Liputan6.com, Jakarta - Sikap manipulatif seringkali sulit dikenali, terutama jika dilakukan oleh orang yang dekat dengan kita, seperti pasangan. Manipulasi adalah perilaku yang digunakan seseorang untuk memengaruhi orang lain, seringkali tanpa disadari oleh korban. Tujuan utamanya adalah untuk mengendalikan atau menguasai orang lain.
Jika pasangan Anda mulai menunjukkan tanda-tanda yang membuat Anda merasa tertekan, bersalah, atau bahkan ragu dengan perasaan Anda sendiri, bisa jadi dia sedang mencoba memanipulasimu. Sikap seperti ini bukan hanya merusak hubungan, tetapi juga dapat berdampak buruk pada kesehatan mentalmu.
Baca Juga
Untuk mengetahui apakah pasangan Anda menunjukkan perilaku manipulatif, berikut beberapa ciri-ciri yang perlu Anda waspadai, seperti yang dilansir dari Verywell Mind, Rabu (6/11/2024):
Advertisement
1. Melakukan Gaslighting
Salah satu taktik manipulasi yang paling umum adalah gaslighting. Ini adalah perilaku di mana seseorang sengaja meragukan perasaan atau ingatanmu, bahkan hingga membuatmu merasa gila atau tidak rasional. Misalnya, pasangan Anda mungkin berkata, "Kamu terlalu sensitif," atau "Kamu gila kalau merasa seperti itu."
Gaslighting bertujuan untuk membuat Anda merasa bingung dan meragukan kenyataan yang Anda alami. Pelaku gaslighting seringkali menyangkal kesalahannya dan memutarbalikkan fakta sehingga Anda merasa seperti yang salah dan akhirnya merasa bersalah. Dalam jangka panjang, ini bisa mengikis rasa percaya diri dan harga diri Anda.
2. Terlibat dalam Perilaku Pasif-Agresif
Manipulatif juga dapat ditujukan dari perilaku pasif-agresif. Hal ini ditandai dengan pasanganmu menggunakan taktik menghindar. Salah satu bentuk perilaku pasif-agresif dapat berupa sarkasme.
Bentuk pasif-agresif ini dapat dilihat dari perilakunya yang mencoba menarik perhatianmu dengan berperilaku cemberut. Hal ini dilakukan sebagai tanda mempertanyakan secara tidak langsung terkait sesuatu yang salah dalam hubungan. Reaksi emosional semacam ini tidak dianggap dewasa dan hanya membuat diri mu terbebani.
Advertisement
3. Sering Berbohong dan Menyalahkanmu
Mereka yang memanipulasi emosi akan menghindari tanggung jawab atas perbuatannya. Mereka akan berusaha untuk membohongimu dan membesarkan masalah yang ada. Sekalipun kamu mengetahui kebenaran yang ada, mereka akan tetap bersikeras menganggap bahwa dirinya benar.
Bahkan tak jarang mereka mengalihkan kesalahannya kepadamu. Sehingga, membuat dirimu menjadi yang bersalah di tengah perdebatan ini. Hal ini mendorong kamu merasa ragu dengan diri sendiri dengan apa yang terjadi.
4. Gunakan Ancaman dan Paksaan untuk Menyesatkan
Jika pasanganmu berupaya untuk mengancam dan memaksamu untuk melakukan sesuatu yang mereka hendaki, maka perlu kamu waspadai.
Perilaku mengancam dan memaksa adalah bagian dari manipulasi yang dilakukan oleh seseorang. Bentuk yang mungkin sering kamu temui seperti pasangan mengancam untuk memutuskan dan meninggalkanmu jika tidak mau menurut keinginannya.
Bahkan jika hal itu tidak mempan di dirimu. Pasangan akan mencoba untuk mengancam bahwa akan menyakiti dirinya sendiri. Sehingga, membuat dirimu merasa perlu bertanggung jawab atas keputusan yang diambil olehnya.
Hal semacam ini sudah masuk ke dalam masalah emosional seseorang. Ajak pasangan untuk mencari bantuan kepada psikolog untuk mengurangi perilaku manipulatif semacam ini.
Advertisement
5. Mendiamkan Dirimu
Tanda lain pasanganmu melakukan manipulasi adalah berupaya mendiamkan dirimu saat terjadi masalah. Hal semacam ini biasanya disebut sebagai silent treatment.
Perilaku ini mendorongmu merasa serba salah dan mengharuskan kamu untuk bertanggung jawab atas emosional pasanganmu.
Kamu bahkan akan merasa kebingungan karena tidak mendapatkan keterangan dan jawaban apapun dari pasangan.
Hal ini membuat dirinya berhenti untuk menarik diri atau menahan diri sampai kamu melakukan apa yang mereka inginkan. Hal ini yang menjadi tujuan mereka mendiamimu dalam waktu yang cukup lama.