Sukses

Waspada, 5 Penyakit Ini Sering Muncul Saat Musim Hujan

Tak hanya mengganggu kenyamanan, hujan juga bisa menjadi penyebab timbulnya berbagai penyakit yang membahayakan kesehatan.

Liputan6.com, Jakarta - Musim hujan seringkali menjadi momen yang dinanti setelah berbulan-bulan dilanda teriknya matahari. Meski memberikan kesejukan, musim hujan juga membawa berbagai tantangan kesehatan yang harus diwaspadai.

Banyak individu merasa malas beraktivitas ketika hujan turun, bahkan lebih memilih untuk beristirahat di tempat tidur. Namun, bagi mereka yang tetap harus bekerja atau bersekolah, hujan menjadi tantangan tersendiri.

Tak hanya mengganggu kenyamanan, hujan juga bisa menjadi penyebab timbulnya berbagai penyakit yang membahayakan kesehatan.

Di musim hujan, banyak individu mempersiapkan berbagai perlengkapan seperti jas hujan, payung, hingga sandal untuk melindungi diri dari basah. Namun, meski sudah bersiap, tak jarang ada juga yang nekat keluar rumah tanpa perlindungan, langsung terpapar air hujan.

Padahal, hujan yang turun tidak hanya menyebabkan tubuh basah, tetapi juga bisa membawa risiko terkena penyakit yang lebih serius. Ada beberapa penyakit yang perlu diwaspadai di musim hujan. Penasaran apa saja? Ini dia, seperti dilansir dari Odomos, Jumat (6/12/2024):

1. Flu dan Pilek

Flu dan pilek adalah penyakit yang paling umum menyerang tubuh saat musim hujan. Perubahan suhu yang drastis, terutama ketika hujan disertai angin dingin, dapat membuat tubuh rentan terhadap infeksi.

Suhu tubuh yang menurun tiba-tiba akibat terpapar dingin menyebabkan daya tahan tubuh melemah, sehingga virus seperti flu dan pilek bisa dengan mudah menyerang.

Aktivitas seperti berkendara atau berjalan di luar saat hujan meningkatkan risiko terpapar virus ini. Oleh karena itu, sangat penting untuk melindungi diri dari paparan langsung hujan. Menggunakan jas hujan, payung, dan pakaian tebal dapat membantu menjaga suhu tubuh tetap stabil dan terhindar dari penyakit.

2 dari 6 halaman

2. Diare

Salah satu penyakit yang sering muncul selama musim hujan adalah diare. Hujan yang turun dapat mencemari sumber air bersih, menyebabkan air tersebut terkontaminasi dengan bakteri atau virus penyebab gangguan pencernaan.

Salah satu bakteri yang sering ditemukan di air yang tercemar hujan adalah Escherichia coli (E. coli) dan Salmonella. Jika air yang terkontaminasi ini digunakan untuk minum atau memasak makanan, risiko terjadinya diare akan meningkat.

Mengingat pentingnya air bersih dalam kehidupan sehari-hari, penting untuk selalu memastikan bahwa sumber air yang digunakan benar-benar aman dan bebas dari kontaminasi. Jika Anda tinggal di daerah yang rawan terjadinya pencemaran air selama hujan, pastikan air yang digunakan telah dimasak atau disaring dengan benar.

Musim hujan juga seringkali menyebabkan genangan air di berbagai tempat, yang menjadi sarang bagi lalat, nyamuk, dan serangga lainnya. Tidak hanya mengganggu kenyamanan, genangan air yang kotor ini juga dapat membawa mikroorganisme penyebab diare. Lalat, misalnya, dapat membawa bakteri dari tempat sampah atau kotoran, lalu berpindah ke makanan dan minuman yang kita konsumsi.

Nyamuk yang berkembang biak di genangan air juga dapat menyebarkan berbagai penyakit, meskipun tidak langsung terkait dengan diare, namun tetap meningkatkan risiko kesehatan secara keseluruhan.

3 dari 6 halaman

3. Demam Berdarah

Penyakit lainnya yang sering terjadi pada musim hujan adalah demam berdarah. Penyakit yang disebabkan oleh virus dengue ini, disebarkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan seringkali menjadi masalah serius saat musim hujan tiba.

Demam berdarah disebabkan oleh virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk ini berkembang biak di genangan air yang tidak dibersihkan, seperti air hujan yang tertampung di tempat-tempat tidak terpakai, seperti bak mandi, ember, atau bahkan pot bunga.

