hingga 2018 sampai sekarang mulai aktif dengan nama komunitas menjadi World Clean Up Indonesia.

Indonesia telah mengumpulkan 47 ribu ton sampah dengan melibatkan 27 juta relawan di seluruh wilayah. Kegiatan ini memberikan dampak positif bagi masyarakat maupun lingkungan.

Sampah adalah tantangan global seluruh dunia yang memberikan dampak bagi tiga masalah utama bumi atau triple planetary crisis. Perubahan iklim seperti banjir, berkurangnya populasi tanaman dan hewan, serta pencemaran adalah masalah yang disebabkan oleh sampah.

“Perubahan iklim buat bumi kita jadi lebih panas dan menyebabkan efek rumah kaca. Bangunan yang mepet dan menjulang tinggi menyebabkan tidak ada angin. Apa yang kita lakukan berdampak ke alam dan apa yang terjadi di alam berdampak ke kita juga,” ujar Luckmi Purwandari dalam sesi talk show World Clean Up Day Indonesia, Minggu (22/09/2024).

Butuh kesadaran untuk dapat menjaga lingkungan dari masalah sampah. Dalam kehidupa sehari-hari masih ditemukan penggunaan plastik belanja sekali pakai. Selain itu, sampah yang berserakan akan terbuang ke laut saat hujan. Kemudian, dimakan ikan-ikan yang dikonsumsi oleh manusia sehari-hari.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kesadaran Menjadi Solusi Masalah Sampah

Masalah sampah akan terselesaikan jika pemerintah dan masyarakat punya kesadaran peduli lingkungan dari bahayanya sampah.

“Sampah penting untuk dipikirkan. Butuh kedisiplinan yang tinggi dari diri sendiri dan harus jadi kebiasaan yang ga perlu diingetin lagi,” ucap Luna Maya.

Belajar dari negara lain yang memiliki kesadaran akan sampah melalui budaya yang mereka terapkan. Ketika menemukan sampah masyarakat harus punya kesadaran untuk memungutnya.

Selain itu, memilah sampah menjadi solusi yang dapat dilakukan dan sudah difasilitasi oleh pemerintah melalui tempat sampah dengan tiga kategori. Pemilahan sampah bertujuan untuk memisahkan sampah yang mudah terurai dan dapat didaur ulang kembali dengan sampah yang sulit terurai selama ratusan tahun.

Cara lain yang dapat dilakukan adalah menyetor sampah ke bank sampah yang nantinya didaur ulang oleh pihak pengelola.

Sebagai masyarakat perlu menyuarakan keresahan terkait permasalahan sampah untuk menggerakan pemerintah membuat regulasi khusus.

“Suarakan keresahan sehingga ada regulasi yang pasti untuk menyelesaikan masalah ini. Semakin banyak menuntut dan pengen sampah menuju perubahan lebih baik, maka harus digerakkan dengan baik, “ kata Luna Maya.

Tiap individu memiliki tanggung jawab untuk saling mengingatkan akan pentingnya sampah baik dengan cara komunikasi maupun memberikan edukasi.

“Kalau takut untuk menegur mulai aja dari diri sendiri. Bawa tumblr adalah hal yang sangat simpel semacam mengedukasi dan memberikan contoh. Orang-orang akan melihat dan terinsipirasi untuk mengikuti,” ucap Andy Bahari.

Masyarakat dan pemerintah punya peran dan kapasitasnya untuk melakukan perubahan dalam mengatasi masalah sampah. Berangkat dari niat dan komitmen untuk menjadikan kebiasaan dan budaya sehari-hari.

3 dari 3 halaman

Kontribusi Program Sekolah Adiwiyata untuk Perubahan Sampah Menjadi Lebih Baik

Beberapa sekolah di wilayah Indonesia sudah tergabung dalam program Adiwiyata yaitu program sekolah peduli kebersihan lingkungan. Data per 2024 sebanyak 749 sekolah di seluruh wilayah Indonesia ikut ambil bagian dalam program Adiwiyata dan telah melibatkan 182 ribu murid.

Program Adiwiyata mengajak para murid untuk terlibat dalam memilah sampah yang nantinya dijadikan sebagai pupuk kompos. Selain itu, sampah lainnya diolah menjadi pakan ikan dan ayam.

Program ini mengajak anak-anak untuk tidak membuang sampah ke lingkungan, melainkan menyetor sampah ke bank sampah.

Tahun ini sekitar 720 sekolah memperoleh penghargaan berskala nasional dari Pusat Pengembangan Generasi Lingkungan Hidup dan Kehutanan (PGLHK).

"Acara ini bagus sebagai generasi muda kita jadi tahu, kita peduli dengan bumi dan ternyata Indonesia punya banyak sampah. Jadi bikin kita sadar untuk peduli dengan lingkungan sekitar," ucap Putra Bimo Utomo, Murid Sekolah Menengah Atas. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.