Sukses

Harus Dihindari, Ini 7 Makanan dan Minuman Pemicu Migran

Meski pemicu migrain bersifat individu, ada sejumlah makanan dan minuman dan bahan yang umum diketahui dapat memicu serangan pada banyak orang.

Liputan6.com, Jakarta - Migrain adalah kondisi yang bisa sangat mengganggu, dan seringkali pemicu serangan migrain datang dari hal-hal yang tampaknya biasa, seperti makanan atau minuman yang kita konsumsi setiap hari.

Meski pemicu migrain bersifat individu, ada sejumlah makanan dan minuman dan bahan yang umum diketahui dapat memicu serangan pada banyak orang. Mengetahui apa saja makanan yang dapat memicu migrain dan menggantinya dengan alternatif yang lebih aman dapat membantu mengurangi frekuensi dan intensitas migrain.

Melansir dari Healthline, Minggu (5/1/2025), menurut Yayasan Penelitian Migrain, pemicu migrain bisa sangat bervariasi antar individu. Meskipun tidak ada pemicu migrain yang bersifat universal, beberapa jenis makanan sering disebut-sebut sebagai pemicu utama.

Oleh karena itu, ketahui makanan dan minuman yang paling umum menyebabkan migrain, dan cara mengatasi migrain.

1. Kafein

Kafein adalah salah satu bahan yang bisa memicu migrain bagi sebagian individu. Meskipun kafein dalam jumlah kecil dapat membantu meredakan sakit kepala pada beberapa orang, terlalu banyak kafein atau penurunan mendadak dalam konsumsi kafein bisa memicu serangan migrain.

Kafein ditemukan dalam berbagai minuman, seperti kopi, teh, dan cokelat. Bahkan penurunan drastis dalam asupan kafein (misalnya berhenti mengonsumsi kopi tiba-tiba) juga dapat menyebabkan sakit kepala atau migrain.

Alternatif: Jika Anda merasa bahwa kafein memicu migrain, coba ganti dengan smoothie yang menyegarkan. Misalnya, smoothie pisang, almond, dan bayam bisa memberikan energi tanpa menambah risiko migrain.

Smoothie ini tidak hanya mengenyangkan tetapi juga mengandung berbagai vitamin dan mineral yang bermanfaat untuk kesehatan.

 

2 dari 5 halaman

2. Pemanis Buatan

Pemanis buatan seperti aspartam yang digunakan dalam berbagai makanan dan minuman olahan dapat memicu migrain pada sebagian orang. Pemanis ini digunakan untuk menggantikan gula dalam produk rendah kalori, namun bagi mereka yang sensitif, bahan ini bisa menjadi penyebab sakit kepala yang parah.

Meskipun penelitian tentang hubungan antara pemanis buatan dan migrain masih terbuka, banyak penderita migrain melaporkan reaksi negatif setelah mengonsumsi produk dengan pemanis buatan.

Alternatif: Pilih makanan yang dimaniskan secara alami, seperti protein berry shake yang menggunakan buah-buahan segar sebagai pemanis alami. Dengan cara ini, Anda tetap bisa menikmati rasa manis yang alami tanpa khawatir akan pemicu migrain.

3. Alkohol

Alkohol adalah salah satu pemicu migrain yang paling sering dilaporkan. Dalam sebuah studi pada 2018, lebih dari 35% peserta dengan migrain mengakui bahwa alkohol adalah salah satu pemicu umum mereka.

Khususnya, anggur merah sering disebut-sebut sebagai penyebab utama. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa seperti histamin dan tyramine yang terkandung dalam alkohol dapat memicu serangan migrain. Tidak jarang, alkohol juga menyebabkan dehidrasi, yang dapat memperburuk migrain.

Alternatif: Jika Anda merasa bahwa alkohol memicu migrain, cobalah minuman soda blueberry jeruk nipis mint yang segar. Minuman ini tidak hanya bebas alkohol, tetapi juga memiliki kandungan antioksidan yang baik untuk tubuh.

Ditambah dengan rasa mint yang menyegarkan, minuman ini bisa menjadi pilihan yang menyenangkan tanpa menambah risiko migrain.

