Liputan6.com, Jakarta EF Education First (EF) terus menunjukkan komitmennya dalam membantu generasi muda Indonesia meraih masa depan gemilang sekaligus menjadi pemimpin dunia. Dengan fokus pada pendidikan bahasa, EF berupaya mengatasi hambatan komunikasi lintas budaya yang sering kali menjadi kendala dalam era globalisasi.
Melalui berbagai program kursus, pelatihan, dan pertukaran budaya, EF tidak hanya membantu individu memperluas kemampuan bahasa, tetapi juga mempererat koneksi antarindividu dan komunitas untuk membangun pemahaman global yang lebih baik.
Baca Juga
EF percaya bahwa akses terhadap pendidikan berkualitas adalah kunci menghadapi berbagai tantangan dunia modern. Dalam dunia yang semakin terhubung, kemampuan untuk berkomunikasi dalam berbagai bahasa menjadi kebutuhan utama. Untuk itu, EF menyediakan beragam program yang dirancang untuk berbagai usia dan latar belakang guna menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung.
Advertisement
“Pendidikan adalah jembatan untuk mengatasi tantangan global. Kami ingin setiap individu memiliki kesempatan untuk meraih pendidikan berkualitas, sehingga mereka dapat berkontribusi pada komunitas lokal maupun global,” ungkap Stefany Yacop, Marketing Director EF EFEKTA English for Adults Indonesia.
Dengan misi “Opening The World Through Education,” EF terus menghadirkan inisiatif yang mengintegrasikan pembelajaran, kolaborasi, dan kepedulian terhadap lingkungan. Berikut adalah beberapa langkah nyata yang dilakukan EF baik di tingkat global maupun nasional.
Mengasah Kepemimpinan Melalui Kolaborasi Global
Setiap tahun, EF menyelenggarakan Global Leadership Summit, sebuah forum yang mengumpulkan ribuan pelajar dari seluruh dunia untuk mendiskusikan isu-isu global, seperti perubahan iklim dan teknologi. Dalam ajang ini, siswa dari berbagai negara diajak untuk mengembangkan ide-ide kreatif dan bekerja sama mencari solusi atas tantangan dunia.
Di wilayah yang terdampak bencana, EF melalui EF GLOBAL Classroom Foundation juga aktif membantu memulihkan pendidikan. Salah satu contohnya adalah pembangunan sekolah di Nepal setelah gempa bumi pada 2015. Sekolah tersebut selesai dibangun pada 2018, dan EF secara rutin mengirimkan relawan pengajar dari berbagai negara untuk mengajar anak-anak di sana. Salah satu pengajar EF EFEKTA English for Adults, Dean, bahkan mewakili Indonesia sebagai relawan untuk mengajarkan bahasa Inggris kepada siswa di Nepal.
Di tingkat nasional, EF menggandeng Asosiasi Jurnalis Indonesia (AJI) Jakarta untuk memberikan beasiswa pendidikan bagi para jurnalis terpilih. Melalui program intensif hybrid, para jurnalis ini dilatih untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris mereka. “Jurnalis memegang peran penting dalam menyampaikan informasi yang komprehensif kepada masyarakat. Dengan kemampuan bahasa Inggris yang lebih baik, mereka dapat lebih percaya diri dan efektif dalam berkomunikasi di tingkat internasional,” tambah Stefany.
Mendukung Inovasi Melalui Kompetisi Global
EF juga berperan aktif dalam memfasilitasi mahasiswa dengan ide-ide kreatif melalui Hult Prize Global Accelerator Program, kompetisi tahunan yang sering disebut sebagai “Hadiah Nobel untuk Mahasiswa.” Pada tahun 2024, startup HerLens dari Universitas Indonesia berhasil masuk ke babak final kompetisi ini.
HerLens, yang digawangi oleh dua alumni Fakultas Ilmu Komputer UI, Andini Putri Pramudya dan Salsabila Zahra Chinanti, berfokus pada pengembangan teknologi kecerdasan buatan untuk mencegah kanker serviks dengan target akurasi 95%. Mereka menjalani pelatihan intensif selama tiga minggu di Ashridge House, London, bersama tim lainnya dari seluruh dunia.
“Hult Prize menjadi katalis bagi mahasiswa untuk merealisasikan ide-ide inovatif mereka. EF mendukung penuh inisiatif ini untuk memberikan perspektif baru dalam menyelesaikan masalah global,” ujar Lori van Dam, CEO Hult Prize Foundation.
Advertisement
Melestarikan Lingkungan untuk Masa Depan
Kepedulian EF terhadap lingkungan juga terlihat dari berbagai inisiatif berkelanjutan yang dilakukan. Salah satu programnya, EF Forest Initiative, berhasil menanam 9 juta pohon mangrove di Kenya, Madagaskar, dan Mozambik antara 2021 hingga 2023. Tahun ini, EF melanjutkan langkah tersebut dengan menanam 3 juta pohon di Gunung Mahale, Tanzania.
Di Indonesia, EF juga menunjukkan aksi nyata melalui kegiatan penanaman mangrove di Kawasan Ekowisata Mangrove, PIK, Jakarta Utara, bersama siswa dalam program City Wide Life Club (CWLC). Atas inisiatif ini, EF menerima penghargaan “The Community Excellence in Mangrove Conservation Award” dari Yayasan Mangrove Indonesia Lestari.
“Setiap pohon yang kami tanam adalah investasi untuk masa depan. Kami ingin generasi mendatang tetap bisa menikmati keindahan alam yang kita nikmati hari ini,” jelas Stefany.
Mewujudkan Kehidupan yang Lebih Baik
Melalui berbagai program pendidikan, inovasi, dan pelestarian lingkungan, EF terus membuktikan komitmennya untuk menciptakan dampak positif bagi masyarakat. Stefany menambahkan, “Kami berharap setiap inisiatif yang dilakukan EF dapat menciptakan efek domino yang lebih besar, mendorong masyarakat untuk terus memberikan kontribusi positif bagi dunia.”
Dengan mengintegrasikan aspek People, Community, dan Planet, EF tidak hanya membuka akses pendidikan, tetapi juga memperkuat kepedulian global untuk masa depan yang lebih baik.