Sukses

Mengenal Kanker Serviks: Gejala, Penyebab dan Pencegahannya

Kanker serviks seringkali tidak menunjukkan gejala pada tahap awal, sehingga banyak perempuan yang tidak menyadari bahwa mereka mengidap penyakit ini.

Liputan6.com, Jakarta - Kanker serviks, atau kanker leher rahim, adalah salah satu jenis kanker yang paling sering menyerang perempuan di seluruh dunia.

Meskipun kanker ini dapat terjadi pada usia berapa pun, risikonya akan semakin meningkat seiring bertambahnya usia. Sayangnya, kanker serviks seringkali tidak menunjukkan gejala pada tahap awal, sehingga banyak perempuan yang tidak menyadari bahwa mereka mengidap penyakit ini.

Oleh karena itu, penting untuk memahami penyebab kanker serviks, gejala, serta cara pencegahannya agar dapat mendeteksi sejak dini dan meminimalkan risiko.

Apa Itu Kanker Serviks?

Melansir dari Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan, Senin (2/12/2024), kanker serviks terjadi pada sel-sel yang ada di leher rahim atau serviks, yaitu bagian bawah rahim yang menghubungkan rahim dengan vagina.

Serviks memiliki fungsi penting dalam tubuh perempuan, antara lain untuk memproduksi lendir yang membantu sperma masuk ke dalam rahim saat berhubungan seksual, serta melindungi rahim dari infeksi dan benda asing yang bisa masuk dari luar.

Ketika kanker berkembang pada sel-sel serviks, sel-sel tersebut tumbuh secara tidak terkendali dan membentuk tumor.

Kanker serviks umumnya disebabkan oleh infeksi virus Human Papillomavirus (HPV), yang bisa mengubah sel-sel sehat pada serviks menjadi sel-sel kanker. Meskipun infeksi HPV sangat umum, tidak semua orang yang terinfeksi akan mengembangkan kanker.

Biasanya, sistem kekebalan tubuh dapat mengatasi infeksi HPV dan tubuh akan sembuh dengan sendirinya. Namun, pada beberapa kasus, infeksi yang berlangsung lama dapat menyebabkan perubahan abnormal pada sel-sel serviks yang berisiko berkembang menjadi kanker.

2 dari 6 halaman

Penyebab dan Faktor Risiko Kanker Serviks

1. Infeksi HPV

Sebagian besar kasus kanker serviks disebabkan oleh infeksi HPV, virus yang menyebar melalui kontak seksual. Ada lebih dari 100 tipe HPV, namun hanya beberapa tipe yang dapat meningkatkan risiko kanker serviks, khususnya HPV tipe 16 dan 18.

Meskipun infeksi HPV umum terjadi, tidak semua orang yang terinfeksi akan mengembangkan kanker serviks. Namun, infeksi HPV yang menetap dan tidak sembuh dengan sendirinya berisiko mengubah sel-sel serviks menjadi kanker.

2. Aktivitas Seksual pada Usia Muda

Perempuan yang mulai berhubungan seksual pada usia dini memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker serviks. Hal ini disebabkan karena serviks masih berkembang pada usia muda, sehingga lebih rentan terhadap infeksi HPV.

3. Berhubungan Seksual dengan Banyak Pasangan

Semakin banyak pasangan seksual yang dimiliki, semakin besar pula kemungkinan terpapar dengan HPV. Terutama jika pasangan seksual juga memiliki infeksi HPV.

4. Merokok

Merokok dapat merusak sistem kekebalan tubuh, sehingga lebih sulit untuk melawan infeksi, termasuk infeksi HPV. Selain itu, bahan kimia dalam rokok juga dapat merusak sel-sel serviks, meningkatkan risiko kanker.

3 dari 6 halaman

5. Penggunaan Kontrasepsi Oral (Pil KB)

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pil KB dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko kanker serviks, terutama pada perempuan yang sudah terinfeksi HPV.

6. Riwayat Penyakit Menular Seksual (PMS)

Perempuan yang memiliki riwayat penyakit menular seksual, seperti klamidia atau gonore, berisiko lebih tinggi terkena kanker serviks karena infeksi ini dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan mempermudah infeksi HPV.

7. Gangguan Imunitas

Perempuan dengan gangguan sistem imun, seperti penderita HIV/AIDS atau yang mengonsumsi obat imunosupresif, memiliki risiko lebih tinggi untuk terinfeksi HPV yang dapat berkembang menjadi kanker serviks.

