Sukses

Penyebab Anak Melakukan Bullying di Sekolah, Ini Alasan dan Solusi yang Bisa Dilakukan Orang Tua

Pahami penyebab anak menjadi pelaku bullying dan cara mencegahnya, mulai dari pola asuh yang tepat hingga menanamkan nilai empati.

Liputan6.com, Jakarta Bullying di kalangan anak-anak semakin memprihatinkan. Berdasarkan data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), tercatat sebanyak 2.982 kasus bullying pada tahun 2021, dengan 1.138 kasus melibatkan kekerasan fisik dan psikis. Fenomena ini menunjukkan bahwa bullying adalah masalah serius yang memerlukan perhatian khusus dari orang tua dan masyarakat.

Tidak jarang, pelaku bullying adalah anak-anak yang sebenarnya membutuhkan perhatian lebih. Mereka melakukannya bukan tanpa alasan, tetapi sering kali dipicu oleh berbagai faktor yang mendasari perilaku tersebut. Dilansir melalui beberapa sumber pada Selasa (19/11), berikut penjelasan mengenai penyebab dan cara mengantisipasinya. 

2 dari 9 halaman

Masalah di Rumah Menjadi Pemicu Utama

Keluarga adalah tempat pertama anak belajar banyak hal, termasuk bagaimana berperilaku. Anak yang sering menyaksikan pertengkaran orang tua di rumah cenderung merasa tidak aman dan kurang kasih sayang. Kondisi ini memicu mereka mencari perhatian dengan cara negatif, termasuk melakukan bullying. Selain itu, pola asuh permisif, di mana orang tua membiarkan anak berperilaku seenaknya tanpa batasan, dapat membentuk karakter agresif pada anak.

Ketika anak merasa tidak dihargai di rumah, mereka mencoba mendapatkan kekuasaan di luar lingkungan keluarga dengan cara yang salah, seperti menindas teman-temannya.Menurut psikolog anak, “Keluarga adalah fondasi utama dalam membentuk karakter anak. Konflik di rumah dapat memengaruhi bagaimana anak berinteraksi dengan lingkungannya,” ungkap pakar dari KPAI.

3 dari 9 halaman

Bullying Dilakukan Demi Keseruan Pribadi

Kurangnya rasa empati menjadi alasan lain anak melakukan bullying. Anak yang tidak mendapatkan perhatian cukup dari orang tua sering kali mencari kesenangan sendiri dengan cara yang salah, seperti menyakiti orang lain. Tindakan ini dilakukan semata-mata untuk menghibur diri dan merasa lebih unggul dari korbannya.

Perundungan yang dijadikan hiburan ini sering terjadi di lingkungan sekolah, di mana pelaku merasa puas melihat korban menjadi takut atau merasa rendah diri.Orang tua memiliki peran besar untuk menanamkan nilai empati pada anak sejak usia dini. Dengan begitu, anak dapat belajar menghargai perasaan orang lain.

4 dari 9 halaman

Ingin Dianggap Keren dan Populer

Popularitas menjadi salah satu alasan anak melakukan bullying. Anak yang ingin dianggap ‘keren’ di mata teman-temannya kerap menjadikan bullying sebagai cara untuk menarik perhatian. Mereka merasa tindakan agresif dapat meningkatkan status sosial mereka di lingkungan sekolah.

Target mereka biasanya adalah anak-anak yang dianggap lemah atau berbeda, baik dari segi fisik, ras, maupun agama.Untuk mencegah hal ini, orang tua perlu mengarahkan anak pada kegiatan positif yang dapat meningkatkan rasa percaya diri mereka tanpa harus merendahkan orang lain.

5 dari 9 halaman

Balas Dendam, Sebuah Siklus yang Terus Berulang

Korban bullying tidak jarang menjadi pelaku di kemudian hari. Anak yang pernah menjadi korban sering kali melampiaskan rasa sakit hatinya dengan menindas orang lain yang dianggap lebih lemah. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan rasa puas atau lega, meskipun bersifat sementara.

Sayangnya, tindakan balas dendam ini dapat menciptakan siklus bullying yang sulit dihentikan jika tidak segera ditangani.Menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan suportif dapat membantu anak menghentikan siklus ini.

6 dari 9 halaman

Ambisi Mendapatkan Kekuasaan di Sekolah

Beberapa anak melakukan bullying untuk menunjukkan dominasi. Ketika anak merasa tidak memiliki peran penting di lingkungannya, mereka mencoba mendapatkan kekuasaan dengan cara menindas teman-temannya. Ini menjadi jalan pintas untuk merasa berkuasa.

Kurangnya dukungan emosional dari orang tua sering kali memperparah situasi ini, sehingga anak mencari validasi dengan cara negatif.Pola asuh yang tepat, seperti memberikan apresiasi atas pencapaian anak, dapat membantu mereka merasa dihargai tanpa harus menunjukkan kekuasaan secara agresif.

7 dari 9 halaman

Pertanyaan dan Jawaban Seputar Anak Melakukan Bullying

Apa penyebab utama anak menjadi pelaku bullying?

Anak sering menjadi pelaku bullying karena faktor lingkungan keluarga, kurangnya empati, dan keinginan untuk mencari perhatian atau kekuasaan.

8 dari 9 halaman

Bagaimana orang tua dapat mencegah anak menjadi pelaku bullying?

Orang tua dapat mencegahnya dengan menciptakan suasana rumah yang harmonis, memberikan perhatian penuh, dan mengajarkan nilai empati sejak dini.

9 dari 9 halaman

Apa yang harus dilakukan jika anak menjadi korban bullying?

Jika anak menjadi korban bullying, orang tua harus segera berbicara dengan pihak sekolah dan memberikan dukungan emosional kepada anak.