Liputan6.com, Jakarta - Tekanan darah tinggi, atau yang lebih dikenal sebagai hipertensi, adalah kondisi medis di mana tekanan darah terhadap dinding arteri terlalu tinggi. Tekanan darah tinggi tidak menunjukkan gejala apa pun. Inilah mengapa sering disebut sebagai 'silent killer'.Â
Melansir dari Times of India, Sabtu (5/10/2024), menurut data yang dirilis oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), diperkirakan 1,28 miliar orang dewasa berusia antara 30 hingga 79 tahun di seluruh dunia mengalami hipertensi. Sayangnya, banyak dari mereka tidak menyadari kondisi ini akibat kurangnya pemeriksaan rutin.
Baca Juga
Laporan WHO juga menunjukkan bahwa hanya 42% orang dewasa dengan hipertensi yang didiagnosis dan mendapatkan perawatan, sedangkan hanya 21% yang mampu mengendalikan tekanan darahnya.
Advertisement
Hipertensi dapat menyebabkan beban berat pada organ tubuh dan meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, serta penyakit ginjal. Berbagai faktor dapat berkontribusi terhadap perkembangan kondisi ini, mulai dari usia, gaya hidup yang penuh tekanan, hingga faktor keturunan.
"Tekanan darah tinggi yang tidak diobati bisa menyebabkan konsekuensi yang merugikan termasuk kerusakan paru-paru dan ginjal, kehilangan penglihatan dan ingatan, dan bahkan gagal jantung," kata Konsultan - Kardiologi, Rumah Sakit Manipal, Ghaziabad, Abhishek Singh, seperti melansir dari Times of India.
"Oleh karena itu, sangat penting untuk secara proaktif menargetkan dan mengelola tekanan darah tinggi di tahap awal untuk mencegah perkembangan di dalam tubuh," sambungnya.
Berikut beberapa gejala hipertensi yang seringkali terabaikan dan cara mengatasinya:
1. Pusing
Pusing dapat menjadi salah satu tanda awal hipertensi. Individu yang mengalami pusing seringkali merasakan sensasi berputar atau goyang, sehingga sulit untuk berdiri atau berjalan dalam waktu lama.
Dalam kasus yang lebih parah, pusing dapat disertai dengan perasaan ingin pingsan. Gejala ini terjadi karena aliran darah ke otak terganggu akibat tekanan darah yang tinggi, sehingga sangat penting untuk tidak mengabaikannya dan segera melakukan pemeriksaan.
2. Kebingungan
Kebingungan merupakan gejala lain yang bisa menunjukkan bahwa tekanan darah seseorang berada di atas normal. Seseorang yang mengalami kebingungan mungkin merasa sulit untuk berkonsentrasi atau mengingat hal-hal sederhana.
Meskipun kebingungan juga bisa disebabkan oleh gangguan neurologis, jika Anda memiliki riwayat keluarga hipertensi atau faktor risiko lain, penting untuk tidak mengesampingkan kemungkinan hipertensi dan segera melakukan pemeriksaan.
Â
Advertisement
3. Suara dengung di telinga
Suara mendengung yang muncul di telinga, yang secara medis dikenal sebagai tinitus, dapat menjadi indikator bahwa tekanan darah Anda tidak terkendali.
Ketika tekanan darah tinggi menyebabkan aliran darah melalui pembuluh darah dengan kekuatan yang lebih besar, hal ini dapat memicu suara dengung yang konstan. Gejala ini sering kali diabaikan, padahal bisa menjadi sinyal bahwa kondisi kesehatan Anda memerlukan perhatian.
4. Ritme jantung tidak normal
Ritme jantung yang tidak normal ditandai dengan jantung berdebar-debar yang datang dan pergi. Ini mungkin terlihat sebagai gejala yang ringan, tetapi bisa menjadi tanda utama dari hipertensi.
Jantung yang berdebar-debar dapat disertai dengan rasa cemas dan kesulitan bernapas. Jika Anda merasakan gejala ini, sangat penting untuk tidak menunda pemeriksaan ke dokter agar kondisi dapat terdiagnosis dan ditangani dengan tepat.
