Cara Simpel Fermentasi Tape Singkong dengan Plastik, Hasilnya Tetap Manis

Daun pisang memiliki peran penting dalam proses fermentasi tape singkong. Berdasarkan penelitian dari repository.unpas.ac.id, daun pisang ternyata membantu mikroba dalam ragi bekerja lebih cepat dalam mengubah etanol menjadi asam asetat, sehingga tape menjadi lebih cepat matang dengan rasa manis yang pas. Daun pisang berfungsi sebagai pengikat aroma khas dan katalis yang membantu proses fermentasi lebih efektif.

Namun, seiring perkembangan zaman, penggunaan daun pisang mulai tergeser dengan bahan lain seperti plastik. Meski begitu, banyak yang masih mempertanyakan, apakah kualitas dan rasa tape akan sama jika tidak menggunakan daun pisang? Berikut ulasannya seperti yang sudah dirangkum pada, Rabu (6/11/2024).

Kreator YouTube SAHABAT KECE mencoba inovasi dengan mengganti daun pisang menggunakan plastik. Dalam salah satu videonya, dia menunjukkan proses pembuatan tape singkong tanpa daun pisang yang ditonton lebih dari 16 ribu kali. "Penggunaan plastik ternyata membuat proses fermentasi tetap maksimal dan menghasilkan tape singkong yang manis serta lembut," ujarnya dalam video.

Dalam percobaan ini, pengguna hanya perlu singkong, ragi, dan sedikit gula pasir. Metode ini disebut dapat menghasilkan tape yang lebih konsisten dan mengurangi risiko kegagalan fermentasi, meski tanpa aroma khas daun pisang.

Untuk membuat tape singkong dengan metode ini, persiapkan 1 kilogram singkong, 1 butir ragi, dan 1 sendok makan gula pasir. Singkong dipotong menjadi dua bagian setelah dikupas dan dicuci bersih. Gula pasir digunakan sebagai penambah rasa manis karena plastik tidak memiliki aroma alami seperti daun pisang.

Langkah pertama adalah mengupas dan mencuci bersih singkong, lalu mengukusnya selama 20 menit hingga matang. Setelah itu, singkong dibiarkan dingin untuk mencegah ragi mati akibat panas. Selanjutnya, ragi digerus hingga halus, lalu ditaburkan merata di atas singkong. Kemudian, singkong yang sudah ditaburi ragi dimasukkan ke dalam plastik satu per satu. Gula pasir ditambahkan sebelum plastik ditutup.

Setelah semua singkong masuk ke plastik, ujung plastik dilipat tanpa perekat, lalu dimasukkan ke dalam wadah dan dibungkus kain untuk menjaga suhu. Proses ini memakan waktu 2 hari untuk fermentasi penuh hingga tape menghasilkan aroma khas dan tekstur yang lembut.

Dalam video tersebut, tape singkong hasil fermentasi menunjukkan tekstur yang lembut dan aroma manis khas. Banyak warganet yang mengapresiasi metode ini sebagai solusi praktis untuk membuat tape singkong di daerah perkotaan.

Respons positif datang dari warganet yang mencoba resep tape singkong tanpa daun pisang ini. Sejumlah pengguna menyebut metode ini lebih praktis. "Lebih simple cara buatnya, kita tidak perlu ribet cari daun," komentar akun bemi channel. Beberapa pengguna YouTube lain juga terinspirasi mencoba resep ini karena kesulitan mendapat daun pisang di kota besar.

Metode ini mendapat perhatian karena memungkinkan pembuatan tape singkong secara praktis, mengatasi kendala bahan tradisional, dan menjaga kualitas hasil tape tetap optimal.

Ya, tape singkong bisa dibuat tanpa daun pisang. Plastik dapat digunakan sebagai alternatif pembungkus, dan tetap menghasilkan tape yang manis dan lembut.

Daun pisang berfungsi sebagai katalis alami yang membantu fermentasi dan menambah aroma khas. Meski begitu, plastik juga bisa digunakan meski tanpa aroma tambahan.

Ya, gula pasir ditambahkan untuk menambah rasa manis karena plastik tidak memiliki efek pada rasa tape.

Tape singkong perlu didiamkan selama 2 hari dalam plastik agar fermentasi sempurna dan tape mencapai rasa dan tekstur yang diinginkan.

Teksturnya serupa, yaitu lembut dan manis, meski aroma khas daun pisang tidak ada.