Liputan6.com, Jakarta Ngemil sering kali menjadi bagian dari gaya hidup banyak orang, terutama di sela-sela waktu makan utama. Namun, kebiasaan ngemil yang salah bisa memicu masalah kesehatan serius, seperti lonjakan gula darah yang berujung pada risiko diabetes.
Dilansir dari beberapa sumber pada Selasa (26/11), lonjakan gula darah sering kali disebabkan oleh pilihan camilan yang tidak sehat, seperti makanan manis berlebihan atau camilan tinggi karbohidrat. Kebiasaan ini tanpa disadari dapat meningkatkan risiko diabetes, terutama jika dilakukan terus-menerus.
Baca Juga
Agar tetap sehat dan terhindar dari diabetes, penting untuk memahami kebiasaan ngemil yang harus dihindari. Berikut ulasan lengkap tentang kesalahan ngemil yang memicu lonjakan gula darah dan cara mencegahnya.
Advertisement
Konsumsi Karbohidrat Berlebihan
Karbohidrat memang menjadi sumber energi, tetapi konsumsi berlebihan bisa menjadi penyebab utama lonjakan gula darah. Banyak camilan populer, seperti keripik kentang, kue berbahan tepung, atau makanan berbasis beras ketan, memiliki kandungan karbohidrat sederhana yang cepat menaikkan kadar gula darah.
Menurut American Diabetes Association (ADA), asupan karbohidrat yang tinggi tanpa diimbangi nutrisi lain dapat memicu hiperglikemia atau gula darah tinggi. Sebagai gantinya, pilih camilan dengan karbohidrat kompleks seperti oatmeal atau roti gandum utuh untuk menjaga stabilitas gula darah.
Advertisement
Mengabaikan Asupan Protein
Protein adalah komponen penting dalam pola makan sehat, termasuk saat ngemil. Sayangnya, banyak orang lebih memilih camilan tinggi lemak atau gula, seperti keripik dan kue manis, tanpa memperhatikan kandungan protein yang sebenarnya sangat dibutuhkan tubuh.
Diet ramah diabetes mengharuskan asupan protein yang cukup, karena protein membantu proses metabolisme dan mencegah lonjakan gula darah. Pilihan camilan sehat berprotein meliputi telur rebus, tempe panggang, yogurt tanpa gula, atau puding biji chia.
Ngemil di Waktu yang Tidak Tepat
Selain jenis camilan, waktu ngemil juga berperan penting dalam menjaga kesehatan gula darah. Ngemil di malam hari, terutama mendekati waktu tidur, dapat mengganggu metabolisme tubuh dan meningkatkan risiko diabetes tipe-2.
Penelitian menunjukkan bahwa ngemil di malam larut menyebabkan tubuh kesulitan mengontrol gula darah akibat ritme sirkadian yang terganggu. Waktu terbaik untuk ngemil adalah antara makan siang dan makan malam, ketika tubuh membutuhkan energi tambahan tetapi belum terlalu dekat dengan waktu tidur.
Advertisement
Tidak Mengontrol Porsi Camilan
Ngemil secara berlebihan, meskipun makanan yang dikonsumsi sehat, tetap dapat menyebabkan lonjakan gula darah. Banyak orang tidak menyadari bahwa porsi camilan yang terlalu besar akan menambah asupan kalori dan karbohidrat yang tidak diperlukan tubuh.
Sebagai panduan, gunakan wadah kecil untuk mengukur porsi camilan atau pilih makanan yang sudah dikemas dalam porsi sekali makan. Dengan cara ini, Anda dapat menikmati camilan tanpa khawatir mengonsumsi terlalu banyak.
Terlalu Banyak Makanan Manis
Makanan manis sering kali menjadi godaan utama saat ngemil. Namun, mengonsumsi gula berlebihan tidak hanya memicu lonjakan gula darah, tetapi juga meningkatkan risiko diabetes dan gangguan kesehatan lainnya.
Sebagai alternatif, gantilah makanan manis dengan buah segar seperti apel, pir, atau jeruk yang memiliki gula alami dan kandungan serat tinggi. Serat membantu memperlambat penyerapan gula dalam darah, sehingga menjaga gula darah tetap stabil.
Advertisement
Apakah ngemil bisa menyebabkan diabetes?
Ngemil tidak langsung menyebabkan diabetes, tetapi kebiasaan ngemil makanan manis atau tinggi karbohidrat dapat meningkatkan risikonya.
Mengapa ngemil malam hari tidak baik untuk kesehatan?
Ngemil malam hari dapat mengganggu metabolisme tubuh dan menyebabkan lonjakan gula darah, terutama jika makanan yang dikonsumsi tinggi gula atau lemak.
Advertisement
Apakah camilan sehat untuk diabetes selalu hambar?
Tidak, camilan sehat seperti yogurt dengan buah beri atau tempe panggang tetap bisa enak dan bernutrisi.