Sukses

Telur dan Susu Aman untuk Kolesterol Tinggi? Ini Penjelasannya

Telur dan susu sering dianggap berisiko untuk pengidap kolesterol tinggi. Namun, penelitian menunjukkan konsumsi wajar kedua makanan ini dapat tetap aman jika memilih produk yang tepat dan menjaga pola makan sehat.

Liputan6.com, Jakarta Dilansir dari beberapa sumber pada Jumat (29/11), menjaga kadar kolesterol dalam batas normal sangat penting untuk mencegah berbagai penyakit berbahaya. Kolesterol tinggi sering dikaitkan dengan risiko penyakit jantung, stroke, dan komplikasi lainnya yang bisa mengancam nyawa.

Kolesterol sendiri adalah senyawa lemak mirip lilin yang sebagian besar diproduksi oleh hati dan sebagian lainnya berasal dari makanan yang kita konsumsi, seperti daging, telur, dan makanan laut. Meski diperlukan oleh tubuh, kadar kolesterol yang berlebihan, terutama jenis LDL, dapat membahayakan kesehatan.

Di tengah berbagai informasi, muncul pertanyaan besar: apakah telur dan susu aman dikonsumsi oleh pengidap kolesterol tinggi? Berikut penjelasannya berdasarkan data yang ada.

2 dari 8 halaman

Apa Itu Kolesterol dan Jenis-Jenisnya?

Kolesterol adalah zat lemak yang secara alami diproduksi tubuh dan juga terdapat pada makanan tertentu. Perannya penting dalam membangun membran sel, memproduksi hormon, dan membentuk vitamin D.

Kolesterol terbagi menjadi dua jenis utama:

  1. HDL (high-density lipoprotein), dikenal sebagai kolesterol baik. HDL membantu mengangkut kelebihan kolesterol dari tubuh kembali ke hati untuk diproses.
  2. LDL (low-density lipoprotein), atau kolesterol jahat, yang membawa kolesterol ke sel. Jika kadar LDL terlalu tinggi, kolesterol dapat menumpuk di dinding arteri, membentuk plak, dan menyumbat aliran darah.
3 dari 8 halaman

Telur: Nutrisi dan Dampaknya pada Kolesterol

Telur sering dianggap sebagai musuh utama bagi pengidap kolesterol tinggi. Namun, penelitian menunjukkan bahwa telur memiliki lebih banyak manfaat dibandingkan risikonya.

Meskipun telur mengandung kolesterol, satu butir telur kaya akan protein, antioksidan, dan nutrisi esensial lainnya yang dibutuhkan tubuh. "Konsumsi telur dalam jumlah wajar, sekitar 4-6 butir per minggu, terbukti aman bagi pengidap kolesterol tinggi," menurut penelitian dari Healthline.

Antioksidan dalam telur bahkan dapat membantu mengurangi risiko penyakit kardiovaskular. Kuncinya adalah mengontrol porsi dan menghindari cara memasak yang menambahkan lemak berlebih, seperti menggoreng.

4 dari 8 halaman

Susu dan Pilihan yang Tepat untuk Kolesterol Tinggi

Susu juga menjadi perhatian karena kandungan lemaknya. Bagi pengidap kolesterol tinggi, mengonsumsi susu berlemak dapat meningkatkan kadar LDL karena kandungan lemak jenuhnya.

Namun, bukan berarti susu harus dihindari sepenuhnya. Produk susu rendah lemak atau bebas lemak seperti susu skim, yogurt rendah lemak, atau keju cottage adalah pilihan yang lebih aman. Produk-produk ini tetap memberikan kalsium dan vitamin D yang penting tanpa meningkatkan kadar kolesterol.

5 dari 8 halaman

Langkah Mudah Menjaga Keseimbangan Kolesterol

  1. Pilih makanan rendah lemak: Hindari makanan tinggi lemak jenuh, seperti gorengan dan daging berlemak.
  2. Konsumsi makanan kaya serat: Oatmeal, buah-buahan, dan sayuran dapat membantu menurunkan kadar LDL.
  3. Tetap aktif secara fisik: Olahraga secara teratur dapat meningkatkan kadar HDL sekaligus mengurangi LDL.
  4. Hindari kebiasaan buruk: Merokok dan konsumsi alkohol berlebihan dapat memperburuk profil kolesterol Anda.
6 dari 8 halaman

Apakah semua orang dengan kolesterol tinggi harus menghindari telur?

Tidak, konsumsi telur dalam jumlah wajar tetap aman bagi pengidap kolesterol tinggi.

7 dari 8 halaman

Berapa banyak telur yang aman dikonsumsi per minggu?

4-6 butir per minggu dianggap aman.

8 dari 8 halaman

Apakah telur rebus lebih baik daripada telur goreng untuk kolesterol tinggi?

Ya, telur rebus lebih baik karena tidak menambahkan lemak jenuh.