 

3 dari 5 halaman

4. Cokelat

Cokelat adalah makanan favorit banyak orang, namun bagi sebagian penderita migrain, cokelat dapat menjadi pemicu utama. Cokelat mengandung kafein dan beta-feniletilamin, dua senyawa yang bisa memicu migrain pada beberapa orang.

Beta-feniletilamin adalah zat kimia yang berfungsi seperti stimulan pada sistem saraf pusat, yang bisa menyebabkan perubahan pada aliran darah dan pemicu sakit kepala.

Alternatif: Alih-alih cokelat, Anda bisa mencoba parfait beri-ceri yang segar dan mudah dibuat. Parfait ini menggunakan campuran buah beri yang kaya antioksidan dan bebas dari zat yang dapat memicu migrain. Selain itu, parfait ini bisa menjadi camilan sehat dan menyegarkan tanpa menambah berat badan.

5. Makanan Mengandung MSG

Monosodium glutamat (MSG) adalah bahan tambahan makanan yang digunakan untuk meningkatkan rasa umami dalam berbagai hidangan.

Meskipun MSG aman untuk dikonsumsi dalam jumlah yang wajar, beberapa orang sensitif terhadap bahan ini dan melaporkan migrain setelah mengonsumsinya. Beberapa studi menunjukkan bahwa MSG dapat menyebabkan reaksi neurokimia di otak, yang memicu migrain pada orang yang rentan.

Alternatif: Jika Anda ingin menghindari MSG, coba buat hidangan sehat seperti salmon panggang dengan kulit apel-kenari dan brokoli. Makanan ini tidak hanya bebas MSG tetapi juga kaya akan omega-3 dan serat yang baik untuk kesehatan jantung dan otak.

 

4 dari 5 halaman

6. Daging Olahan

Daging olahan, seperti sosis, hot dog, dan ham, mengandung bahan pengawet yang disebut nitrat. Nitrat ini dapat melepaskan oksida nitrat ke dalam aliran darah, yang memicu pelebaran pembuluh darah di otak dan menyebabkan sakit kepala.

Beberapa studi menunjukkan bahwa oksida nitrat bisa menjadi pemicu migrain pada orang-orang yang sensitif.

Alternatif: Sebagai pengganti daging olahan, Anda bisa mencoba sarapan sehat dengan semangkuk protein telur dan bayam. Selain bebas nitrat, telur mengandung protein tinggi dan bayam kaya akan magnesium, yang dikenal dapat membantu mencegah migrain.

7. Makanan Beku

Makanan beku, terutama makanan yang sangat dingin, juga dapat memicu sakit kepala pada beberapa orang. Meskipun belum ada penelitian yang banyak membahas hal ini, beberapa orang melaporkan bahwa mengonsumsi makanan dingin dapat menyebabkan "sakit kepala es" yang berhubungan dengan migrain.

Alternatif: Gantilah makanan beku dengan hidangan segar yang lebih mudah dicerna tubuh, seperti salad atau hidangan panggang. Makanan ini lebih ringan dan tidak memicu perubahan suhu mendadak yang bisa mempengaruhi kepala.

 

5 dari 5 halaman

Cara Mengatasi Migrain

Mengatasi migrain tidak hanya bergantung pada menghindari pemicu, tetapi juga pada pengelolaan gejala yang efektif. Pengobatan migrain dapat melibatkan kombinasi obat resep, obat bebas (OTC), dan pengobatan alternatif.

Obat seperti Excedrin Migraine bisa membantu meredakan sakit kepala, sementara obat triptan yang diresepkan oleh dokter dapat digunakan untuk menghentikan serangan migrain.

Bagi penderita migrain yang mengalami serangan secara teratur, dokter biasanya akan meresepkan obat pencegahan seperti beta-blocker yang berfungsi untuk mengurangi frekuensi serangan, atau antidepresan yang juga dapat membantu mencegah migrain meskipun pasien tidak memiliki depresi.

Selain obat-obatan, pengobatan alternatif juga bisa membantu mengurangi serangan migrain. Terapi pijat, biofeedback (metode yang mengajarkan pengelolaan stres dan ketegangan otot), serta suplemen magnesium atau vitamin B2 (riboflavin) telah terbukti efektif dalam beberapa kasus.