Sukses

5 Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Menjalani Transplantasi Rambut

Keputusan untuk menjalani transplantasi rambut adalah langkah besar yang memerlukan pertimbangan matang.

Liputan6.com, Jakarta - Dalam beberapa tahun terakhir, hair transplant atau transplantasi rambut telah menjadi pilihan populer bagi banyak orang yang ingin memperbaiki penampilan mereka. 

Prosedur ini bertujuan untuk mengembalikan volume dan kepadatan rambut, yang seringkali hilang seiring bertambahnya usia atau akibat faktor genetik. Namun, dengan banyaknya klinik hair transplant yang bermunculan dan menawarkan beragam metode, memilih klinik yang tepat bisa menjadi tantangan tersendiri.

Keputusan untuk menjalani transplantasi rambut adalah langkah besar yang memerlukan pertimbangan matang. Hasil akhir sangat bergantung pada kualitas klinik dan keahlian tenaga medis yang melakukan prosedur. 

Oleh karena itu, ketahui beberapa hal penting yang harus diperhatikan sebelum menjalani transplantasi rambut, seperti yang disarankan Dokter Ahli Transplantasi Rambut, dr. Cintawati Farmanina, Mbio (AAM).

1. Reputasi klinik

Sebelum memutuskan untuk melakukan prosedur, penting untuk meneliti reputasi klinik. Pastikan klinik tersebut memiliki izin resmi dan diakui oleh otoritas kesehatan.

"Anda dapat mencari ulasan dan testimoni dari pasien sebelumnya, baik di situs web klinik maupun platform ulasan independen. Pengalaman pasien lain bisa memberikan wawasan berharga mengenai kualitas layanan yang diberikan," ucap dr. Cintawati, dalam keterangannya, Kamis (24/10/2024).

2. Kualifikasi dan pengalaman dokter

Salah satu faktor kunci dalam keberhasilan transplantasi rambut adalah siapa yang akan melakukan prosedur tersebut. Pastikan bahwa dokter yang menangani Anda adalah seorang profesional yang berlisensi dan berpengalaman dalam bidang ini.

"Jika klinik mengiklankan tenaga medis dari luar negeri, periksa juga izin praktik mereka di Indonesia. Memastikan bahwa dokter memiliki pengalaman yang memadai dapat membantu Anda menghindari risiko yang tidak diinginkan," lanjutnya.

 

2 dari 3 halaman

3. Riwayat pasien sebelumnya

dr. Cintawati mengatakan, Anda perlu melihat hasil dari pasien sebelumnya. Itu menjadi langkah penting dalam mengevaluasi kemampuan klinik. Klinik yang baik biasanya akan memamerkan foto before and after pasien yang telah menjalani prosedur.

"Ini tidak hanya memberikan gambaran tentang hasil yang mungkin Anda capai, tetapi juga menunjukkan kemampuan dokter dalam menangani berbagai jenis kasus," jelasnya.

4. Perhitungan jumlah rambut yang dibutuhkan

Sebelum melakukan prosedur, dokter harus memberikan penjelasan yang jelas mengenai jumlah rambut yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Memahami cara dokter menentukan jumlah rambut ini sangat penting agar Anda tidak menghadapi kesalahpahaman terkait kebutuhan graft. Diskusikan berbagai opsi yang ada dan pastikan Anda merasa nyaman dengan rekomendasi yang diberikan.

5. Proses pengambilan dan penanaman graft

Tanyakan tentang proses pengambilan graft rambut dan waktu penyimpanannya sebelum ditanam. Graft harus disimpan pada suhu ruang tidak lebih dari 5 jam untuk memastikan bahwa folikel tetap dalam kondisi terbaik.

"Diskusikan dengan dokter mengenai metode pengambilan yang digunakan dan pastikan bahwa prosedur tersebut dilakukan dengan cara yang aman dan profesional," lanjut dr. Cintawati.

 

3 dari 3 halaman

Menghindari penipuan dan risiko

Dalam industri hair transplant, terdapat risiko penipuan yang bisa merugikan pasien. Beberapa klinik mungkin tidak transparan mengenai jumlah graft yang dibutuhkan atau harga yang dikenakan.

Hal ini bisa menyebabkan Anda membayar lebih untuk hasil yang tidak memuaskan. Penting untuk bertanya secara mendetail mengenai biaya yang terlibat dan menghindari tawaran yang terlihat terlalu bagus untuk menjadi kenyataan.

"Lebih parah lagi, jika prosedur dilakukan oleh tenaga yang tidak kompeten, Anda berisiko mengalami infeksi, hasil yang tidak maksimal, atau bahkan rasa sakit yang berkepanjangan. Pastikan bahwa setiap prosedur anestesi dilakukan oleh tenaga medis yang berlisensi untuk menghindari komplikasi selama dan setelah prosedur," tutup dr. Cintawati.