Sukses

Cara Menyikapi Balita yang Suka Memukul, Tips Parenting Cerdas Orang Tua

Mengapa balita suka memukul? Ketahui penyebabnya dan simak langkah bijak orangtua untuk mengatasi kebiasaan ini dengan efektif.

Liputan6.com, Jakarta Dirangkum dari berbagai sumber pada Senin (02/12), balita yang suka memukul bukanlah indikasi bahwa mereka akan tumbuh menjadi anak yang kasar. Kebiasaan ini sering kali menjadi cara mereka mengekspresikan emosi atau menguji batasan di sekitarnya.

Dilansir dari Healthline, balita belum memiliki pengendalian diri yang sempurna, sehingga cenderung bereaksi impulsif terhadap emosi besar seperti marah atau frustrasi. Selain itu, keterbatasan kemampuan komunikasi membuat mereka kesulitan menyalurkan perasaan tanpa tindakan fisik seperti memukul.

Namun, dengan pendekatan yang tepat, kebiasaan ini dapat dihentikan tanpa menggunakan kekerasan. Berikut adalah cara-cara bijak yang bisa dilakukan orangtua untuk membantu balita mengelola perilaku mereka.

2 dari 9 halaman

Hindari Kekerasan dalam Menghadapi Balita

Saat balita memukul, penting bagi orangtua untuk tidak merespons dengan kekerasan. Tindakan seperti memukul balik, menampar, atau mencubit hanya akan membuat anak belajar bahwa kekerasan adalah cara menyelesaikan masalah.

Sebaliknya, gunakan pendekatan yang tenang namun tegas. Bicara dengan nada suara lembut untuk menjelaskan bahwa tindakan mereka tidak dapat diterima. Reaksi yang penuh kendali dari orangtua menjadi contoh penting bagi anak dalam belajar mengelola emosi mereka.

3 dari 9 halaman

Jauhkan Anak dari Situasi Pemicu

Ketika anak memukul, segera jauhkan mereka dari situasi yang memicu perilaku tersebut. Membawa anak ke tempat yang tenang seperti kamar atau ruang pribadi bisa membantu meredakan emosi mereka.

Setelah anak lebih tenang, gunakan momen ini untuk berdiskusi. Jelaskan mengapa tindakan memukul itu tidak baik dan bagaimana hal tersebut dapat melukai orang lain. Hal ini membantu anak memahami dampak perbuatannya terhadap orang lain.

4 dari 9 halaman

Berikan Dukungan Emosional

Anak-anak sering memukul karena mereka belum bisa memahami dan mengelola emosinya. Memberikan dukungan emosional menjadi langkah penting agar mereka merasa dipahami dan aman.

Cobalah memeluk anak atau gunakan kata-kata yang menenangkan untuk membantu mereka menenangkan diri. Setelah itu, bantu mereka mengenali emosi yang dirasakan, seperti marah, sedih, atau frustrasi, dengan bahasa yang mudah dipahami sesuai usia mereka.

5 dari 9 halaman

Ajarkan Konsep Bahwa Kekerasan Itu Salah

Setelah anak merasa tenang, ajarkan bahwa memukul adalah tindakan yang salah dan tidak dapat diterima. Jelaskan bahwa kekerasan tidak hanya menyakiti fisik orang lain tetapi juga dapat memengaruhi hubungan sosial mereka.

Komunikasi ini harus dilakukan dengan lembut namun tegas. Menggunakan contoh sederhana atau cerita bisa menjadi cara yang efektif untuk membantu anak memahami pesan Anda.

6 dari 9 halaman

Terapkan Konsekuensi Positif dan Negatif

Memberikan konsekuensi adalah bagian dari proses pembelajaran anak. Misalnya, jika anak memukul, kurangi waktu bermain mereka dengan mainan favorit atau aktivitas yang mereka sukai.

Namun, penting untuk tidak menggunakan hukuman fisik sebagai konsekuensi. Pastikan anak memahami alasan di balik konsekuensi tersebut dan hubungkan langsung dengan perilaku mereka.

7 dari 9 halaman

Mengapa balita suka memukul?

Balita suka memukul karena mereka belum sepenuhnya memahami cara mengelola emosi dan sering bereaksi secara impulsif.

8 dari 9 halaman

Apakah memukul tanda bahwa anak agresif?

Tidak selalu. Memukul bisa menjadi cara balita mengekspresikan frustrasi karena kurangnya kemampuan komunikasi.

9 dari 9 halaman

Bagaimana orangtua harus merespons saat anak memukul?

Respon dengan tenang dan tegas, hindari kekerasan, dan ajak anak berdiskusi setelah mereka tenang.

 

Video Terkini