Sukses

Sosialisasi Noken Papua, Mengangkat Warisan Lokal sebagai Alternatif Tas Plastik

Di tengah isu pencemaran lingkungan akibat limbah plastik, Noken Papua hadir sebagai solusi berkelanjutan yang memadukan estetika, fungsi, dan filosofi budaya.

Liputan6.com, Jakarta Tas tradisional Noken, hasil kearifan lokal Papua yang terbuat dari serat akar alang-alang, memancarkan keunikan dan fungsi yang luar biasa. Bukan hanya sekadar alat bawaan, Noken mencerminkan penghormatan mendalam masyarakat Papua terhadap alam.

Tas ini memiliki kekuatan untuk membawa beban hingga puluhan kilogram, mulai dari hasil bumi, barang belanjaan, hingga bayi, menjadikannya multifungsi dan relevan di era modern.

Di tengah isu pencemaran lingkungan akibat limbah plastik, Noken Papua hadir sebagai solusi berkelanjutan yang memadukan estetika, fungsi, dan filosofi budaya. Untuk memperkenalkan nilai-nilai ini, Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Budaya Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (PPKB FIB UI) bekerja sama dengan Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Universitas Indonesia (DPPM UI) mengadakan kegiatan sosialisasi pada Kamis, 3 Oktober 2024, di Perpustakaan Pusat UI.

Acara ini menampilkan narasumber Tresia Nikita, S.Hum., dan Dr. Mochamad Aviandy, yang mengupas nilai budaya Noken dan relevansinya di tengah kehidupan modern. Selain diskusi, peserta yang terdiri dari mahasiswa UI juga mengikuti lokakarya pembuatan Noken, mulai dari memilih bahan hingga mempelajari teknik perajutan khas Papua. Lokakarya ini memberikan pengalaman langsung kepada peserta, memperkuat apresiasi mereka terhadap tradisi Papua.

 

2 dari 3 halaman

Menghargai Alam Lewat Budaya

Menurut Lily Tjahjandari, Ph.D., pengabdi utama dari FIB UI, Noken adalah representasi kehidupan masyarakat Papua yang hidup berdampingan dengan alam.

“Noken bukan sekadar tas; ia adalah cerminan kehidupan masyarakat Papua yang selaras dengan alam. Kami berharap masyarakat Indonesia dapat mengadopsi penggunaan Noken, tidak hanya untuk fungsi praktis tetapi juga sebagai bentuk penghormatan terhadap warisan budaya,” ungkap Lily.

 

3 dari 3 halaman

Upaya Pelestarian Berkelanjutan

PPKB FIB UI berkomitmen untuk terus mempromosikan budaya Noken hingga Desember 2024 melalui serangkaian kegiatan edukasi. Dengan semakin banyaknya masyarakat yang mengenal dan menggunakan Noken, diharapkan tas tradisional ini dapat menjadi alternatif ramah lingkungan sekaligus upaya pelestarian budaya Papua.

Video Terkini