Liputan6.com, Jakarta Kolesterol adalah salah satu komponen penting yang dibutuhkan tubuh untuk menjalankan fungsi fisiologis, seperti membangun sel dan memproduksi hormon. Namun, kadar kolesterol yang tidak terkontrol, terutama kolesterol jahat (LDL), dapat menimbulkan risiko bagi kesehatan.
Dilansir dari beberapa sumber pada Selasa (26/11), pola makan yang buruk menjadi salah satu penyebab utama tingginya kadar kolesterol dalam darah. Beberapa jenis makanan ternyata berkontribusi besar dalam meningkatkan risiko penyakit serius seperti jantung dan stroke.
Baca Juga
Mengenali jenis makanan yang perlu dihindari atau dikurangi sangat penting, terutama bagi mereka yang sudah memiliki riwayat kolesterol tinggi. Berikut penjelasan lengkap tentang makanan yang harus diwaspadai agar terhindar dari komplikasi kesehatan.
Advertisement
Pentingnya Menjaga Kadar Kolesterol dalam Tubuh
Kolesterol memiliki peran krusial dalam tubuh, seperti membantu pembentukan dinding sel dan memproduksi hormon tertentu. Meski begitu, kadar kolesterol yang tinggi, terutama LDL, dapat menumpuk di pembuluh darah dan memicu berbagai gangguan kesehatan.
Menurut para ahli, tingkat kolesterol tinggi erat kaitannya dengan penyakit kardiovaskular, yang merupakan penyebab utama kematian di dunia. Pemeriksaan rutin kadar kolesterol darah menjadi langkah penting dalam mendeteksi risiko sejak dini.
Advertisement
Dampak Konsumsi Gorengan Terhadap Kolesterol
Makanan yang digoreng seperti gorengan mengandung lemak trans yang dapat meningkatkan kadar LDL secara signifikan. Lemak trans ini juga berkontribusi pada penurunan kolesterol baik (HDL) yang diperlukan untuk menjaga kesehatan jantung.
Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi makanan yang digoreng secara berlebihan berkaitan dengan peningkatan risiko penyakit jantung, obesitas, hingga diabetes tipe 2. Oleh sebab itu, pengurangan asupan gorengan sangat dianjurkan untuk mengelola kolesterol.
Bahaya di Balik Makanan Cepat Saji
Makanan cepat saji, meski praktis dan menggugah selera, sering kali tinggi akan lemak jenuh, gula tambahan, dan natrium. Kandungan tersebut berkontribusi pada peningkatan LDL dan tekanan darah tinggi.
Selain itu, pola makan yang didominasi oleh makanan cepat saji sering dikaitkan dengan obesitas dan gangguan metabolisme. Oleh karena itu, memilih makanan dengan kandungan gizi seimbang menjadi langkah penting untuk mencegah lonjakan kolesterol.
Advertisement
Daging Olahan yang Perlu Dibatasi
Daging olahan seperti sosis, nugget, dan bacon mengandung kadar kolesterol yang tinggi. Sebuah studi mengungkapkan bahwa konsumsi daging olahan sebanyak 50 gram per hari dapat meningkatkan risiko penyakit jantung hingga 42 persen.
Kandungan pengawet dan sodium dalam daging olahan juga berpotensi memicu tekanan darah tinggi. Alternatif yang lebih sehat adalah memilih daging segar atau sumber protein nabati seperti kacang-kacangan.
Makanan Penutup dan Risiko Kesehatan
Makanan penutup seperti kue, es krim, dan kukis mengandung kombinasi lemak tidak sehat, gula tambahan, serta kalori tinggi. Konsumsi berlebihan makanan ini dapat meningkatkan LDL sekaligus menurunkan HDL.
Selain risiko pada kolesterol, makanan tinggi gula juga dikaitkan dengan diabetes, obesitas, hingga gangguan kognitif. Mengurangi konsumsi makanan penutup atau menggantinya dengan buah-buahan segar bisa menjadi pilihan lebih sehat.
Advertisement
Apa itu kolesterol jahat dan baik?
Kolesterol jahat (LDL) dapat menumpuk di pembuluh darah, sedangkan kolesterol baik (HDL) membantu menghilangkan LDL dari tubuh.
Apa risiko utama dari kolesterol tinggi?
Risiko utama meliputi penyakit jantung, stroke, dan penyumbatan pembuluh darah.
Advertisement
Apakah semua gorengan berbahaya bagi kolesterol?
Ya, terutama jika dimasak dengan minyak yang mengandung lemak trans atau digunakan berulang kali.