Liputan6.com, Jakarta Memasuki usia paruh baya, banyak orang mulai mengalami berbagai gangguan kesehatan, terutama yang berkaitan dengan struktur tubuh dan saraf. Masalah seperti saraf kejepit, nyeri punggung, hingga leher kaku kerap mengganggu aktivitas sehari-hari. Namun, solusi baru kini hadir melalui terapi Genqi, metode pengobatan modern yang menggabungkan Traditional Chinese Medicine (TCM) dengan teknologi barat, tanpa menggunakan jarum seperti pada akupuntur konvensional.
Menurut Erika Halim, pemilik Igorgeous Studio sekaligus pendiri Genqi Indonesia, pasien paruh baya mendominasi jumlah pengunjung di kliniknya. Mereka datang dengan keluhan seperti saraf kejepit, sakit kepala, hingga masalah tidur. Erika menjelaskan, jika tidak segera diatasi, gangguan ini bisa berdampak serius pada organ vital seperti hati, sistem pencernaan, hingga meningkatkan risiko stroke.
Baca Juga
Pemanfaatan Teknologi Genqi untuk Atasi Gangguan Saraf
“Terapi Genqi menggunakan alat yang dapat mendeteksi sekaligus memperbaiki area tubuh yang bermasalah, seperti otot yang lemah atau kesemutan akibat saraf terjepit. Prosesnya berlangsung sekitar 40 menit hingga satu jam, dengan tingkat intensitas yang disesuaikan kondisi pasien,” kata Erika saat ditemui di kliniknya di Mampang, Jakarta Selatan (14/11/2024).
Advertisement
Erika menjelaskan, saraf kejepit terjadi ketika saraf mendapat tekanan berlebih dari jaringan sekitarnya, yang memicu rasa nyeri. Faktor risiko seperti obesitas, usia, cedera lama, hingga kebiasaan duduk terlalu lama dapat memperburuk kondisi ini. Terapi Genqi bekerja dengan merangsang Qi atau energi tubuh, membantu melancarkan aliran darah, sekaligus mempercepat pemulihan.
Efektivitas untuk Stroke dan Masalah Saraf Lainnya
Selain saraf kejepit, terapi Genqi juga efektif untuk pasien stroke. “Alat ini mampu merangsang saraf yang mati sehingga pasien stroke bisa mulai merasakan rangsangan saraf dalam tiga hingga empat kali sesi terapi,” ungkap Erika. Namun, ia menekankan pentingnya dukungan keluarga serta kedisiplinan pasien dalam menjalani pengobatan untuk hasil optimal.
Budi, salah satu pasien yang rutin menjalani terapi di Igorgeous, membagikan pengalamannya. “Awalnya saya sering nyeri punggung akibat duduk terlalu lama. Setelah dua bulan terapi, tubuh saya lebih rileks, pencernaan membaik, dan tidak mudah lelah. Peredaran darah terasa lebih lancar,” ujarnya.
Advertisement
Gaya Hidup Sehat untuk Mendukung Pemulihan
Erika juga mengingatkan pentingnya menjaga pola hidup sehat. Pasien dianjurkan mengurangi konsumsi makanan bersantan, minuman bersoda, dan memperbanyak asupan air putih hangat. Selain itu, olahraga teratur menjadi bagian penting untuk menjaga kebugaran, terutama bagi mereka yang berusia paruh baya.
“Terapi Genqi sangat membantu, tetapi hasilnya akan lebih optimal jika pasien juga disiplin menjalani gaya hidup sehat. Kombinasi terapi modern dan kebiasaan hidup yang baik akan membuat kualitas hidup pasien meningkat,” tutup Erika, yang kini telah membuka cabang Genqi di Jakarta, Bali, dan segera merambah ke pasar internasional.