Liputan6.com, Jakarta - Tidur yang berkualitas bukan hanya penting untuk tubuh, tetapi juga sangat memengaruhi kesehatan jantung. Salah satu faktor yang jarang disadari adalah posisi tidur yang kita pilih. Apakah Anda tahu bahwa posisi tidur bisa berdampak pada kesehatan jantung dan organ tubuh lainnya?
Manfaat dan risiko tidur miring ke kiri
Tidur miring ke kiri sering dianjurkan bagi orang yang mengalami masalah pencernaan, seperti refluks asam atau penyakit refluks gastroesofageal (GERD). Melansir dari Healthline, Minggu (10/11/2024), sebuah studi tahun 2022 menemukan bahwa posisi tidur ini membantu mengurangi paparan asam lambung dan mempercepat pembersihan esofagus.
Baca Juga
Dengan tidur miring ke kiri, asam lambung lebih cepat naik ke kerongkongan dan tubuh bisa mengatasi masalah pencernaan dengan lebih baik.
Advertisement
Namun, ada juga bukti yang menunjukkan bahwa tidur miring ke kiri dapat memengaruhi kesehatan jantung. Penelitian tahun 1997 pertama kali mengungkapkan bahwa posisi ini menyebabkan perubahan pada aktivitas listrik jantung yang terdeteksi melalui elektrokardiogram (EKG).
Penelitian terbaru pun menunjukkan bahwa tidur miring ke kiri menyebabkan pergeseran dan rotasi jantung, meskipun efeknya hanya terlihat pada pengukuran EKG dan tidak berpengaruh langsung pada fungsi jantung.
Namun, penting untuk dicatat bahwa meski perubahan ini terdeteksi pada penelitian, belum ada bukti yang menunjukkan bahwa tidur miring ke kiri dapat berisiko bagi orang dengan masalah jantung. Penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memahami lebih dalam dampak posisi tidur ini.
Tidur Miring ke Kanan: Aman untuk Jantung?
Sementara tidur miring ke kiri mendapat perhatian lebih, tidur miring ke kanan juga memiliki sejumlah manfaat, terutama bagi orang dengan kondisi tertentu.
Beberapa ahli tidur berpendapat bahwa tidur miring ke kanan dapat memberikan tekanan pada vena cava — vena besar yang membawa darah kembali ke jantung. Namun, meski ada kekhawatiran ini, penelitian menunjukkan bahwa tidur miring ke kanan tidak meningkatkan risiko gagal jantung, dan umumnya dianggap aman.
Sebuah studi tahun 2018 menunjukkan bahwa banyak pasien dengan penyakit jantung, seperti kardiomiopati dilatasi, lebih memilih tidur miring ke kanan dibandingkan miring ke kiri. Ini menunjukkan bahwa posisi tidur ini dapat lebih nyaman bagi mereka yang memiliki masalah jantung.
Selain itu, untuk ibu hamil, tidak ada perbedaan signifikan dalam kesehatan ibu dan bayi, apakah tidur miring ke kiri atau kanan. Meski demikian, tidur miring ke kiri lebih sering dianjurkan untuk membantu meringankan tekanan pada organ tubuh, terutama hati.
Advertisement
Posisi Tidur Terbaik untuk Penderita Gagal Jantung
Bagi penderita gagal jantung, posisi tidur sangat penting. Dalam kasus ini, tidur miring ke kanan mungkin menjadi pilihan terbaik, meskipun beberapa orang masih khawatir posisi ini dapat menghambat aliran darah kembali ke jantung. Namun, belum ada bukti yang membuktikan bahwa tidur miring ke kanan berbahaya bagi penderita gagal jantung.
Selain itu, tidur telentang juga bisa menjadi pilihan, asalkan tidak disertai dengan masalah pernapasan seperti sleep apnea.
Tidur tengkurap, meskipun bisa membantu mengurangi gejala sleep apnea dan mendengkur, bisa menimbulkan masalah pada leher atau punggung. Sleep apnea yang tidak ditangani dengan baik bahkan dapat meningkatkan risiko gagal jantung.
Bagi Anda yang memiliki defibrillator kardioverter implan (ICD), sebaiknya tidur di sisi yang berlawanan dengan sisi pemasangan perangkat tersebut. Sebagian besar ICD dipasang di sisi kiri tubuh, sehingga tidur di sisi kanan dapat membuat Anda merasa lebih nyaman.
Tips Tidur untuk Kesehatan Jantung yang Optimal
Untuk tidur yang lebih nyaman dan mendukung kesehatan jantung Anda, beberapa tips berikut ini bisa dicoba:
- Gunakan bantal tubuh atau bantal baji untuk mendukung tubuh, terutama jika Anda sedang hamil.
- Jika Anda memiliki masalah pernapasan atau sesak napas saat tidur, konsultasikan dengan dokter untuk mencari posisi tidur yang tepat.
- Beberapa orang merasa lebih nyaman tidur di kursi malas atau dengan ganjalan di belakang tubuh untuk meringankan masalah pernapasan atau meningkatkan kenyamanan tidur.
Advertisement