Sukses

Cara Melanjutkan Imunisasi yang Terlambat, Tanpa Harus Mulai dari Awal

Terlambat imunisasi bukan akhir segalanya. Ikuti panduan dokter agar anak tetap mendapatkan perlindungan maksimal.

Liputan6.com, Jakarta Imunisasi adalah langkah penting untuk melindungi anak dari risiko penyakit berbahaya. Pemberian vaksin sesuai jadwal membantu tubuh anak membentuk imunitas yang optimal. Namun, beberapa kondisi tertentu bisa membuat imunisasi terlambat dilakukan.

Keterlambatan imunisasi dapat berdampak pada efektivitas perlindungan, namun ini bukanlah alasan untuk khawatir. Orang tua tetap bisa melanjutkan imunisasi anak dengan langkah-langkah yang tepat sesuai panduan dokter. Dilansir melalui beberapa sumber pada Senin (18/11), berikut penjelasannya.

2 dari 8 halaman

Imunisasi Penting Dilakukan Tepat Waktu

Membentuk Perlindungan MaksimalJadwal imunisasi yang telah ditentukan oleh dokter anak, seperti yang disarankan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dibuat agar vaksin bekerja maksimal. Ketepatan waktu ini memastikan anak mendapatkan perlindungan pada usia yang paling rentan terhadap penyakit.

Risiko Jika Terlambat ImunisasiAnak yang terlambat imunisasi mungkin tidak mendapatkan perlindungan penuh dari penyakit tertentu. Selain itu, mereka menjadi lebih rentan terkena infeksi, yang durasinya bisa lebih lama dibandingkan anak yang telah melengkapi vaksinasi.

3 dari 8 halaman

Langkah yang Perlu Dilakukan Saat Anak Terlambat Imunisasi

Konsultasi dengan Dokter

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan menentukan apakah anak dapat melanjutkan vaksinasi tanpa harus mengulang rangkaian dari awal.

Membuat Jadwal Imunisasi Baru

Setelah berkonsultasi, orang tua perlu mencatat jadwal imunisasi lanjutan. Ini bertujuan agar tidak ada lagi vaksin yang terlewat. Pastikan jadwal ini sesuai dengan panduan yang diberikan dokter.

Ikuti Panduan Imunisasi

Patuh pada jadwal baru adalah langkah kunci. Pastikan orang tua membawa anak ke fasilitas kesehatan tepat waktu sesuai jadwal yang telah dibuat. Ini penting untuk menjaga efektivitas vaksinasi.

Perhatikan Efek Samping

Setelah anak menerima vaksinasi lanjutan, waspadai efek samping seperti demam atau nyeri di area suntikan. Jika efek samping yang muncul tidak biasa atau berlangsung lama, segera hubungi dokter.

Rencanakan Vaksin Selanjutnya

Setelah rangkaian vaksinasi yang terlewat selesai, buat jadwal vaksin berikutnya agar anak mendapatkan perlindungan maksimal. Bila perlu, gunakan pengingat seperti alarm atau catatan khusus.

4 dari 8 halaman

Bagaimana Jika Anak Terlambat Lebih dari 6 Bulan?

Jangan Panik, Segera Hubungi Dokter

Meski terlewat cukup lama, masih ada kesempatan untuk mengejar imunisasi susulan. Banyak vaksin yang aman diberikan selama tidak melewati batas usia tertentu, seperti sebelum bayi berusia satu tahun.

Penyesuaian Jadwal Vaksin

Dokter akan menentukan waktu terbaik untuk memberikan vaksin berikutnya tanpa mengurangi efektivitasnya. Hubungi dokter sesegera mungkin setelah menyadari adanya keterlambatan.

5 dari 8 halaman

Pertanyaan dan Jawaban Seputar Imunisasi

Apakah imunisasi masih efektif jika terlambat?

Ya, imunisasi tetap efektif meskipun terlambat. Namun, efektivitasnya mungkin sedikit berkurang, sehingga konsultasi dengan dokter sangat diperlukan untuk menentukan jadwal susulan.

6 dari 8 halaman

Apakah anak harus mengulang vaksinasi dari awal jika terlambat?

Tidak selalu. Sebagian besar vaksin dapat dilanjutkan tanpa mengulang rangkaian dari awal, seperti vaksin polio atau DPT. Namun, beberapa jenis vaksin seperti BCG membutuhkan pemeriksaan tambahan terlebih dahulu.

7 dari 8 halaman

Apa yang harus dilakukan jika terlambat lebih dari 6 bulan?

Segera konsultasikan dengan dokter untuk menyusun jadwal imunisasi susulan. Banyak vaksin yang masih dapat diberikan selama batas usia tertentu belum terlampaui.

8 dari 8 halaman

Apakah imunisasi terlambat menyebabkan efek samping?

Terlambat imunisasi tidak langsung menyebabkan efek samping. Namun, anak menjadi lebih rentan terhadap infeksi jika tidak segera mendapatkan vaksinasi susulan.

Video Terkini