Sukses

Koko Cici Jakarta Meriahkan HUT DKI ke-468

Menyambut HUT DKI Jakarta ke-486, Koko Cici Jakarta mendirikan replika Monas yang terbuat dari seribu buah Bakcang dengan tinggi dua meter.

Citizen6, Jakarta:  Menyambut hari ulang tahun DKI Jakarta ke 486, Koko Cici Jakarta yang merupakan sebuah paguyuban sosial warga Tionghoa DKI Jakarta mendirikan sebuah replika Monas yang terbuat dari seribu buah Bakcang dengan tinggi dua meter.

Dengan tema “Bakcang Shake, Bakcang Outside, Solidarity Inside” Koko Cici Jakarta merayakan hari raya Bakcang atau Peh Cun yang merupakan salah satu budaya dari keberagaman kebudayaan Tionghoa yang masih kental di seluruh Indonesia khususnya di Jakarta.

Acara Bakcang shake ini dilangsungkan di Candranaya, tepatnya pada hari Minggu 23 Juni 2013. Dalam pelaksanaannyapun, Koko Cici Jakarta bekerja sama dengan pihak Green Central City dan menggandeng beberapa organisasi Tionghoa terkemuka yang aktif baik dalam pelestarian budaya maupun berbagai gerakan nasionalis sebagai wujud kecintaan dan bakti terhadap Negara Indonesia antara lain GEMA INTI (Generasi Muda Indonesia Tionghoa), PINTI (Perempuan Perhimpunan Indonesia Tionghoa), PSMTI(Paguyubuan Sosila Marga Tionghoa) Aspertina (Asosiasi Peranakan Indonesia Tionghoa), IPTI (Ikatan Pemuda Tionghoa Indonesia) dan PPIT(Perhimpunan Persahabatan Indonesia Tionghoa).

  Ketua panitia kegiatan Bakcang, Yesslin Ongly dalam penuturannya menyatakan kebahagiaannya dapat turut berpartisipasi dalam memeriahkan kegiatan HUT DKI Jakarta dengan membangun budaya Tionghoa sebagai salah satu aspek “Sengaja saya membuat replika Monas dari Bakcang karena Monas adalah lambang kota Jakarta, apabila salah satu perayaan budaya Tionghoa yaitu hari raya Bakcang dapat menjadi unsur lambang kota Jakarta, tentunya akan tercipta suatu simbol keragaman budaya di Jakarta yang harmonis” tuturnya.

 Koko Cici Jakarta memeriahkan acara dengan berbagai pertunjukan menarik yang dimulai dengan pemasangan kerangka Monas seribu kacang, penyusunan Bakcang hingga simbolisasi peletakan Bakcang terakhir yang akan dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta bapak  Joko Widodo. Dalam acara inipula, Koko Cici for Charity divisi khusus dari koko cici Jakarta yang bergerak di bidang sosial mengundang anak-anak  yatim piatu yang kurang beruntung dan menghibur mereka dengan berbagai atraksi dari barongsai, wushu pan Guan Yao Laoshi, angklung dari Mei Zhou dan tentunya penampilan dari PINTI dan Koko Cici Jakarta.

Koko Cici Jakarta adalah generasi muda Indonesia Tionghoa yang berperan aktif sebagai duta pariwisata, duta sosial dan duta budaya yang peduli terhadap pelestarian dan pengembangan kebudayaan Tionghoa DKI Jakarta dan Indonesia. Koko Cici jakarta berdiri sejak pemilihan Koko Cici Jakarta pertama kali yang diadakan pada tahun 2002. Anggota Koko Cici Jakarta berasal dari berbagai agama yakni Budha, Konghucu, Islam, Kristen dan Katolik. Komunitas ini sebagian besar kaum muda etnis Tionghoa yang ingin mengembangkan dan melestarikan budaya leluhur Tionghoa sebagai satu kekayaan budaya bangsa Indonesia yang perlu dilestarikan.
           
Hari raya Bakcang atau hari raya Duan Wu yang dulu di Indonesia dikenal dengan nama hari Peh Cun atau hari raya Bakcang ini merupakan hari raya tradisional China kuno yang berawal dari masa Chunqiu (periode musim semi dan gugur 770 SM-476SM), sampai dengan hari ini sudah memiliki sejarah lebih dari 2000 tahun.

Kisah ini diawali dengan seorang menteri Negara Chu yang merupakan pejabat berbakat, setia dan bijaksana yang tidak disukai keluarga kerajaan adan melompat bunuh diri ke sungai Miluo karena sedih akan masa depan negaranya, rakyatnya begitu mencintai sehingga mencari jenazah menteri tersebut dengan melemparkan nasi dan makanan agar ikan-ikan tidak merusak jenazah beliau. Makanan tersebut adalah nasi berisi daging berbentuk segitiga dan dibungkus dengan daun bambu untuk menghindarkan makanan tersebut dimakan naga penghuni sungai, makanan inilah yang dikenal sebagai Bakcang. Perlombaan mendayung perahupun kerap menjadi cara merayakan hari raya Bakcang dengan maksud untuk mencari jenazah sang menteri. (Fransiskus Pongky Seran,S.sos/kw)
 

*Fransiskus Pongky Seran,S.sos adalah pewarta warga

Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke citizen6@liputan6.com
Video Terkini