Jika Anda digigit oleh nyamuk yang terinfeksi virus dengue, Anda dapat mengalami gejala seperti demam tinggi, sakit kepala, nyeri pada tubuh, hingga ruam merah pada kulit. Gejala-gejala ini tidak hanya mengganggu, tetapi juga bisa membahayakan kesehatan tubuh jika tidak segera diobati dengan tepat.

Demam berdarah merupakan penyakit yang bisa berbahaya, terutama jika kondisi pasien tidak segera ditangani. Dalam beberapa kasus, demam berdarah dapat berkembang menjadi demam berdarah berat yang memerlukan perawatan medis intensif.

Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejala awal dan segera mencari pertolongan medis jika Anda mengalami tanda-tanda penyakit ini.

 

4 dari 6 halaman

4. Penyakit Kulit

Salah satu masalah kulit yang sering terjadi akibat paparan hujan adalah dermatitis atau infeksi jamur. Kondisi lembab akibat hujan, terutama jika Anda tidak segera mengganti pakaian atau sepatu basah, dapat meningkatkan risiko infeksi pada kulit.

Saat hujan turun, tubuh kita sering terpapar air yang membuat kulit menjadi basah dalam waktu yang lama. Kondisi ini dapat merusak lapisan pelindung kulit, yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari bakteri, virus, dan jamur. Ketika lapisan kulit ini rusak, mikroorganisme seperti bakteri atau jamur dapat masuk dan menyebabkan infeksi.

Selain itu, kelembapan yang ditimbulkan oleh hujan juga menjadi tempat berkembang biaknya mikroorganisme penyebab penyakit kulit. Salah satu infeksi jamur yang sering terjadi pada musim hujan adalah kaki atlet atau tinea, yang umumnya menyerang bagian kaki.

Infeksi ini terjadi ketika Anda memakai pakaian atau sepatu basah dalam waktu lama, memberikan kondisi yang ideal bagi jamur untuk berkembang biak.

 

5 dari 6 halaman

5. Leptospirosis

Salah satu penyakit yang jarang diketahui namun bisa mengancam kesehatan selama musim hujan adalah leptospirosis. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Leptospira yang dapat menyebar melalui urin hewan yang tercampur dengan air hujan, terutama di daerah yang terkena banjir.

Leptospirosis adalah infeksi bakteri yang dapat menginfeksi manusia ketika kulit atau selaput lendir (seperti mata, hidung, atau mulut) bersentuhan langsung dengan air yang terkontaminasi urin hewan yang membawa bakteri Leptospira.

Penyakit ini sering kali muncul di lingkungan yang terkena banjir, karena air yang meluap mengandung banyak bahan pencemar, termasuk urin hewan seperti tikus, anjing, atau sapi, yang bisa menjadi sumber penularan.

 

Leptospirosis dapat muncul dengan gejala yang cukup umum, namun jika tidak segera ditangani, penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi serius. Beberapa gejala yang perlu diwaspadai antara lain:

  • Demam tinggi
  • Sakit kepala yang parah
  • Nyeri otot (terutama pada betis dan punggung)
  • Mual dan muntah
  • Kemerahan pada mata
  • Kerusakan organ, seperti hati, ginjal, atau paru-paru, yang bisa berujung pada kondisi yang lebih serius jika tidak diobati dengan cepat.

Gejala-gejala ini seringkali mirip dengan penyakit flu atau infeksi virus lainnya, namun leptospirosis memerlukan penanganan medis khusus. Jika tidak segera ditangani, penyakit ini dapat berkembang menjadi lebih berat dan menyebabkan kerusakan organ yang mengancam jiwa.

6 dari 6 halaman

6. Malaria

Malaria disebabkan oleh parasit Plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles yang terinfeksi. Tempat yang ideal bagi nyamuk Anopheles untuk berkembang biak adalah genangan air hujan, menjadikan musim hujan sebagai waktu yang rentan untuk lonjakan kasus malaria.

Malaria ditularkan ketika nyamuk Anopheles yang terinfeksi menggigit manusia. Setelah menggigit, parasit Plasmodium masuk ke dalam aliran darah dan berkembang biak di hati sebelum akhirnya menyebar ke sel-sel darah merah. Inilah yang menyebabkan gejala khas malaria, seperti demam, menggigil, dan nyeri tubuh.

Pada kasus yang lebih parah, malaria dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti kerusakan organ, anemia berat, dan bahkan kematian, terutama jika tidak segera ditangani dengan pengobatan yang tepat.