Sukses

Kuning Telur atau Gorengan? Mana yang Lebih Berbahaya untuk Jantung

Telur, terutama kuningnya, sering dianggap sumber kolesterol tinggi. Namun, Ahli Gizi dr. Rita menjelaskan manfaat kuning telur dan batas aman konsumsinya dalam pola makan sehat.

Liputan6.com, Jakarta Dilansir dari berbagai sumber pada Kamis (28/11), telur menjadi salah satu bahan makanan favorit yang sering disalahpahami karena kandungan kolesterolnya, terutama pada bagian kuning telur.

Telur, selain mudah didapat dan ekonomis, kaya akan nutrisi penting bagi tubuh. Namun, banyak orang menghindari kuning telur karena khawatir dengan kandungan kolesterolnya yang dikaitkan dengan risiko penyakit jantung. Benarkah kekhawatiran ini beralasan, atau ada kesalahpahaman yang perlu diluruskan?

Ahli gizi, dr. Rita R, DCN, M.Kes, dalam sebuah media briefing, mengungkapkan bahwa masyarakat sering keliru membandingkan risiko kolesterol kuning telur dengan makanan lain seperti daging merah atau gorengan. Berikut adalah penjelasannya.

2 dari 9 halaman

Kandungan Nutrisi dalam Kuning Telur

Kuning telur mengandung kolesterol yang cukup tinggi, tetapi juga kaya akan nutrisi penting seperti biotin. Biotin adalah zat utama dalam pembentukan vitamin D, yang berperan sebagai anti-inflamasi alami di tubuh.

Menurut dr. Rita, meskipun kandungan kolesterolnya tinggi, kuning telur memiliki manfaat kesehatan yang sering diabaikan. Selain itu, konsumsi telur secara moderat tetap dianjurkan untuk mendukung kesehatan tubuh.

3 dari 9 halaman

Salah Kaprah Tentang Kolesterol Telur

Banyak orang Indonesia memilih hanya mengonsumsi putih telur dan menghindari kuningnya karena khawatir akan kolesterol. dr. Rita menekankan bahwa dibandingkan kuning telur, daging merah dan makanan yang diolah dengan cara digoreng atau dibakar memiliki risiko lebih besar terhadap kesehatan jantung.

"Kalau dibandingkan, kolesterol dalam kuning telur tidak seberbahaya lemak jenuh yang terkandung dalam gorengan atau daging berlemak," ujar dr. Rita.

4 dari 9 halaman

Berapa Banyak Telur yang Aman Dikonsumsi?

Kuning telur sebenarnya masih aman dikonsumsi dengan batasan yang wajar. dr. Rita merekomendasikan konsumsi maksimal 5 butir kuning telur per minggu atau sekitar satu butir per hari.

Batas ini membantu menjaga asupan kolesterol tetap terkendali tanpa harus mengorbankan manfaat nutrisi lain yang dimiliki kuning telur.

5 dari 9 halaman

Makanan Lain yang Perlu Diwaspadai

dr. Rita menyoroti bahwa daging merah berlemak, gorengan, dan makanan bersantan memiliki dampak lebih buruk pada kesehatan jantung dibandingkan kuning telur. Proses pengolahan makanan seperti menggoreng atau membakar sering kali menambah kadar lemak jenuh dan trans.

"Yang harus mereka reduksi itu adalah penggunaan daging merah berlemak, pengolahan makanan dengan cara digoreng, dibakar, atau menggunakan santan," tegas dr. Rita.

6 dari 9 halaman

Tips Mengatur Pola Makan yang Seimbang

Untuk mendapatkan manfaat maksimal dari telur, sebaiknya konsumsi bersama sayuran kaya serat atau biji-bijian yang membantu mengontrol kadar kolesterol dalam darah.

Selain itu, penting untuk mengimbangi konsumsi protein dari telur dengan sumber protein rendah lemak lainnya, seperti ikan atau kacang-kacangan, guna mendukung pola makan sehat.

7 dari 9 halaman

Apakah telur aman dikonsumsi setiap hari?

Ya, satu butir telur per hari aman dikonsumsi bagi orang dengan kadar kolesterol normal.

8 dari 9 halaman

Apakah kuning telur benar-benar berbahaya?

Tidak sepenuhnya. Kuning telur mengandung nutrisi penting seperti biotin dan vitamin D, namun konsumsinya harus dibatasi untuk orang dengan kolesterol tinggi.

9 dari 9 halaman

Apakah kolesterol dari telur memengaruhi kesehatan jantung?

Kolesterol dari telur lebih kecil risikonya dibandingkan lemak jenuh dari makanan seperti daging merah atau gorengan.

Â