Liputan6.com, Jakarta - Tukak lambung menjadi salah satu gangguan pencernaan yang cukup umum dan sering dialami oleh banyak individu. Kondisi ini terjadi ketika lapisan pelindung lambung, yang berfungsi untuk melindungi dinding lambung dari asam pencernaan, menjadi terkikis atau rusak, sehingga menimbulkan luka terbuka.
Apa Itu Tukak Lambung?
Melansir dari Healthline, Jumat (13/12/2024), tukak lambung adalah kondisi di mana terjadi luka atau borok pada lapisan dinding lambung yang disebabkan oleh asam lambung yang menggerogoti jaringan tersebut.
Baca Juga
Lambung kita dilindungi oleh lapisan lendir tebal yang berfungsi melindungi dinding lambung dari cairan pencernaan yang sangat asam. Namun, jika lapisan pelindung ini terganggu atau berkurang, asam lambung bisa merusak jaringan lambung, yang menyebabkan tukak.
Advertisement
Tukak lambung adalah salah satu jenis tukak yang berhubungan langsung dengan asam lambung. Selain tukak lambung, ada juga tukak duodenum yang terjadi pada bagian awal usus halus. Kedua jenis tukak ini sama-sama mempengaruhi sistem pencernaan, tetapi tukak lambung cenderung lebih umum terjadi.
Meskipun sebagian besar tukak lambung dapat disembuhkan dengan pengobatan yang tepat, kondisi ini bisa menjadi sangat berbahaya jika tidak ditangani. Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejalanya dan segera mencari perawatan medis.
Penyebab Tukak Lambung
Secara umum, tukak lambung disebabkan oleh dua faktor utama: infeksi bakteri dan penggunaan obat-obatan tertentu. Selain itu, ada sejumlah faktor lain yang dapat meningkatkan risiko terkena tukak lambung. Berikut beberapa penyebab utama tukak lambung:
1. Infeksi Bakteri Helicobacter pylori (H. pylori)
Salah satu penyebab utama tukak lambung adalah infeksi bakteri Helicobacter pylori. Bakteri ini dapat merusak lapisan pelindung lambung, yang membuat dinding lambung lebih rentan terhadap kerusakan akibat asam lambung.
Infeksi H. pylori sangat umum, tetapi tidak semua orang yang terinfeksi mengalami tukak lambung. Beberapa orang mungkin memiliki infeksi H. pylori tanpa menunjukkan gejala.
Penyebab Tukak Lambung Lainnya
2. Penggunaan Obat Anti-Inflamasi Non-Steroid (NSAID)
Penggunaan obat-obatan antiinflamasi non-steroid (NSAID) seperti aspirin, ibuprofen, atau naproxen dalam jangka panjang dapat mengurangi kemampuan lambung untuk melindungi dirinya dari asam lambung.
NSAID bekerja dengan cara menghambat produksi prostaglandin, senyawa kimia yang membantu melindungi lapisan lambung. Tanpa perlindungan yang cukup, dinding lambung menjadi rentan terhadap kerusakan.
3. Faktor Risiko Lainnya
Selain dua penyebab utama tersebut, ada beberapa faktor dan kondisi medis lainnya yang dapat meningkatkan risiko terkena tukak lambung, antara lain:
- Sindrom Zollinger-Ellison
Kondisi langka yang menyebabkan produksi asam lambung berlebihan.
- Penyakit Crohn
Penyakit radang usus yang dapat mempengaruhi bagian pencernaan lainnya, termasuk lambung.
- Merokok
Rokok dapat mengurangi produksi lendir pelindung lambung dan meningkatkan produksi asam lambung.
- Konsumsi Alkohol
Alkohol dapat merusak lapisan pelindung lambung dan meningkatkan iritasi.
- Infeksi Virus
Beberapa infeksi virus, seperti infeksi virus herpes, dapat mempengaruhi lambung.
- Pengobatan Kanker
Beberapa jenis pengobatan kanker, termasuk kemoterapi dan terapi radiasi, dapat mempengaruhi lambung.
- Obstruksi Usus
Penyumbatan pada saluran pencernaan dapat mempengaruhi aliran makanan dan asam lambung.
Â
Advertisement
Gejala Tukak Lambung
Â
Gejala tukak lambung dapat bervariasi, tergantung pada tingkat keparahan kondisi dan apakah ada komplikasi seperti perdarahan atau infeksi. Beberapa gejala umum yang mungkin Anda alami adalah:
1. Nyeri Perut
Gejala yang paling khas dari tukak lambung adalah nyeri atau sensasi terbakar di bagian tengah perut, antara dada dan pusar.
Nyeri ini biasanya muncul beberapa jam setelah makan atau saat perut kosong. Meskipun seringkali terasa seperti sensasi terbakar, rasa sakit ini juga bisa terasa seperti kram atau rasa sakit tajam.
2. Gangguan Pencernaan
Tukak lambung seringkali disertai dengan gangguan pencernaan, seperti kembung, mual, atau muntah. Anda mungkin merasa kenyang lebih cepat setelah makan atau mengalami penurunan nafsu makan karena rasa sakit saat makan.
3. Perubahan Pada Warna Tinja
Tinja yang berwarna gelap atau seperti tar adalah tanda adanya perdarahan internal. Jika tukak lambung menyebabkan pendarahan, darah dapat tercampur dengan tinja dan mengubah warnanya menjadi hitam atau tar.
Â
4. Penurunan Berat Badan yang Tidak Disengaja
Â
Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan adalah gejala lain yang bisa terkait dengan tukak lambung, terutama jika rasa sakit mengganggu nafsu makan atau menyebabkan Anda makan lebih sedikit.
5. Muntah Berdarah
Jika tukak lambung menyebabkan perdarahan, muntahan yang mengandung darah atau berwarna seperti bubuk kopi bisa terjadi. Ini adalah tanda darurat medis yang memerlukan perhatian segera.
Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, penting untuk segera menemui dokter untuk evaluasi lebih lanjut dan mendapatkan pengobatan yang tepat.
Advertisement
Pengobatan Tukak Lambung
Â
Pengobatan tukak lambung bertujuan untuk mengurangi asam lambung, menyembuhkan luka, serta mengatasi penyebab yang mendasarinya, seperti infeksi H. pylori. Berikut adalah beberapa opsi pengobatan yang umum:
1. Pengobatan Non-Bedah
- Antibiotik: Jika tukak disebabkan oleh infeksi H. pylori, dokter akan meresepkan antibiotik untuk menghilangkan bakteri tersebut.
- Penghambat Pompa Proton (PPI): Obat ini digunakan untuk menurunkan produksi asam lambung, yang membantu penyembuhan tukak.
- Antasida atau Penghambat Reseptor H2: Ini adalah obat yang dapat membantu meredakan gejala tukak dengan mengurangi keasaman lambung.
2. Pengobatan Bedah
Meskipun jarang, dalam beberapa kasus yang parah, pembedahan mungkin diperlukan untuk menangani komplikasi, seperti tukak yang tidak sembuh atau perdarahan yang tidak dapat dihentikan dengan obat-obatan.
Pembedahan dapat mencakup pengangkatan tukak, penutupan lubang pada lambung, atau bahkan prosedur untuk mengurangi produksi asam lambung.