Liputan6.com, Jakarta - PT. Chandra Asri Pacific kembali menghadirkan program inspiratif untuk wanita Indonesia melalui acara Circle of Beauty 3.0.
Dengan tema "Self-Cafe Starts With Waste Care," kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi generasi muda, khususnya Gen Z, tentang pentingnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan, terutama dalam konteks produk perawatan diri (self-care).
Acara yang digelar bersama komunitas Rumah Atsiri ini mengusung konsep ekonomi sirkular, di mana peserta belajar tentang cara mengelola sampah kemasan produk kecantikan dengan lebih bijak dan ramah lingkungan.
Advertisement
Dalam sambutannya, Chrysanthi Tarigan, Head of Corporate Communication Chandra Asri Group, mengungkapkan bahwa inisiatif ini ditujukan bagi mereka yang memiliki passion di bidang kecantikan, mulai dari skincare, makeup, hingga personal care.
"Kami ingin memberikan edukasi tentang bagaimana memaksimalkan penggunaan produk kecantikan, sekaligus memilah sampah kemasan produk dengan benar. Kebiasaan kecil ini diharapkan bisa menjadi langkah awal untuk membiasakan diri memilah sampah di rumah agar dapat didaur ulang kembali,” ujar Chrysanthi, di Jakarta, Kamis (28/11/2024).
Peningkatan penggunaan produk kecantikan di kalangan Gen Z, termasuk skincare dan makeup, berbanding lurus dengan meningkatnya sampah kemasan yang dihasilkan. Seiring dengan tren kecantikan yang semakin berkembang, sampah dari kemasan produk kecantikan juga menjadi salah satu masalah lingkungan yang perlu perhatian lebih.
Chandra Asri Pacific, yang memiliki komitmen terhadap keberlanjutan, pun berupaya untuk mengedukasi masyarakat, khususnya anak muda, mengenai pentingnya pengelolaan sampah dengan prinsip reduce, reuse, recycle.
“Jadi bagaimana mereka mempertanggungjawabkan sampah tersebut, bahwa mereka harus melakukan penyortiran atau melakukan reuse yang dapat mengurangi sampah sampai ke tempat pembuangan akhir (TPA),” ucap Chrysanthi.
Dirinya menambahkan bahwa dengan adanya kegiatan ini diharapkan kedepannya para gen Z dapat memperlakukan sampah yang masih dapat digunakan dengan baik, sehingga dapat memperpanjang usia kemasan dan mengurangi penumpukan sampah di TPA.
Aksi ini dapat dimulai dari lingkungan terkecil seperti melakukan pengelolaan sampah dan memisahkan sampah sisa skincare, makeup, dan perawataan yang ada di rumah. Kemudian, gen Z juga harus selektif dalam memilih produk kecantikan yang memiliki komitmen terhadap sustainability atau keberlanjutan.
“Dalam memilih produk kecantikan, kita tidak boleh terlena pada narasi negatif di media sosial. Jangan gengsi memilih produk yang tepat karena sekarang bisa lebih teredukasi,” sambungnya.
Menularkan Kebiasaan Pengelolaan Sampah Kepada Orang Lain
Setelah mengikuti kegiatan tersebut, peserta diharapkan dapat menularkan kebiasaan baik ini, sehingga semakin banyak orang-orang yang teredukasi dalam pengelolaan sisa sampah yang masih dapat digunakan secara berkelanjutan.
PT. Chandra Asri Pasific juga mengupayahkan penyebaran informasi yang mengedukasi ini melalui platform media sosial Instagram-nya dengan menggandeng beaut enthusiast, beauty blogger, hingga beauty influencer.
“Karena sekarang sebenarnya orang lebih percaya pada temannya atau peersnya. Jadi kalau mereka bisa memengaruhi followers-nya untuk bisa hidup lebih sustainable dan juga bertanggung jawab terhadap sampahnya, sehingga diharapkan dapat menularkan hal positif kepada banyak orang,” ucap Chrysanthi.
Advertisement
Tiga Cara Mengelola Sampah yang Bertujuan untuk Meningkatkan Ekonomi Sirkular
"How to extend, how to expand, how to promote the life cycle of the products. Jadi produk ini engga berarti jadi sampah, tapi juga bisa jadi yang lain. Dengan melakukan tiga konsep," ucap Idham Padmaya Mahatma, Representatif of Circular Economy & Partnership Chandra Asri Group.
Ketiga konsep tersebut yang pertama yaitu correction, memilah sampah sesuai dengan jenisnya. Hal ini dilakukan untuk mempermudah dalam pengelolaan sampah.
Kedua, reproccesing setelah dipilah kemudian di proses atau dikelola secara terpisah. Ketiga yaitu pre-marketing dengan menyimpan sampah tersebut ke bank sampah.
Tips Mengelola Sampah Kosmetik
“Mengolah sampah kosmetik yang pertama adalah itu tadi, apabila sudah selesai dipakai, kita lihat dulu nih, bisa digunakan kembali atau tidak,” ucap Chrysanthi.
Kemudian dirinya menambahkan, sampah kosmetik ini dapat digunakan sebagai wadah penyimanan benda-benda kecil seperti tempat powder untuk menyimpan peniti atau jarum pentul.
Selain itu, untuk mengelola sampah kometik yang terpenting adalah memilah dan memisahkannya berdasarkan jenis sama untuk mempermudah proses pengelolaannya.
Advertisement