Liputan6.com, Jakarta - Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober lalu, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) berkolaborasi dengan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Sulawesi Utara menyelenggarakan acara edukasi bertajuk Sawit @School dan Palm Oil Edu Talk di Kota Manado, pada 28-29 Oktober 2024.
Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan kelapa sawit dan perannya yang vital bagi perekonomian Indonesia kepada sekitar 300 peserta yang terdiri dari siswa dan guru dari 35 SMA/SMK di Kota Manado.
Baca Juga
Mengangkat tema "Peran Kelapa Sawit Bagi Indonesia," acara ini menyuguhkan berbagai kegiatan edukasi menarik untuk memberikan wawasan kepada para peserta tentang manfaat kelapa sawit, serta kontribusinya bagi kehidupan sehari-hari.
Advertisement
Ketua PGRI Provinsi Sulawesi Utara, Star Wowor, menyampaikan apresiasi tinggi kepada BPDPKS yang telah memberikan kesempatan berharga untuk mengedukasi guru dan siswa mengenai kelapa sawit.
“Guru selalu berupaya mencapai empat kecerdasan komprehensif bagi peserta didik, diantaranya kecerdasan spiritual, emosional, intelektual, dan kinestetik. Kegiatan-kegiatan ini menjadi salah satu perwujudan dari upaya mencapai kecerdasan intelektual peserta didik tersebut,” ungkap Star Wowor, dalam keterangannya, Rabu (6/11/2024).
Hadir pula dalam acara tersebut, Sekretaris Dinas Pendidikan Daerah Provinsi Sulawesi Utara, Jefri Edwin Runtuwene, yang menekankan pentingnya metode pembelajaran yang tepat untuk mencapai pendidikan yang berkualitas. Ia juga menyambut baik inisiatif BPDPKS dalam menggelar acara Palm Oil Edu Talk dan Sawit @School.
"Dalam mencapai pendidikan yang berkualitas, dibutuhkan kemampuan pembelajaran yang baik melalui penerapan metode belajar yang tepat, salah satunya dengan metode competitive based learning, yang salah satunya sudah dilaksanakan oleh BPDPKS melalui kegiatan Palm Oil Edu Talk dan Sawit @School ini," jelasnya.
Melawan Disinformasi dan Meningkatkan Pemahaman Tentang Kelapa Sawit
Direktur Perencanaan dan Pengelolaan Dana BPDPKS, Kabul Wijayanto, menekankan pentingnya peran guru dalam memberikan pemahaman yang benar tentang kelapa sawit kepada generasi muda. BPDPKS mencatat bahwa masih banyak materi ajar yang mendiskreditkan kelapa sawit dan menyebarkan informasi yang tidak akurat, baik di media sosial maupun di kurikulum pendidikan.
"Kami berharap melalui kolaborasi dan sinergi ini, para guru dapat menyampaikan materi-materi tentang sawit kepada siswa berdasarkan data dan fakta yang obyektif, bukan berasal dari sumber yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” ungkap Kabul Wijayanto.
Sejalan dengan pernyataan Kabul Wijayanto, seorang public figure Indonesia, Rafael Tan, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, mengingatkan pentingnya bijak dalam menggunakan media sosial. Rafael Tan mengajak generasi muda untuk tidak mudah terjebak dalam penyebaran berita hoaks, terutama yang menyangkut kelapa sawit.
“Media sosial bisa dimanfaatkan untuk hal-hal positif. Sebagai generasi muda, kita harus cerdas dalam menyaring informasi, agar tidak terjebak dalam berita negatif yang merugikan banyak pihak, terutama tentang kelapa sawit,” ujarnya.
Advertisement
Rangkaian Acara yang Edukatif dan Menginspirasi
Selain sesi Palm Oil Edu Talk, acara ini juga dimeriahkan dengan lomba poster dan lomba esai tentang kelapa sawit, school combat, serta Olimpiade #SawitBaik yang melibatkan seluruh peserta.
BPDPKS juga menghadirkan narasumber ahli, di antaranya Achmad Maulizal Sutawijaya, Kepala Divisi Perusahaan BPDPKS, Satrija Budi Wibawa, Wakil Ketua Umum III (Bidang Organisasi) GAPKI, dan Djono Albar Burhan, Ketua Departemen SDM dan Hubungan Internasional DPP APKASINDO.
Selain itu, para peserta juga diperkenalkan dengan cara pengolahan minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi yang dipandu oleh dosen Universitas Negeri Manado, Dr. Cahyadi Nugroho dan Dr. Nismawati.