Advertisement
5. Sakit kepala parah
Sakit kepala yang sangat parah, sering disertai dengan keringat dan jantung berdebar, juga bisa menjadi tanda hipertensi. Sakit kepala akibat hipertensi cenderung berdenyut dan bisa memburuk dengan aktivitas fisik.
Rasa sakit yang hebat ini biasanya bukan sakit kepala biasa, melainkan indikasi bahwa tekanan darah telah mencapai level yang berbahaya. Jika Anda mengalami sakit kepala yang tidak biasa dan intens, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.Â
Cara mengatasi hipertensi
Tekanan darah tinggi bisa menjadi masalah serius yang memengaruhi kesehatan. Namun, Anda dapat mencoba beberapa teknik sederhana untuk membantu mengembalikan tekanan darah ke level normal.
Salah satunya adalah dengan memijat area tertentu di kepala dan leher. Berikut cara yang dapat Anda lakukan, seperti yang dilansir dari Brightside.
Memijat leher dan telinga
Terdapat tiga titik di kepala dan leher yang dapat membantu menurunkan tekanan darah dalam waktu singkat. Berikut langkah-langkah yang bisa Anda ikuti:
- Mulailah dengan menemukan titik di belakang telinga. Setelah menemukannya, raba ke arah bawah hingga Anda mencapai tengah tulang selangka. Di sinilah terdapat titik kedua.
-
Gunakan jari-jari Anda untuk memijat leher secara lembut dari atas ke bawah sepanjang garis yang Anda temukan. Ulangi gerakan ini sebanyak 10 kali di kedua sisi leher. Ini akan membantu merelaksasi otot-otot di leher.
- Setelah itu, cari titik ketiga yang terletak di bawah setinggi daun telinga, sekitar 1/2 cm dari telinga. Pijat area ini di kedua sisi menggunakan ujung jari Anda selama sekitar satu menit. Lakukan gerakan memijat ini dengan arah berlawanan jarum jam.
Advertisement
Rendam kaki dengan air panas
Cara lain untuk mengatasi hipertensi yakni dengan menggunakan air panas untuk ‘menarik’ darah ke kaki dan menjauh dari kepala. Berikut adalah langkah-langkah untuk melakukannya:
- Ambil ember atau baskom dan isi dengan air panas yang masih dapat ditoleransi oleh kulit Anda. Pastikan suhu air cukup panas untuk memberikan efek relaksasi, tetapi tidak sampai membakar kulit.
- Cari tempat duduk yang nyaman dan tenang. Pastikan Anda merasa rileks agar proses ini lebih efektif.
- Oleskan kompres es di bagian belakang leher Anda. Ini akan membantu meredakan ketegangan dan memberikan efek pendinginan yang kontras dengan air panas.
- Letakkan tangan dan kaki Anda ke dalam baskom berisi air panas. Biarkan kedua bagian tubuh tersebut merendam selama sekitar 10-15 menit. Selama waktu ini, Anda akan merasakan aliran darah yang kembali ke kaki, yang dapat membantu menurunkan tekanan darah.
Latihan pernapasan mendengung
Tekanan darah tinggi sering kali menyebabkan sakit kepala dan migrain. Namun, ada latihan sederhana yang dapat membantu menenangkan pikiran sekaligus meredakan ketegangan tersebut.
- Carilah tempat yang tenang dan duduklah di lantai dengan posisi yang nyaman. Pastikan punggung Anda lurus agar aliran energi dan pernapasan menjadi optimal.
- Letakkan jari telunjuk Anda pada tulang rawan di kedua telinga. Ini akan membantu merangsang titik-titik akupresur yang dapat memberikan efek relaksasi.
- Tarik napas dalam-dalam melalui hidung, penuhakan paru-paru Anda dengan udara segar. Pastikan untuk merasa rileks dan fokus pada pernapasan Anda.
- Saat Anda mengeluarkan napas, buatlah bunyi berdengung seperti suara lebah. Tekan secara lembut tulang rawan telinga Anda saat mengeluarkan napas. Suara ini dapat membantu menenangkan sistem saraf dan meredakan ketegangan.
- Lakukan latihan ini sebanyak 7-10 kali. Fokus pada suara dan perasaan relaksasi yang ditimbulkan selama proses ini.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence
Advertisement