Jenis Kanker Paling Umum di Indonesia dan Gejalanya yang Sering Diabaikan

Kanker payudara adalah jenis kanker yang paling sering menyerang wanita di Indonesia, meskipun pria juga bisa mengalaminya. Penyakit ini biasanya ditandai dengan munculnya benjolan pada payudara, perubahan bentuk atau ukuran, serta kulit yang tampak mengeras atau berbeda dari area lainnya.

Faktor risiko kanker payudara meliputi gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok, obesitas, dan kurangnya aktivitas fisik. Pencegahan dapat dilakukan dengan menerapkan gaya hidup sehat, melakukan pemeriksaan payudara sendiri secara rutin, serta menjalani mammogram sesuai rekomendasi dokter.

Kanker serviks adalah tumor ganas yang berkembang di leher rahim. Penyebab utamanya adalah infeksi virus HPV (Human Papilloma Virus), yang dapat ditularkan melalui hubungan seksual. Gejala kanker serviks termasuk pendarahan yang tidak normal, nyeri saat berhubungan seksual, dan keputihan abnormal.

Pencegahan kanker serviks bisa dilakukan dengan vaksinasi HPV, menjaga kebersihan organ reproduksi, serta melakukan tes Pap smear secara berkala. "Vaksinasi HPV merupakan langkah penting dalam mencegah kanker serviks," ujar para ahli kesehatan.

Kanker paru-paru menjadi salah satu jenis kanker paling umum di Indonesia, terutama pada perokok aktif maupun pasif. Gejala yang sering muncul meliputi batuk kronis, batuk berdarah, sesak napas, hingga nyeri dada.

Merokok adalah penyebab utama kanker paru-paru, tetapi paparan polusi udara dan bahan kimia berbahaya juga dapat meningkatkan risikonya. Langkah pencegahan melibatkan berhenti merokok, menghindari paparan asap rokok, serta menjalani pemeriksaan kesehatan rutin.

Kanker hati dapat berkembang akibat komplikasi penyakit lain seperti hepatitis dan sirosis. Kanker ini terbagi menjadi kanker hati primer, yang dimulai dari organ hati, dan kanker hati sekunder, yang menyebar dari organ lain seperti usus besar atau payudara.

Gejala kanker hati meliputi sakit perut, penurunan berat badan drastis, dan pembengkakan di perut. Transplantasi hati atau operasi pengangkatan tumor menjadi metode pengobatan utama. Pencegahan melibatkan vaksinasi hepatitis dan menghindari konsumsi alkohol berlebihan.

Kanker nasofaring adalah jenis kanker yang menyerang area di belakang hidung dan tenggorokan. Gejalanya mencakup pilek berkepanjangan, mimisan, nyeri telinga, dan benjolan di leher. Penyebabnya diduga terkait dengan infeksi virus Epstein-Barr (EBV).

Pencegahan kanker nasofaring dapat dilakukan dengan menghindari konsumsi makanan yang diawetkan dengan garam nitrat, menjaga pola makan sehat, dan menghindari paparan asap rokok. Pengobatan sering kali melibatkan kombinasi kemoterapi dan radioterapi.

Jenis kanker yang paling umum meliputi kanker payudara, serviks, paru-paru, hati, nasofaring, dan usus besar.

Gejala umum termasuk benjolan di payudara, perubahan bentuk, dan kulit yang menebal atau berbeda tekstur.

Pencegahan dilakukan dengan vaksinasi HPV, menjaga kebersihan, dan tes Pap smear secara rutin.