Liputan6.com, Jakarta Kolesterol tinggi menjadi salah satu penyebab utama berbagai penyakit serius, seperti penyumbatan pembuluh darah, serangan jantung, hingga stroke. Oleh karena itu, menjaga kadar kolesterol dalam batas normal sangat penting untuk kesehatan jangka panjang.
Salah satu cara yang efektif untuk menurunkan kolesterol adalah dengan memilih makanan yang tepat. Beberapa jenis makanan tidak hanya lezat tetapi juga dapat membantu mengontrol kadar kolesterol dalam darah secara alami. Dilansir melalui beberapa sumber pada Selasa (26/11), berikut ulasan makanan sehat yang dapat dikonsumsi berdasarkan berbagai penelitian terpercaya.
Apa Itu Kolesterol dan Jenisnya?
Kolesterol adalah senyawa lemak yang secara alami diproduksi oleh tubuh dan memiliki peran penting dalam mendukung fungsi tubuh. Menurut Cleveland Clinic, kolesterol membantu produksi hormon, vitamin D, dan menjaga fungsi saraf serta otak. Namun, kadar kolesterol yang terlalu tinggi dapat berdampak buruk bagi kesehatan.
Kolesterol dibagi menjadi dua jenis, yaitu HDL (high-density lipoprotein) dan LDL (low-density lipoprotein). HDL dikenal sebagai "kolesterol baik" karena membantu membersihkan kelebihan kolesterol dalam tubuh. Sebaliknya, LDL disebut "kolesterol jahat" karena berpotensi menyebabkan penumpukan plak pada pembuluh darah, meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.
Advertisement
Alpukat
Alpukat adalah sumber nutrisi yang kaya akan serat dan lemak sehat, yang sangat penting untuk menjaga keseimbangan kolesterol. Lemak tak jenuh tunggal dalam alpukat dapat membantu menurunkan kadar LDL (kolesterol jahat) sekaligus meningkatkan HDL (kolesterol baik). Selain itu, alpukat juga mengandung fitosterol, senyawa alami yang dapat menghambat penyerapan kolesterol di usus.
Sebuah studi tahun 2015 menemukan bahwa konsumsi satu alpukat setiap hari oleh orang dewasa dengan obesitas dapat secara signifikan menurunkan kadar LDL dibandingkan mereka yang tidak mengonsumsinya. Alpukat juga dapat digunakan sebagai pengganti lemak jenuh dalam makanan, seperti mentega atau mayones, sehingga memberikan manfaat tambahan bagi kesehatan jantung.
Kacang-Kacangan
Kacang-kacangan seperti almond, kenari, cashew, dan pistachio merupakan makanan yang kaya akan nutrisi, termasuk serat, protein, lemak sehat, serta vitamin dan mineral penting. Kandungan lemak tak jenuh dalam kacang-kacangan membantu menurunkan kadar LDL dan trigliserida, sekaligus meningkatkan kesehatan jantung secara keseluruhan.
Menurut studi tahun 2023, konsumsi rutin kacang-kacangan dapat menurunkan LDL, trigliserida, dan total kolesterol secara signifikan. Bahkan, penelitian menunjukkan bahwa mereka yang sering mengonsumsi kacang-kacangan memiliki risiko penyakit kardiovaskular yang lebih rendah hingga 30 persen. Untuk hasil maksimal, pilih kacang tanpa garam atau tambahan gula.
Advertisement
Ikan Berlemak
Ikan berlemak seperti salmon, makarel, sarden, dan tuna merupakan sumber utama asam lemak omega-3, nutrisi penting yang terbukti meningkatkan kadar HDL serta mengurangi LDL dalam darah. Omega-3 juga memiliki sifat antiinflamasi, yang dapat membantu mencegah kerusakan pembuluh darah akibat kolesterol tinggi.
Ulasan studi tahun 2022 menunjukkan bahwa asam lemak omega-3 dalam ikan tidak hanya bermanfaat untuk menurunkan kadar kolesterol, tetapi juga dapat mengurangi risiko penyakit jantung, hipertensi, dan aritmia. Untuk mendapatkan manfaat ini, konsumsi ikan berlemak setidaknya dua kali seminggu, baik dalam bentuk panggang, rebus, atau kukus.
Buah Beri
Buah beri seperti stroberi, blueberry, dan blackberry kaya akan pektin, sejenis serat larut yang berperan dalam menurunkan kolesterol. Pektin bekerja dengan cara mengikat kolesterol di saluran pencernaan, sehingga mencegah penyerapan kembali oleh tubuh dan membantu mengeluarkannya melalui tinja.
Studi pada tahun 2019 menemukan bahwa konsumsi rutin buah beri tidak hanya membantu menurunkan LDL tetapi juga meningkatkan kadar HDL. Selain itu, buah beri mengandung antioksidan kuat seperti flavonoid yang melindungi tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, sehingga mendukung kesehatan pembuluh darah.
Advertisement
Coklat Hitam
Coklat hitam dengan kandungan kakao tinggi merupakan sumber polifenol, antioksidan yang bermanfaat dalam meningkatkan kadar HDL dan mencegah oksidasi LDL. Ketika LDL teroksidasi, ia lebih cenderung menempel pada dinding pembuluh darah dan membentuk plak, yang dapat memicu aterosklerosis.
Namun, manfaat coklat hitam hanya bisa diperoleh jika dikonsumsi dalam jumlah sedang. Kandungan gula dan kalori pada coklat hitam dapat mengimbangi manfaatnya jika dikonsumsi secara berlebihan. Pilih coklat dengan kadar kakao minimal 70 persen untuk hasil terbaik.
Bawang Putih
Bawang putih dikenal sebagai bumbu dapur serbaguna yang juga memiliki khasiat menurunkan kadar kolesterol. Senyawa aktif dalam bawang putih, seperti allicin, telah terbukti efektif dalam menurunkan kadar LDL dan total kolesterol, terutama jika dikonsumsi secara rutin.
Menurut meta-analisis tahun 2018, konsumsi bawang putih dalam dosis tinggi, baik dalam bentuk segar maupun suplemen, menunjukkan penurunan signifikan pada kadar kolesterol. Selain itu, bawang putih juga memiliki sifat antioksidan dan antiperadangan, yang mendukung kesehatan jantung secara keseluruhan.
Advertisement
Pertanyaan dan Jawaban Seputar Makanan Penurun Kolesterol
Apakah alpukat aman dikonsumsi setiap hari untuk menurunkan kolesterol?
Ya, alpukat aman dikonsumsi setiap hari dalam porsi yang wajar. Lemak sehat dan serat dalam alpukat membantu menurunkan LDL dan meningkatkan HDL.
Berapa banyak kacang yang sebaiknya dikonsumsi untuk menurunkan kolesterol?
Sekitar satu genggam kacang (30 gram) per hari cukup untuk mendapatkan manfaat penurunan kolesterol tanpa berlebihan.
Advertisement
Apakah semua ikan berlemak mengandung omega-3?
Tidak semua, namun ikan seperti salmon, makarel, dan sarden kaya akan asam lemak omega-3, sementara jenis ikan lain mungkin memiliki kandungan lebih rendah.
Apakah coklat hitam aman dikonsumsi oleh penderita kolesterol tinggi?
Coklat hitam aman dikonsumsi dalam jumlah kecil (sekitar 30 gram per hari) selama tidak mengandung gula berlebihan.
Advertisement
Apakah bawang putih segar lebih efektif dibandingkan suplemen?
Suplemen bawang putih dapat memberikan dosis lebih tinggi dan konsisten, tetapi bawang putih segar tetap efektif jika dikonsumsi dalam jumlah cukup.