Liputan6.com, Jakarta Kepercayaan diri merupakan aspek penting yang perlu ditumbuhkan sejak dini dalam diri anak-anak. Dengan rasa percaya diri yang kuat, anak akan lebih mudah bersosialisasi dan berkembang secara optimal seiring pertumbuhannya. Dikutip dari berbagai sumber, Kamis (24/10), sikap percaya diri yang sehat juga membuat anak mampu menghadapi berbagai tantangan dengan lebih baik, baik di lingkungan sosial maupun pendidikan.
Namun, peran orangtua dalam membentuk kepercayaan diri anak sangat besar. Melalui pola asuh dan sikap sehari-hari, orangtua dapat mempengaruhi tinggi rendahnya rasa percaya diri anak. Sayangnya, ada beberapa sikap orangtua yang justru dapat meruntuhkan rasa percaya diri anak dan berpotensi meninggalkan dampak psikologis yang negatif.
Kasar dan Pemarah
Bersikap kasar dan pemarah kepada anak bisa menjadi kesalahan besar dalam pola asuh. Walaupun tindakan ini kadang dianggap efektif untuk membuat anak patuh, sikap kasar dan pemarah sebenarnya dapat menimbulkan trauma pada anak. Jika diterapkan terus-menerus, anak akan merasa tidak dicintai dan kurang mendapatkan perhatian yang seharusnya.
Menurut penelitian, orangtua yang sering menunjukkan kemarahan kepada anak dapat menyebabkan anak tumbuh dengan rasa takut dan rendah diri. Sikap ini bahkan berpotensi membentuk karakter anak yang kasar dan pemarah di kemudian hari, terutama saat ia menjadi dewasa.
Advertisement
Membandingkan Anak dengan Orang Lain
Membandingkan anak dengan orang lain, terutama dengan teman sebaya, bisa sangat merusak kepercayaan diri mereka. Banyak orangtua yang tanpa sadar membandingkan prestasi anak dengan anak lain, baik dalam hal akademis, kreativitas, maupun kepatuhan. Kebiasaan ini dapat menyebabkan anak merasa tidak cukup baik dan meragukan kemampuan dirinya sendiri.
Penelitian menunjukkan bahwa anak yang sering dibanding-bandingkan dengan orang lain lebih rentan mengalami depresi dan cenderung tumbuh menjadi pribadi yang tertutup. Selain itu, perasaan tidak puas terhadap diri sendiri bisa berkembang menjadi rasa tidak percaya diri yang mendalam saat dewasa.
Meremehkan Usaha Anak
Sikap meremehkan anak, baik secara langsung maupun lewat candaan, dapat sangat menyakiti perasaannya. Ketika orangtua meremehkan usaha anak, meskipun anak telah berusaha keras untuk mencapai sesuatu, hal ini bisa menyebabkan anak merasa tidak berharga. Sikap meremehkan ini bisa terjadi dalam percakapan sehari-hari atau ketika bercanda, tetapi dampaknya tetap serius pada kepercayaan diri anak.
Ketika anak merasa usahanya tidak dihargai, mereka cenderung merasa tidak berguna dan berisiko mengalami depresi. Jika hal ini terus berlanjut, anak akan tumbuh dengan perasaan rendah diri yang mendalam.
Advertisement
Kesalahan Fatal dalam Parenting, Sikap yang Meruntuhkan Kepercayaan Diri Anak
Sebagai orangtua, wajar memiliki harapan agar anak bisa menjadi yang terbaik. Namun, harapan yang terlalu tinggi atau berlebihan dapat menjadi beban bagi anak. Ketika anak tidak bisa memenuhi harapan tersebut, ia bisa merasa gagal dan kehilangan kepercayaan diri.
Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang terus-menerus diberi tekanan untuk memenuhi harapan yang tinggi lebih rentan mengalami depresi dan cemas. Mereka juga mungkin melakukan segala sesuatu bukan karena keinginan pribadi, melainkan hanya untuk menyenangkan orangtua.
Suka Membentak
Membentak anak, terutama di depan orang lain, bisa sangat merusak kepercayaan dirinya. Anak-anak, khususnya yang masih berada di usia dini, sangat sensitif terhadap suara keras dan sikap kasar. Membentak anak tidak hanya berdampak pada emosionalnya, tetapi juga dapat memengaruhi perkembangan otaknya.
Anak-anak yang sering dibentak cenderung merasa tidak aman, malu, dan depresi. Kebiasaan ini juga dapat merusak hubungan orangtua dengan anak, karena anak akan merasa tidak dicintai dan tidak dihargai.
Advertisement
Pertanyaan dan Jawaban Seputar Kesalahan dalam Parenting
Bagaimana cara meningkatkan kepercayaan diri anak?
Untuk meningkatkan kepercayaan diri anak, orangtua perlu memberikan apresiasi atas usaha mereka, tidak membandingkan dengan anak lain, dan selalu memberikan dukungan emosional.
Â
Apa dampak jika orangtua sering membandingkan anak?
Anak yang sering dibandingkan dengan orang lain dapat merasa tidak percaya diri, merasa rendah diri, dan berisiko mengalami depresi.
Advertisement
Mengapa membentak anak tidak baik?
Membentak anak dapat merusak perkembangan emosional dan mental anak, menurunkan rasa percaya diri, dan menyebabkan anak merasa tidak dicintai.
Apakah harapan tinggi orangtua selalu buruk untuk anak?
Harapan tinggi yang diberikan secara berlebihan dapat menjadi beban bagi anak dan membuatnya merasa tertekan, sehingga berpotensi menurunkan kepercayaan diri.
Advertisement