Liputan6.com, Jakarta - Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) menerima kunjungan dari Menteri Agama Republik Indonesia, Prof. Dr. Nasaruddin Umar, MA, pada Rabu (11/12/2024).
Kunjungan ini menjadi momen bersejarah dalam memperkuat kolaborasi antara UIII dan Kementerian Agama, sekaligus mempertegas komitmen UIII sebagai pusat pendidikan tinggi Islam yang bertaraf internasional.
Baca Juga
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Nasaruddin memberikan kuliah umum bertajuk “Keimanan dan Lingkungan: Pragmatisme, Kesalehan, dan Etika.”
Advertisement
Kuliah umum ini dihadiri oleh ratusan peserta dari kalangan civitas akademika UIII, dan menjadi wadah diskusi mengenai pentingnya integrasi antara nilai-nilai agama dan pendekatan akademik modern dalam menghadapi tantangan global.
“Kunjungan Menteri Agama, Prof. Dr. Nasaruddin Umar, merupakan momen bersejarah bagi UIII untuk mendukung dan meningkatkan kolaborasi dengan Kementerian Agama. Visi beliau dalam mengintegrasikan keimanan dan pendidikan modern sejalan dengan misi UIII sebagai pusat keilmuan Islam global,” ujar rektor Prof. Jamhari, dalam keterangannya, Rabu (11/12/2024).
Menteri Nasaruddin menekankan pentingnya mengintegrasikan nilai-nilai agama dengan pendekatan akademik modern untuk menghadapi tantangan lingkungan. Menyoroti posisi strategis UIII sebagai universitas Islam berstandar internasional, beliau menjelaskan bagaimana etika berbasis agama dapat menginspirasi praktik berkelanjutan dan pengelolaan bumi dalam konteks global yang lebih luas.
Beliau juga menekankan peran universitas Islam seperti UIII dalam menjembatani tradisi dan inovasi untuk menciptakan solusi bagi tantangan global kontemporer.
Kolaborasi dengan Kementerian Agama
Dalam kunjungannya ini, Prof. Nasaruddin juga menghadiri pertemuan tertutup bersama anggota Majelis Wali Amanat (MWA) UIII. Sebagai Menteri Agama, Prof. Nasaruddin secara otomatis menjadi anggota MWA UIII sebagaimana ditetapkan dalam Statuta Universitas, bersama anggota lainnnya seperti Menteri Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi; Menteri Keuangan; dan Menteri Luar Negeri.
“Kunjungan ini menegaskan komitmen bersama antara UIII dan Kementerian Agama untuk memajukan pendidikan Islam Indonesia di kancah global. Ini adalah peluang untuk terus mendapatkan dukungan dan menjalin kolaborasi yang bermakna demi kemajuan Indonesia dan dunia Muslim secara luas,” ujar Sekretaris Universitas UIII, Dr. Chaider Bamualim.
Kunjungan ini memperkuat komitmen UIII dalam mendorong diskursus intelektual serta menjawab tantangan global melalui pendekatan berbasis keimanan dan interdisipliner.
Selain menandai interaksi Menteri Agama dengan UIII, kunjungan ini juga menetapkan rencana dan strategi kerjasama dan kolaborasi di masa depan untuk memperkuat pengaruh dan kepemimpinan Indonesia di ranah global, khususnya di kalangan masyarakat Muslim di dunia.
Advertisement
Kuliah Umum dan Diskusi
Salah satu agenda penting dalam kunjungan Menteri Agama adalah kuliah umum yang diselenggarakan oleh Pusat Islam dan Tantangan Global (IGC) Fakultas Studi Islam UIII.
Kuliah yang berjudul “Keimanan dan Lingkungan: Pragmatisme, Kesalehan, dan Etika” ini membahas pentingnya keterkaitan antara iman, etika, dan keberlanjutan lingkungan.
Para pakar internasional turut hadir dalam kuliah umum ini, di antaranya Prof. Anna Gade (Fellow, Fakultas Ilmu Sosial UIII), Prof. Iim Halimatusa'diyah (Guru Besar Ilmu Politik UIN Jakarta), Prof. Michiel Schaeffer (Dosen Fakultas Ilmu Sosial UIII), serta Dr. Aria Nakissa (Dosen Fakultas Studi Islam UIII). Diskusi ini dimoderatori oleh Wietske Merison, mahasiswa doktoral dari UCLA, yang juga Fellow di IGC UIII.
“Kuliah umum ini merupakan penegasan atas komitmen UIII dalam menghadapi tantangan global melalui pendekatan intelektual dan berbasis keimanan,” ujar Dekan Fakultas Studi Islam, Prof. Yanwar Pribadi.
“Sebagaimana yang ditekankan oleh Menteri Agama, ini menjadi tanggung jawab kita bersama untuk memberikan solusi dalam menangani isu-isu kritis seperti keberlanjutan lingkungan dari sudut pandang Islam," sambungnya.
Kuliah ini menyoroti persimpangan etika berbasis iman dan pragmatisme lingkungan, memberikan wawasan tentang bagaimana ajaran agama dapat menginspirasi praktik berkelanjutan dan pengelolaan bumi.
Acara ini merupakan bagian dari komitmen UIII untuk mendorong diskursus intelektual dan menghadapi tantangan global melalui pendekatan interdisipliner dan berbasis keimanan.