Sukses

Bercak Putih di Rambut, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Bercak putih ini dapat muncul pada semua kelompok usia, dari anak-anak hingga orang dewasa, dengan berbagai penyebab yang mendasarinya.

Liputan6.com, Jakarta - Poliosis menjadi kondisi yang menyebabkan munculnya bercak putih pada rambut akibat berkurangnya atau hilangnya melanin, pigmen yang memberi warna pada rambut.

Kondisi ini bisa terjadi pada berbagai bagian tubuh, termasuk alis, bulu mata, kulit kepala, hingga janggut. Bercak putih ini dapat muncul pada semua kelompok usia, dari anak-anak hingga orang dewasa, dengan berbagai penyebab yang mendasarinya.

Meskipun bercak putih ini dapat ditutupi dengan pewarna rambut atau aksesori seperti bandana dan topi, masalah ini bisa terus muncul. Oleh karena itu, penting untuk memahami lebih dalam mengenai poliosis, termasuk penyebab poliosis, gejala, diagnosis, dan perawatan yang tersedia, seperti melansir dari Pinkvilla, Senin (9/12/2024).

Apa Itu Poliosis?

Poliosis, atau dikenal sebagai "jambul putih," adalah kelainan rambut yang terjadi ketika rambut kehilangan pigmen melanin pada folikel rambut tertentu. Melanin berperan penting dalam memberikan warna pada rambut, kulit, dan mata, serta melindungi tubuh dari kerusakan akibat sinar ultraviolet.

Ketika melanin hilang atau berkurang pada folikel rambut, bercak putih akan muncul di kulit kepala atau bagian tubuh lainnya. Poliosis sendiri bukanlah kondisi yang berbahaya, namun dapat berhubungan dengan gangguan medis lainnya seperti vitiligo, peradangan kronis, atau kanker kulit.

Bercak putih pada rambut ini dapat disebabkan oleh faktor genetik atau kondisi medis yang didapat. Jika poliosis diturunkan melalui garis keturunan, maka kondisi ini dikenal sebagai poliosis genetik. Sementara itu, poliosis yang muncul akibat kondisi medis lain disebut poliosis yang didapat.

2 dari 4 halaman

Penyebab Poliosis

 

Poliosis dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Berikut beberapa penyebab yang umum:

1. Gangguan Genetik

Beberapa bentuk poliosis dapat diturunkan melalui mutasi genetik, seperti:

  • Piebaldisme

Gangguan genetik yang menyebabkan bercak putih pada kulit dan rambut akibat perubahan protein dalam sel-sel kulit.

  • Sindrom Waardenburg

Sindrom ini menyebabkan kehilangan pendengaran dan bercak putih pada rambut serta kulit.

  • Tuberous Sclerosis

Penyakit ini dapat menyebabkan pertumbuhan nonkanker, bercak putih pada kulit, serta gangguan neurologis.

2. Penyakit yang Didapat

Poliosis juga bisa muncul akibat kondisi medis tertentu yang mengganggu produksi melanin, antara lain:

  • Vitiligo

Kondisi di mana sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel penghasil melanin, menyebabkan bercak putih pada kulit dan rambut.

  • Blepharitis

Peradangan pada kelopak mata akibat kelenjar minyak yang tersumbat.

  • Herpes Zoster

Ruam yang disebabkan oleh virus cacar air yang aktif kembali, dapat memengaruhi pigmentasi rambut.

3 dari 4 halaman

3. Respons Autoimun

 

Poliosis juga dapat terjadi akibat respons autoimun, di mana sel T dalam tubuh bereaksi terhadap melanosit, sel yang menghasilkan pigmen rambut, menyebabkan perubahan warna pada rambut.

Gejala Poliosis

Gejala utama poliosis adalah munculnya bercak putih pada kulit kepala atau bagian tubuh lainnya. Namun, jika poliosis disebabkan oleh kondisi medis lainnya, gejala tambahan bisa muncul, seperti:

  • Penglihatan kabur
  • Rambut rontok
  • Peradangan pada mata
  • Masalah neurologis
  • Kehilangan pendengaran
4 dari 4 halaman

Perawatan Poliosis

 

Meskipun poliosis tidak berbahaya, perawatan dapat membantu mengurangi gejala dan mengatasi masalah kecantikan. Beberapa pilihan perawatan yang dapat dilakukan meliputi:

1. Pencangkokan Kulit dan Terapi Cahaya

Dalam beberapa kasus, cangkok epitel dapat digunakan untuk mengobati vitiligo dan poliosis terkait. Terapi cahaya atau fototerapi dapat digunakan untuk meningkatkan hasilnya, membantu repigmentasi kulit yang terkena.

2. Terapi Laser

Penelitian menunjukkan bahwa terapi laser, terutama yang dikombinasikan dengan obat-obatan oral dosis rendah, dapat membantu mengembalikan pigmentasi pada kulit yang terdepigmentasi.

Namun, perawatan ini harus dilakukan dengan pengawasan medis yang ketat, karena dapat memiliki efek samping seperti kemerahan atau pembengkakan.

3. Krim, Pewarna, dan Salep

Untuk menyembunyikan bercak putih, banyak orang memilih menggunakan pewarna rambut, krim kortikosteroid, atau produk riasan untuk menutupi bercak putih pada kulit dan rambut. Selain itu, penggunaan tabir surya juga penting untuk melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar matahari.

4. Diet Sehat dan Manajemen Stres

Beberapa orang melaporkan bahwa menjaga pola makan yang sehat dan mengelola stres dapat membantu mengurangi munculnya bercak putih pada rambut. Meskipun tidak ada bukti ilmiah yang kuat mengenai hal ini, menjaga tubuh tetap sehat dapat berdampak positif pada kondisi rambut.