Sukses

Sinergi Korporasi dan LAZ Nasional Hadirkan Akses Kesehatan di Pulau Terpencil

Acara peresmian ini dihadiri oleh Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan Kementerian Kesehatan RI, Ibu Yuli Astuti Saripawan, yang memberikan apresiasi atas inisiatif ini.

Liputan6.com, Jakarta Rumah Sakit Kapal (RS Kapal) yang digagas oleh Badan Wakaf Al Quran (BWA) resmi diluncurkan pada Kamis (21/11). Acara peresmian ini dihadiri oleh Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan Kementerian Kesehatan RI, Ibu Yuli Astuti Saripawan, yang memberikan apresiasi atas inisiatif ini.

“RS Kapal BWA adalah tonggak penting dalam pelayanan kesehatan untuk masyarakat kepulauan yang sulit dijangkau. Dengan fasilitas seperti poli gigi, laboratorium, hingga apotek sederhana, rumah sakit ini diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat di pelosok,” ujar Yuli saat mengunjungi kapal yang telah dimodifikasi menjadi rumah sakit terapung.

Selain perwakilan pemerintah, peluncuran ini juga dihadiri oleh berbagai mitra yang mendukung proyek ini. PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero), Dompet Dhuafa, Rumah Zakat, Rumah Wakaf, dan UPZ Permata Bank Syariah, turut berkontribusi melalui penyediaan fasilitas dan operasional rumah sakit.

Misalnya, PT Sarana Multi Infrastruktur mendanai pembangunan ruang Poli Gigi, sementara Dompet Dhuafa mengisi ruang operasi dengan peralatan medis. Rumah Zakat dan Rumah Wakaf memberikan alat kesehatan tambahan dan bantuan pangan untuk warga kepulauan, sedangkan UPZ Permata Bank Syariah mendukung operasional layanan kesehatan pertama RS Kapal BWA di Pulau Tunda dan Pulau Panjang.

2 dari 3 halaman

Layanan Perdana untuk Warga Pulau

Setelah peluncuran, RS Kapal BWA langsung melaksanakan misi perdananya. Pada 21–24 November 2024, tim kesehatan yang terdiri dari relawan Perhimpunan Dokter Umum Indonesia (PDUI) melayani sekitar 300 warga di Pulau Tunda dan Pulau Panjang. Layanan ini meliputi pengobatan gratis, pemeriksaan gigi, khitan gratis, hingga pemberian paket sandang dan sembako.

Tidak hanya itu, warga juga mendapatkan edukasi mengenai Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), pelatihan Basic Life Support untuk pemuda, serta pelatihan personal hygiene bagi pelajar SD dan SMP. Semua kegiatan ini diperkuat oleh kontribusi tim Lapangan Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC) Dompet Dhuafa.

Ketua PDUI Komisariat Kota Bekasi, yang turut hadir, mengungkapkan bahwa misi ini bukan hanya soal kesehatan fisik, tetapi juga memberikan harapan dan dukungan bagi masyarakat terpencil. “Kami juga membawa pakaian layak pakai yang merupakan bagian dari program sedekah barang untuk warga di sini,” jelasnya.

 

3 dari 3 halaman

Mewujudkan Akses Kesehatan Berkelanjutan

Kolaborasi antara BWA, donatur korporasi, dan lembaga amil zakat (LAZ) ini sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) poin 3, yakni menjamin kehidupan sehat untuk semua usia. RS Kapal BWA diharapkan menjadi model pelayanan kesehatan di daerah terpencil lainnya di Indonesia.

“Dengan inovasi seperti ini, tidak ada lagi masyarakat yang terpinggirkan hanya karena lokasi geografisnya. Semua memiliki hak yang sama atas layanan kesehatan,” tegas Ibu Ramona Harimurti dari PT Sarana Multi Infrastruktur.

Peluncuran RS Kapal BWA menandai era baru dalam pelayanan kesehatan Indonesia, di mana sinergi berbagai pihak mampu membuka akses kesehatan hingga ke pelosok nusantara. Harapannya, ini menjadi awal dari perubahan nyata dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat di wilayah terpencil.