Liputan6.com, Jakarta - Bekerja merupakan aktivitas atau kegiatan yang mengurang pikiran dan mental seseorang. Hal ini yang membuat para pekerja membutuhkan waktu luang untuk menenangkan diri dan menjauhkan diri dari aktivitas bekerja.
Sebagian orang senang melakukan pekerjaan dengan tenang tanpa terburu-buru. Hal ini tentu menciptakan kenyamanan dalam bekerja. Namun, ditemukan pula orang-orang yang melakukan pekerjaanya dengan terlalu keras. Bagi mereka mengerjakan waktu terlalu keras dapat mempersingkat waktu, tetapi hasil yang diperoleh belum tentu sesuai.
Baca Juga
Sehingga penting bagi setiap orang untuk memperhatikan cara mereka melakukan pekerjaan. Untuk itu Anda tidak perlu memaksakan diri terlalu keras untuk menyelesaikan pekerjaan. Bekerja terlalu keras hanya akan mendatangkan hasil yang tidak maksimal, selain itu dilansir dari Life Hack, Kamis (12/12/2024) berikut ini alasan lainnya yang mendorong Anda untuk tidak bekerja terlalu keras.
Advertisement
1. Kesehatan Mental Terjaga
Tanpa disadari bekerja terlalu keras membuat kita mengorbankan kesehatan mental. Ketika Anda terus-menerus menekan diri untuk memperoleh ekpektasi tinggi maka besar kemungkinan Anda akan mengalami stres dan cemas secara bersamaan.
Jika ini dilakukan secara terus-menerus, maka Anda akan merasa kelelahan secara emosional yang menyebabkan diri Anda mengalami burnout. Hal ini menunjukan bahwa penting bagi Anda masing-masing untuk menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan waktu untuk diri sendiri.
Mengurangi tekanan dalam segi pekerjaan bukan berarti menunjukan diri kita pemalas, tetapi ini menunjukan cara kerja yang cerdas. Anda harus fokus pada produktivitas yang berkualitas, bukan pada kuantitas. Sehingga, Anda dapat mengelola stres dengan baik dan memiliki waktu untuk diri sendiri dalam rangka meningkatkan kesejahteraan mental.
2. Fokus pada Kualitas Bukan Kuantitas
Orang-orang yang bekerja terlalu keras sering kali mengrahkan diri pada peningkatkan jumlah pekerjaan yang diselesaikan, tetapi tidak memperhatikan kualitas dari hasil yang dikerjakan. Ketika Anda hanya memperhatikan pada kuantitas pekerjaan, maka besar kemungkinan Anda akan merasa tidak puas setelah menerima hasilnya. Sehingga, penting untuk diingat bahwa lebih baik mengerjakan pekerjaan secara perlahan dengan hasil yang optimal.
Untuk memperoleh pekerjaan yang berkualitas maka coba atur waktu dan pastikan diri Anda bijak antara pekerjaan dan kemampuan diri sendiri. Dengan memperhatikan keduanya Anda akan memperoleh hasil yang maksimal dan kecerdasan emosional yang stabil. Hal ini mendorong Anda untuk tetap produktif tanpa merasa terbebani.
Advertisement
3. Menjaga Kehidupan Sosial dan Keluarga
Ketika Anda bekerja terlalu keras, sering kali hubungan dengan keluarga dan lingkungan sosial terabaikan. Hal ini disebabkan karena Anda tidak memiliki waktu luang bersama mereka. Sehingga, menyebabkan kualitas hubunganmu bersama mereka menurun. Bekerja terlalu keras menyebabkan Anda maupun keluarga merasa tidak bahagia.
Mengurangi intensitas kerja bukan berarti Anda tidak ambisius, tetapi ini untuk menjaga keseimbangan hubungan. Memiliki waktu untuk kumpul bersama keluarga dan bertemu dengan teman akan mengembalikan energi yang terpakai selama bekerja.
Hal ini menunjukan bahwa hidup yang seimbang antara pekerjaan dan waktu luang bersama orang yang dikasihi akan meningkatkan kebahagiaan daripada melakukan pekerjaan dengan ekstra.
4. Mengembangkan Kreativitas dan Inovasi
Bekerja terlalu keras tidak melulu membuat Anda menjadi produktif atau aktif. Bahkan, kebiasaan ini dapat membuat diri Anda terjebak dalam aktivitas yang monoton. Ketika diri Anda terlalu memikirkan pekerjaan yang menumpuk, maka Anda akan kehilangkan kesempatan untuk berpikir kreatif dan menghasilkan ide baru. Dengan memberikan waktu untuk berpikir dengan lebih santai tanpa terburu-buru akan membuka peluang kreativitas Anda.
Selain itu, mengurangi beban kerja membuat pikiran menjadi lebih terbuka dan kreatif. Anda dapat memberikan waktu luang untuk beristirahat sejenak dan menjauhkan diri dari pekerjaan. Dengan melakukan hal ini membuat diri Anda terhindar dari kelelahan akibat kerja serta mampu meningkatkan inovasi untuk mengembangkan pekerjaan Anda.
Advertisement
5. Meningkatkan Efisiensi Kerja
Bekerja terlalu keras seringkali membuat diri Anda terjebak dalam perilaku menyelesaikan pekerjaan sendirian secara terburu-buru. Perlu Anda ketahui bahwa efisiensi kerja bergantung pada bagaimana seseorang mengelola waktu dan tugasnya dengan cerdas. Seperti memanfaatkan teknologi untuk mempermudah menyelesaikan pekerjaan.
Jika Anda melakukan pekerjaan dengan cerdas, maka besar kemungkinan Anda dapat mencapai tujuan dan hasil yang lebih baik. Fokus pada teknik manajemen waktu yang baik, penggunaan alat yang tepat, dan pengaturan prioritas yang benar akan mengarah pada hasil yang lebih optimal. Cara ini juga dapat membantu Anda lebih menikmati pekerjaan tanpa terbebani.Â
6. Mencapai Kebahagiaan dan Kepuasan Pribadi
Bekerja terlalu keras dapat memengaruhi kebahagiaan diri Anda. Terlalu banyak menghabiskan waktu untuk bekerja membuat diri Anda tidak dapat menikmati waktu untuk melakukan hobi, rekreasi atau menghabiskan waktu bersama dengan orang yang dikasihi. Sehingga, Anda kehilangan kebahagiaan di dalam diri.
Melakukan aktivitas lain di luar pekerjaan penting untuk menjaga semangat hidup. Dengan memberikan waktu luang untuk diri sendiri akan meningkatkan kepuasan dalam hidup. Hal ini dapat membantu diri Anda untuk bekerja dengan perspektif yang lebih positif dan tidak merasa terbebani.
Advertisement