4 dari 6 halaman

Gejala Kanker Serviks

 

Pada tahap awal, kanker serviks sering kali tidak menunjukkan gejala yang jelas. Oleh karena itu, deteksi dini sangat penting agar kanker dapat diobati lebih efektif. Namun, ketika kanker sudah berkembang, beberapa gejala yang perlu diwaspadai antara lain:

1. Pendarahan Vaginal yang Tidak Normal

Pendarahan yang terjadi di luar siklus menstruasi atau pendarahan setelah menopause bisa menjadi tanda awal kanker serviks. Pendarahan juga bisa terjadi setelah berhubungan seksual.

2. Keputihan yang Tidak Normal

Keputihan yang berbau tidak sedap, berwarna kuning atau hijau, serta disertai dengan darah, bisa menjadi tanda adanya masalah pada serviks. Keputihan yang banyak dan terjadi secara terus-menerus juga perlu diwaspadai.

3. Nyeri atau Rasa Sakit saat Berhubungan Seksual

Jika Anda mengalami nyeri atau rasa sakit saat berhubungan seksual, ini bisa menjadi salah satu gejala kanker serviks. Meskipun nyeri saat berhubungan seksual dapat disebabkan oleh kondisi lain, seperti infeksi atau peradangan, namun gejala ini tidak boleh diabaikan.

5 dari 6 halaman

4. Rasa Sakit di Panggul atau Punggung

Nyeri panggul yang berlangsung lama atau nyeri punggung bagian bawah bisa menjadi tanda bahwa kanker serviks telah menyebar ke organ tubuh lain.

5. Penurunan Berat Badan dan Kelelahan

Gejala lain yang bisa terjadi pada kanker serviks lanjut adalah penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, kelelahan, dan rasa lemas. Ini seringkali terjadi ketika kanker sudah menyebar ke bagian tubuh lainnya.

6. Perubahan pada Saluran Pencernaan atau Kemih

Pada stadium lanjut, kanker serviks bisa menyebabkan masalah pada sistem pencernaan atau saluran kemih, seperti kesulitan buang air kecil, perdarahan pada saluran pencernaan, atau kebocoran urine. 

6 dari 6 halaman

Pencegahan Kanker Serviks

 

Meskipun kanker serviks adalah penyakit yang mematikan, ada banyak langkah yang bisa diambil untuk mencegahnya. Berikut adalah beberapa cara untuk mencegah kanker serviks:

1. Deteksi Dini dengan Pap Smear dan Tes HPV

Pap smear adalah tes skrining yang dilakukan untuk mendeteksi perubahan abnormal pada sel serviks sebelum berkembang menjadi kanker.

Tes ini sangat efektif untuk mendeteksi kanker serviks pada tahap awal. Selain itu, tes HPV dapat mendeteksi infeksi virus HPV yang berisiko menyebabkan kanker serviks.

2. Vaksinasi HPV

Vaksin HPV adalah salah satu langkah pencegahan yang paling efektif untuk menghindari infeksi HPV, terutama bagi perempuan yang belum terpapar virus ini.

Vaksin ini dapat diberikan pada usia remaja dan dewasa muda untuk melindungi mereka dari tipe-tipe HPV berisiko tinggi yang menyebabkan kanker serviks.

3. Gaya Hidup Sehat

Menerapkan gaya hidup sehat sangat penting untuk mengurangi risiko terkena kanker serviks. Beberapa langkah yang dapat dilakukan adalah:

  • Mengonsumsi makanan bergizi yang kaya akan antioksidan, vitamin C, vitamin E, dan folat, seperti sayuran hijau, buah-buahan, serta biji-bijian.
  • Menghindari merokok dan membatasi konsumsi alkohol, karena keduanya dapat meningkatkan risiko kanker serviks.
  • Menjaga berat badan ideal dan rutin berolahraga, karena obesitas dapat meningkatkan risiko penyakit kronis, termasuk kanker serviks.

4. Menghindari Paparan Terhadap Penyakit Menular Seksual

Menggunakan kondom saat berhubungan seksual dapat mengurangi risiko terinfeksi HPV dan penyakit menular seksual lainnya yang dapat meningkatkan risiko kanker serviks. Selain itu, memiliki pasangan seksual yang setia dan terbuka tentang status kesehatan seksual juga dapat mengurangi risiko terkena infeksi.

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence