Sukses

Pameran Fosil Manusia Purba di Museum Nasional Tarik Lebih dari 12.000 Pengunjung dalam Dua Hari Terakhir

Dalam dua hari terakhir, lebih dari 10.000 pengunjung memadati Museum Nasional Indonesia untuk menyaksikan pameran

Liputan6.com, Jakarta Dalam dua hari terakhir, lebih dari 10.000 pengunjung memadati Museum Nasional Indonesia untuk menyaksikan pameran bertajuk “Indonesia, The Oldest Civilization on Earth? 130 Years After Pithecanthropus erectus”. Pameran ini menjadi daya tarik utama selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), menampilkan koleksi luar biasa yang mengungkap peran Nusantara dalam sejarah evolusi manusia.

Fadli Zon, Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, menyambut baik antusiasme masyarakat yang tinggi terhadap pameran ini. “Pameran ini adalah wujud kebangkitan apresiasi terhadap budaya dan peradaban kita. Antusiasme masyarakat menunjukkan bahwa kesadaran akan pentingnya warisan budaya semakin tumbuh, dan ini adalah fondasi penting untuk membangun identitas bangsa yang kuat,” ungkapnya.

Ia juga menambahkan, “Warisan budaya seperti koleksi manusia purba ini bukan hanya tentang masa lalu, tetapi juga pelajaran untuk masa depan. Dengan memahami asal-usul kita, kita dapat memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat peradaban yang berkontribusi besar bagi dunia.”

Pameran ini menampilkan koleksi penting, termasuk tengkorak Homo erectus S-17 yang untuk pertama kalinya dipamerkan kepada publik, serta fosil fauna purba seperti Mastodon dan Stegodon. Artefak dari situs arkeologi seperti Sangiran, Trinil, dan Ngandong juga dipamerkan, menyoroti Nusantara sebagai episentrum evolusi manusia purba dan peradaban awal.

 

2 dari 3 halaman

Memberi pengalaman edukatif

Pameran ini bertujuan untuk memberikan pengalaman edukatif yang mendalam bagi masyarakat. “Kami ingin pengunjung tidak hanya melihat koleksi ini, tetapi juga memahami peran penting Nusantara dalam sejarah evolusi manusia. Pameran ini adalah cara kami menginspirasi generasi muda untuk lebih mencintai dan melestarikan warisan budaya bangsa,” jelasnya.

Pengalaman Lebih dari Sekadar PameranSelain koleksi fosil, Museum Nasional juga menyelenggarakan berbagai kegiatan pendukung, seperti sesi diskusi bersama arkeolog, tur berpemandu, dan aktivitas interaktif untuk anak-anak. Museum ini juga menyediakan fasilitas ramah keluarga, termasuk jalur khusus untuk lansia dan difabel, guna memastikan kenyamanan semua pengunjung.

 

3 dari 3 halaman

Jadi bukti komitmen pemerintah

Sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 32 UUD 1945 tentang memajukan kebudayaan nasional dan dipertegas melalui Undang-Undang No. 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, pameran ini menjadi wujud nyata komitmen pemerintah untuk melindungi, melestarikan, dan mempromosikan kekayaan budaya Indonesia di tingkat global.

Pameran “Indonesia, The Oldest Civilization on Earth?” berlangsung hingga Maret 2025 dan terbuka untuk umum setiap hari, kecuali Senin. Museum Nasional mengundang masyarakat untuk memanfaatkan kesempatan ini sebagai pengalaman yang tidak hanya menghibur tetapi juga memperkaya wawasan sejarah dan kebanggaan terhadap bangsa.

Video Terkini