Liputan6.com, Jakarta - Kelenjar tiroid, kelenjar kecil berbentuk kupu-kupu yang terletak di leher, memiliki peran krusial dalam mengatur metabolisme tubuh. Ketika kelenjar ini tidak berfungsi dengan baik, berbagai gejala dapat muncul, termasuk perubahan berat badan, tingkat energi dan suasana hati.
Salah satu gejala yang sering diabaikan adalah perubahan penampilan dan kesehatan kaki. Meskipun terlihat sepele, masalah ini bisa menandakan gangguan tiroid yang lebih serius jika tidak ditangani. Dalam jangka panjang, ketidaknormalan ini dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan.
Baca Juga
Salah satu gejala yang paling umum terkait dengan gangguan tiroid adalah nyeri kaki. Kelenjar tiroid memproduksi hormon yang membantu mengatur metabolisme. Ketika fungsi kelenjar ini terganggu, bisa muncul nyeri otot dan persendian di kaki.
Advertisement
Nyeri ini seringkali disebabkan oleh kondisi seperti hipotirodisme, di mana tiroid kurang aktif, atau hipertiroidisme, di mana tiroid terlalu aktif.
Jika Anda merasakan nyeri kaki yang tidak biasa, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter. Deteksi dini dapat membantu mengidentifikasi apakah masalah tersebut terkait dengan kondisi tiroid dan mencegah komplikasi lebih lanjut.
Oleh karena itu, ketahui beberapa gejala penyakit tiroid yang muncul di kaki, seperti melansir dari Times of India, Senin (14/10/2024):
Â
1. Kaki dingin
Kaki dingin sering kali dianggap hal sepele, tetapi bisa jadi tanda adanya masalah yang lebih serius. Ketika kelenjar tiroid tidak berfungsi dengan baik, hal ini dapat mengakibatkan penurunan sirkulasi darah. Akibatnya, kulit menerima suplai darah yang jauh lebih sedikit, hanya sekitar seperempat hingga seperlima dari jumlah normal.
Ekstremitas bawah, terutama kaki, sangat rentan terhadap masalah sirkulasi ini, terutama saat musim dingin. Dalam kondisi cuaca dingin, penurunan aliran darah bisa membuat kaki terasa lebih dingin dan tidak nyaman.
Jika Anda sering mengalami kaki dingin, penting untuk memperhatikan kemungkinan adanya gangguan tiroid. Mengidentifikasi masalah ini sejak dini bisa membantu mencegah komplikasi lebih lanjut dan memastikan kesehatan Anda terjaga.Â
Advertisement
2. Kaki bengkak dan nyeri
Pembengkakan dan nyeri pada kaki dan tungkai bisa disebabkan oleh berbagai masalah kesehatan, termasuk disfungsi ginjal, diabetes, infeksi kulit dan penyakit jantung. Namun, salah satu penyebab yang sering diabaikan adalah hipotiroidisme.
Hipotiroidisme, atau tiroid yang kurang aktif, dapat memengaruhi banyak aspek kesehatan. Selain pembengkakan dan nyeri, gejala lain yang mungkin muncul meliputi kram kaki, infeksi, bau tidak sedap pada kaki, telapak kaki yang menguning, dan perubahan pada kuku.
Jika Anda mengalami salah satu atau beberapa gejala tersebut, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter.Â
3. Kaki kering dan pecah-pecah disertai kapalan
Kaki yang pecah-pecah dan kering, sering disertai kapalan, bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang lebih dalam. Penelitian menunjukkan bahwa banyak individu dengan hipotiroidisme melaporkan kondisi kulit yang kasar dan kering, terutama pada bagian kaki.
Kelenjar tiroid memiliki peran penting dalam mengatur metabolisme tubuh, dan ketika tidak berfungsi dengan baik, dapat menyebabkan berbagai gejala, termasuk kulit yang kering. Saat tiroid kurang aktif, produksi minyak dan keringat yang diperlukan untuk menjaga kelembapan kulit berkurang.
Akibatnya, kulit menjadi kering, kasar, dan gatal, terutama di area kaki. Kekeringan ini dapat menyebabkan retakan dan pecah-pecah, yang bukan hanya menyakitkan tetapi juga meningkatkan risiko infeksi.
Advertisement
4. Kaki gatal
Gatal adalah gejala umum hipotiroidisme, dan tidak hanya memengaruhi kaki tapi juga bagian tubuh lainnya, termasuk kulit kepala, kaki, bahkan alat kelamin.
Hal ini disebabkan oleh kulit kering yang merupakan akibat dari penurunan produksi minyak dan keringat akibat tiroid yang kurang aktif.
Saat kulit kering, ia kehilangan elastisitasnya dan menjadi gatal. Hal ini bisa menyebabkan keinginan terus-menerus untuk menggaruk, yang selanjutnya bisa mengeringkan kulit, menciptakan siklus kekeringan dan gatal.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence