Resep Kue Apem Cemilan Spesial untuk Ramadan

Kue apem tidak hanya sekadar hidangan tradisional; ia juga memiliki makna spiritual yang dalam. Kata "apem" yang dipercaya berasal dari "afwan" dalam bahasa Arab menunjukkan pentingnya saling memaafkan.

Tradisi megengan ini juga mengajarkan pentingnya introspeksi diri dan persiapan mental sebelum Ramadan. Dengan berbagi kue apem kepada kerabat, keluarga, atau tetangga, masyarakat menyampaikan pesan perdamaian dan pengampunan.

Bahan:

• 150 gr gula pasir
• 350 ml air panas
• 200 gr tepung beras
• 50 gr tepung terigu
• 1 sdm ragi instan

Cara Membuat:

1. Larutkan gula dalam air panas, biarkan hangat. Tambahkan ragi dan aduk rata.
2. Masukkan cairan ke dalam campuran tepung, aduk hingga rata, dan diamkan 30 menit.
3. Kukus adonan selama 15 menit setelah diberi pewarna makanan sesuai selera.

Bahan:

• 1 buah jagung manis
• 500 ml santan cair
• 250 gr tepung terigu

Cara Membuat:

1. Blender jagung hingga halus, campurkan sari jagung dengan santan.
2. Masukkan tepung, gula, dan tape, aduk rata hingga adonan kalis. Kukus atau panggang hingga matang.

Bahan:

• 1/2 sdm ragi instan
• 1 sdm gula pasir
• 250 gr tepung beras

Cara Membuat:

1. Campur bahan biang, diamkan 15 menit. Campur semua bahan kering, tambahkan bahan biang, dan tuangkan santan hangat secara bertahap.
2. Masak di cetakan hingga membentuk pinggiran tipis dan berwarna keemasan.

1. Pastikan adonan tidak bergerindil dengan mencampur bahan menggunakan whisk.
2. Gunakan api kecil saat mengukus atau memanggang untuk hasil maksimal.
3. Tutup cetakan saat proses memasak agar kue matang merata.

Kue apem melambangkan pengampunan dan saling memaafkan, diambil dari kata Arab "afwan".

Kue apem menjadi simbol tradisi megengan untuk menyambut Ramadan dengan pesan introspeksi dan perdamaian.

Bahan utama biasanya adalah tepung beras, santan, gula, dan ragi instan.