Sukses

Debat Kedua Pilkada Jakarta 2024, Warganet: Kurang Seru Gak Rame

Publik, khususnya para pengguna jejaring sosial pun menyoroti debat pilkada Jakarta 2024 ini. Banyak warganet mengklaim bahwa debat kedua pilkada tidak seru dibandingkan debat sebelumnya.

Liputan6.com, Jakarta - Debat kedua pemilihan kepala daerah (pilkada) Jakarta 2024 digelar pada hari ini, Minggu (27/10/2024), di Ecovention, Ancol, Jakarta Utara

Pada debat pilkada Jakarta 2024 ini menampilkan tiga pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur (cagub-cawagub), pasangan nomor urut 1, Ridwan Kamil-Suswono (RIDO), nomor urut 2, Dharma Pongrekun-Kun Wardana (Dharma-Kun) dan nomor urut 3, Pramono-Rano.

Debat yang dipandu oleh moderator Frisca Clarissa dan Rivana Pratiwi ini membahas tema tentang “Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.” Dengan subtema yang meliputi infrastruktur terintegrasi dan pelayanan dasar prima, pendidikan dan kesehatan penanganan ketimpangan sosial, pembangunan ekonomi digital dan UMKM, pariwisata dan ekonomi kreatif dan inflasi bahan pokok.

Publik, khususnya para pengguna jejaring sosial pun menyoroti debat pilkada Jakarta 2024 ini. Pantauan tim Citizen6-Liputan6.com, Minggu (27/10/2024), lini masa X---yang sebelumnya Twitter diramaikan dengan berbagai respons mengenai debat pilkada Jakarta 2024.

Banyak warganet mengklaim bahwa debat kedua pilkada tidak seru dibandingkan debat sebelumnya. Selain sosok tiga paslon yang menarik perhatian, pernyataan tiga cagub saat debat juga membuat warganet gregetan.

Berikut berbagai respons warganet di X:

“Kurang seru nih debat pilkada Jakarta, gak rame lempeng gini. Inilah baru namanya keberlanjutan,” tulis akun @ulgosip***.

“Nyerah gua nonton debat pilkada Jakarta, wkwk,” kata akun @springgb***.

“Waktunya untuk sesi stand-up komedi mala mini (debat pilkada Jakarta)” sahut akun @teleno***.

“Debat kedua pilkada Jakarta ini adu gagasan atau adu asbun?” ucap akun @meneour***.

“Menarik memang kalau bahas soal Baduy, masalahnya Cuma satu ini debat pilkada Jakarta woy,” komentar akun @pip0***.

“Debat pilkada Jakarta ujung-ujungnya ke covid mulu,” tulis akun @bkncru***.

 

2 dari 3 halaman

Respons warganet lainnya

“Gak jadi pilih RK. Kebanyakan imajinasi,” kata akun @txtdarida***.

 “Astaga.. Calon gubernur percaya teori konspirasi mah coret aja langsung. Kocak banget,” komentar akun @vincani***.

"Lagi nonton debat kedua pilkada Jakarta. Kesimpulan mudahnya dalam satu kata buat masing-masing paslon: nomor urut 01 halusinasi nomor urut 02 berbobot nomor urut 03 normatif," sahut akun @jaspe***.

"Kalo cagub jadi mahasiswa dosen matkul metode ilmiah gua, udah abis kena teguran mulu. Ditanya jawab nya ga to the point, ga fokus pada pertanyaan, minimal jelasih lebih lanjut dibanding kasih jawaban yg ga sesuai," kata akun @eternoesa***.

"Ini debat apa lomba baca pidato??? kok noleh contekan terus???" tanya akun @ddsin***.

3 dari 3 halaman

Ridwan Kamil Janji Bakal Berikan Cuti bagi Ibu Menyusui

Calon Gubernur (Cagub) Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil (RK) berjanji bakal memberikan cuti bagi ibu menyusui di Jakarta sebagai salah satu langkah mencegah stunting.

Menurut Ridwan Kamil, mencegah stunting menjadi hal penting menuju Indonesia Emas. Hal ini disampaikan RK dalam debat kedua Pilgub Jakarta 2024.

"Sehingga sebagai calon gubernur Jakarta (kami) mewajibkan investasi manusia yang mahal ini dengan seluas-luasnya (dengan) memberikan cuti kepada ibu-ibu yang akan menyusui," kata RK saat debat kedua Pilgub Jakarta 2024, Minggu (27/10/2024).

Pasalnya, RK menyatakan, memberantas stunting terlalu telat jika anak sudah lahir. Dia bilang, program kesehatan sejak ibu masih hamil harus disertai dengan program menyusui yang baik.

RK menyebut, cuti bagi ibu menyusui bakal disesuaikan dengan produktivitas ibu yang bekerja. Dia berujar, di setiap tempat kerja harus dipastikan ada ruang laktasi.

"Kami akan memastikan di setiap tempat kerja di Jakarta ada ruang laktasi atau ruang menyusui yang privat dan itu sudah pernah kami lakukan di periode kami sebelumnya," kata Ridwan Kamil.

Lebih lanjut, dia berjanji juga bakal memberikan subsidi bagi ibu menyusui yang berasal dari golongan masyarakat menengah. Subsidi diharapkan dapat digunakan untuk mencukupi gizi ibu yang menyusui.

"Kita akan memberikan subsidi dari penambahan gizi-gizi dari berbagai dukungan kartu-kartu yang sudah kami siapkan, sehingga mendapatkan suplai berupa gizi baik selain air susu ibu yang tentunya menjadi sebuah kebutuhan," tegas RK.

Selengkapnya...