Liputan6.com, Jakarta Beberapa luka tak selalu terlihat di permukaan. Meski waktu terus berjalan, sebagian orang tetap terperangkap dalam bayang-bayang masa lalu, terutama jika kenangan tersebut meninggalkan jejak yang menyakitkan. Tanpa disadari, pengalaman-pengalaman tersebut memengaruhi cara mereka berperilaku dan menjalani hari-hari mereka.
Bagi mereka yang sulit melupakan kenangan pahit, perilaku tertentu sering kali menjadi sinyal tersembunyi. Mungkin tampak seperti kebiasaan biasa, tetapi di baliknya ada cerita yang tak terungkap, seperti kecenderungan untuk menghindari situasi tertentu atau rasa ragu yang berulang terhadap diri sendiri. Tanpa sadar, kenangan itu menjadi bagian dari pola hidup yang membentuk cara mereka berinteraksi dengan dunia.
Baca Juga
Namun, tidak semua orang menyadari apa yang sedang terjadi pada diri mereka. Mengapa sulit melepaskan sesuatu yang menyakitkan? Bagaimana kenangan tersebut mampu mengakar begitu kuat hingga memengaruhi perilaku sehari-hari?
Advertisement
Berikut ini tanda-tanda yang sering tidak disadari oleh orang yang tengah berjuang melawan kenangan menyakitkan. Dihimpun dari Baselinemag, ini dia.
1. Mengenang masa lalu
Salah satu perilaku umum yang ditunjukkan oleh mereka yang berjuang melupakan kenangan menyakitkan adalah terus-menerus mengenang masa lalu.
Wajar untuk sesekali memikirkan kejadian masa lalu. Namun, ketika seseorang terus-menerus memikirkan momen menyakitkan, biasanya itu pertanda mereka kesulitan untuk melanjutkan hidup.
Mereka mungkin membicarakan kenangan ini dalam percakapan atau menghabiskan banyak waktu untuk merenungkannya sendirian. Seolah-olah mereka terjebak dalam lingkaran, memutar ulang kejadian ini berulang-ulang di kepala mereka.
Menurut psikolog, terus-menerus mengenang masa lalu dapat mencegah mereka untuk terlibat sepenuhnya di masa kini. Mereka seperti hidup dengan satu kaki di hari kemarin dan kehilangan kesempatan hari ini.
Â
2. Suka Menghindar
Ciri lain dari mereka yang bergulat dengan kenangan menyakitkan adalah penghindaran. Perilaku ini tidak sehat. Hal ini menghambat proses penyembuhan dan dapat membuat Anda terjebak di masa lalu.
Penghindaran mungkin memberikan kelegaan sementara, tetapi itu bukan solusi jangka panjang.
3. Kesulitan dengan hubungan baru
Mereka yang berjuang untuk melepaskan kenangan menyakitkan sering kali mengalami kesulitan dalam menjalin hubungan baru.
Seolah-olah luka dari masa lalu meninggalkan bayangan yang panjang, memengaruhi kemampuan mereka untuk terhubung dengan orang lain di masa sekarang.
Sebuah studi tahun 2013 menemukan bahwa orang yang mengalami kesulitan melepaskan penolakan atau pengkhianatan di masa lalu cenderung bersikap waspada dan kurang percaya pada hubungan masa depan mereka.
Mekanisme perlindungan ini sayangnya dapat membatasi kemampuan mereka untuk membentuk hubungan yang dalam dan bermakna dengan orang lain.
Â
Advertisement
4. Perubahan pola tidur
Tanda lain bahwa seseorang bergulat dengan kenangan yang menyakitkan adalah perubahan yang nyata dalam pola tidur mereka.
Hal ini dapat bermanifestasi sebagai insomnia, di mana mereka kesulitan untuk tertidur atau tetap tertidur. Atau, mereka mungkin tidur berlebihan, menggunakannya sebagai pelarian dari pikiran mereka saat terjaga.
Tidur adalah waktu yang penting bagi otak kita untuk memproses emosi dan kejadian.
Ketika kita terjebak di masa lalu, otak kita mungkin membuat kita tetap terjaga, mencoba mengatasi masalah yang belum terselesaikan. Di sisi lain, merasa kewalahan oleh kenangan ini dapat membuat kita mencari perlindungan dalam tidur.
5. Pemicu emosional
Sungguh memilukan untuk dilihat, tetapi orang-orang yang menyimpan kenangan menyakitkan sering kali memiliki reaksi emosional yang kuat terhadap hal-hal yang tampaknya tidak penting.
Itu bisa berupa aroma tertentu, lagu tertentu, atau bahkan tanggal tertentu.
Pemicu emosional ini adalah pengingat masa lalu mereka yang menyakitkan, menyebabkan mereka mengalami emosi yang terkait lagi.
Ini seperti mesin waktu emosional, yang membawa mereka kembali ke momen yang menyebabkan mereka begitu tertekan.
Reaksi-reaksi ini tidak berlebihan atau tidak rasional, tetapi lebih merupakan respons terhadap rasa sakit yang tak kunjung hilang. Ini adalah seruan untuk meminta bantuan dan pengertian dari orang-orang di sekitar mereka.
Â
6. Berpikir berlebihan
Pikiran berlebihan ini adalah perilaku umum di antara orang-orang yang berjuang untuk melepaskan kenangan yang menyedihkan.
Seolah-olah dengan memutar ulang peristiwa-peristiwa ini dan membedah setiap aspek, kita berharap menemukan resolusi atau penyelesaian yang luput dari kita pada saat itu.
Tetapi lebih sering daripada tidak, pikiran berlebihan ini hanya memperkuat rasa sakit dan mencegah kita untuk melangkah maju.
7. Ketidaknyamanan fisik
Para ahli sepakat bahwa kenangan yang menyakitkan tidak hanya memengaruhi pikiran kita, tetapi juga dapat terwujud secara fisik.
Ini bisa berupa sakit kepala yang berulang, ketidaknyamanan perut, atau bahkan rasa sakit dan nyeri yang tidak dapat dijelaskan. Ini adalah cara tubuh kita memberi sinyal bahwa ada sesuatu yang tidak beres.
Kaitan antara tekanan emosional dan ketidaknyamanan fisik ini sering kali diabaikan.
Namun, mengeksplorasi hubungan ini dapat menjadi alat yang ampuh dalam mengidentifikasi mereka yang berjuang untuk melepaskan kenangan menyakitkan dan membimbing mereka menuju bantuan yang tepat.
Â
Advertisement
8. Kesulitan merasakan kegembiraan
Tanda paling menyayat hati bahwa seseorang tengah berjuang melawan kenangan menyakitkan adalah berkurangnya kemampuan untuk merasakan kegembiraan.
Bahkan di saat-saat perayaan atau kebahagiaan, ada bayangan masa lalu yang mewarnai kegembiraan mereka.
Momen-momen indah dalam hidup harus dinikmati sepenuhnya. Ketika kenangan menyakitkan menahan seseorang untuk menikmati momen-momen tersebut, itu adalah sinyal yang jelas bahwa mereka tengah berjuang.
Membantu mereka mengakui hal ini dapat mendorong mereka menuju penyembuhan. Penting untuk mulai mendapatkan kembali kegembiraan yang ditawarkan kehidupan, satu momen pada satu waktu.