Liputan6.com, Jakarta Bayi yang baru lahir memiliki kemungkinan menghadapi kondisi kesehatan tertentu, salah satunya adalah genitalia ambigu. Meski tergolong langka, kondisi ini perlu perhatian karena dapat menyulitkan penentuan jenis kelamin bayi akibat alat kelamin yang tidak terbentuk sempurna.
Selain itu, genitalia ambigu juga berpotensi memicu komplikasi serius, seperti kanker pada organ reproduksi dan masalah kesuburan di kemudian hari. Dilansir melalui beberapa sumber pada Kamis (21/11), berikut hal penting untuk mengenali penyebab, gejala, serta langkah penanganannya sejak dini agar bayi mendapatkan perawatan yang tepat.
Apa Itu Genitalia Ambigu dan Penyebabnya?
Genitalia ambigu adalah kondisi kelainan alat kelamin yang membuat sulit menentukan apakah bayi berjenis kelamin laki-laki atau perempuan. Kondisi ini disebabkan oleh gangguan perkembangan organ reproduksi yang terjadi akibat kelainan kromosom, hormon, atau faktor genetik.
Menurut para ahli, kromosom Y memiliki peran penting dalam menentukan jenis kelamin bayi. Jika terdapat kromosom Y, maka bayi akan berkembang sebagai laki-laki. Namun, jika kromosom ini tidak ada atau terganggu fungsinya, maka bayi akan berkembang sebagai perempuan. Gangguan pada proses ini menjadi salah satu penyebab genitalia ambigu.
Kapan Kondisi Ini Bisa Dideteksi?
Dalam beberapa kasus, genitalia ambigu dapat terdeteksi melalui pemeriksaan ultrasonografi (USG) selama masa kehamilan. Namun, kondisi ini sering kali baru diketahui setelah bayi lahir, terutama jika kelainan tidak terlalu terlihat saat pemeriksaan prenatal.
Advertisement
Tanda-Tanda Genitalia Ambigu pada Bayi
Gejala pada Bayi Perempuan
Bayi perempuan yang mengalami genitalia ambigu dapat menunjukkan gejala seperti:
- Labia membesar atau menyerupai skrotum, sehingga tampak seperti alat kelamin laki-laki.
- Pembesaran klitoris, yang membuatnya terlihat menyerupai penis kecil.
- Lubang saluran kemih yang tidak berada pada posisi normal, melainkan di atas atau di bawah klitoris.
- Gejala-gejala ini sering kali membuat bayi perempuan diduga sebagai bayi laki-laki yang mengalami kelainan seperti kriptorkismus (testis tidak turun).
Gejala pada Bayi Laki-Laki
Pada bayi laki-laki, tanda-tanda genitalia ambigu meliputi:
- Ukuran penis yang sangat kecil, bahkan menyerupai klitoris.
- Lubang saluran kemih terletak dekat dengan skrotum atau di posisi abnormal lainnya.
- Skrotum menyerupai labia, dengan atau tanpa testis yang turun.
- Gejala ini menunjukkan adanya kelainan perkembangan alat kelamin laki-laki selama masa kehamilan.
Komplikasi Genitalia Ambigu pada Anak
Risiko Kanker pada Organ Reproduksi
Jika tidak ditangani dengan baik, genitalia ambigu dapat meningkatkan risiko kanker, terutama pada organ reproduksi. Oleh karena itu, deteksi dini dan pengobatan sangat penting untuk mencegah komplikasi serius.
Masalah Kesuburan
Kelainan ini juga dapat menyebabkan gangguan kesuburan di masa depan. Bayi yang lahir dengan genitalia ambigu memiliki risiko lebih tinggi mengalami kemandulan. Namun, dengan penanganan medis yang tepat, peluang untuk memiliki keturunan tetap ada.
Dampak Psikologis dan Sosial
Selain risiko kesehatan, kondisi ini dapat berdampak pada psikologis anak, terutama saat memasuki usia remaja. Dukungan dari keluarga dan lingkungan sangat diperlukan untuk menjaga kualitas hidup anak.
Advertisement
Cara Penanganan Genitalia Ambigu
Konsultasi dengan Tim Medis
Langkah pertama dalam menangani genitalia ambigu adalah berkonsultasi dengan dokter anak, ahli endokrinologi, dan ahli genetik. Pemeriksaan menyeluruh, termasuk tes kromosom dan analisis hormon, diperlukan untuk menentukan diagnosis dan langkah pengobatan.
Operasi Korektif
Pada beberapa kasus, operasi korektif mungkin diperlukan untuk memperbaiki bentuk alat kelamin agar sesuai dengan jenis kelamin anak yang telah ditentukan berdasarkan hasil diagnosis medis.
Pendampingan Psikologis
Pendampingan psikologis sangat penting, baik bagi anak maupun orang tua, untuk mengatasi dampak emosional dan sosial yang mungkin timbul akibat kondisi ini.
Pertanyaan dan Jawaban Seputar Genitalia Ambigu
Apakah genitalia ambigu bisa diobati?
Ya, genitalia ambigu dapat diobati dengan diagnosis dini dan langkah medis yang tepat, seperti terapi hormon atau operasi korektif.
Advertisement
Apakah genitalia ambigu bisa menyebabkan kemandulan?
Genitalia ambigu bisa menyebabkan masalah kesuburan, tetapi peluang untuk memiliki keturunan tetap ada jika mendapatkan perawatan medis yang sesuai.
Bagaimana cara mendeteksi genitalia ambigu pada bayi?
Deteksi bisa dilakukan melalui USG selama kehamilan atau pemeriksaan fisik setelah bayi lahir. Tes kromosom juga membantu memastikan diagnosis.
Advertisement