Citizen6, Jakarta: Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Universitas Paramadina, Paramadina Choir kembali ke Jakarta setelah berkompetisi di 3rd Vietnam International Choir Competition 2013, Selasa pagi, 25/6/13. Kompetisi paduan suara internasional yang berlangsung di Hoi An, Vietnam pada 19-23 Juni ini merupakan pengalaman pertama bagi Paramadina Choir. Setelah sebelumnya hanya mengikuti berbagai kompetisi paduan suara nasional di Jakarta.
Paramadina Choir mengikuti dua kategoti lomba dari lima kategori yang disuguhkan oleh Interkultur, penyelenggara acara 3rd Vietnam International Choir Competition, yakni Mixed Choirs dan Folklore. Untuk masing-masing kategori lomba yang diikuti, Paramadina Choir berhasil meraih Gold Diploma, bahkan untuk kategori Mixed Choirs, Paramadina Choir keluar sebagai pemenang untuk tingkat kesulitan di level 2, dan University of Louisville Cardinal Singers sebagai pemenang di level 1, seperti yang dijabarkan Interkultur dalam blognya.
Kemenangan ini berhasil menyingkirkan paduan suara asal Australia, Voice Weavers dan Narawungngi Dasandriya Choir dari Yogyakarta.
“Sejujurnya saya sendiri tidak menyangka akan dihargai ‘Gold Medal’ terutama di kategori Mixed Choirs kemarin, karena merasa penampilan kami belum maksimal. Tapi secara keseluruhan saya bangga dan bahagia akan pencapaian ini. Buah kegigihan dan semangat tinggi akan menghasilkan keberhasilan sesuai dengan kesungguhan dalam meraihnya apalagi jika dilakukan dengan bersama-sama dan kompak.” Fitri Muliati, pelatih Paramadina Choir yang juga berperan sebagai konduktor selama kompetisi.
Pencapaian Paramadina Choir dalam kategori lomba Folklore juga tak kalah membanggakan. Di antara sembilan tim paduan suara yang berasal dari Amerika Serikat, Indonesia, Vietnam, Australia, dan Taipei. Paramadina Choir berhasil menduduki peringkat ketiga, setelah University of Louisville Cardinal Singers pada peringkat pertama dan UIN Syarif Hidayatullah Choir di peringkat kedua yang sama-sama meraih Gold Diploma III.
Untuk kedua pencapaian membanggakan tersebut, Ardie Ramadhana, Ketua Kontingen Tim Paramadina Choir di 3rd Vietnam International Choir Competition mengungkapkan bahwa persiapan menuju kompetisi memakan waktu lebih kurang enam bulan. Persiapan tersebut meliputi persiapan lagu, dana untuk keberangkatan, dan konser pra kompetisi yang diselenggarakan pada 10 Juni lalu. Pengalaman pertama diakui membuat segala usaha terasa lebih sulit karena tanggung jawab yang lebih besar untuk pembuktian bahwa Paramadina Choir juga pantas disandingkan dengan paduan suara lain di ajang internasional.
Paramadina Choir mengaku masih banyak target yang ingin mereka penuhi, dan pencapaian di Vietnam diharapkan dapat menjadi batu loncatan untuk prestasi membanggakan lainnya di bidang paduan suara. “Kami masih belum puas, masih banyak yang harus dibuktikan, kami harus terus berlatih, mengumpulkan tenaga dan suara baru untuk kompetisi-kompetisi selanjutnya. Dan yang pasti harus lebih disiplin. Target kami juara 1 nasional. Bisa melampaui universitas-universitas di Indonesia, jadi nomor 1.” Ucap Ardie saat ditanyai sesampainya di Universitas Paramadina bersama Tim Paramadina Choir.
Penyerahan Gold Medals secara simbolik oleh Paramadina Choir ke Universitas Paramadina dilakukan tidak lama setelah Tim Paramadina Choir tiba di kampus, melalui Deputi Rektor Bidang Akademik dan Riset, Totok A. Soefijanto juga disaksikan oleh Devi Wulandari, Direktur Quality Assurance. Bukti bahwa Universitas Paramadina bangga memiliki Paramadina Choir serta usaha dan kerja keras tim selama ini terbayar lunas dan berbuah sangat manis.
Selamat Paramadina Choir. Keep up the good work! Harumkan terus nama bangsa melalui lantunan suara merdumu. (Winner Fransisca/KW)
*Winner Fransisca adalah pewarta warga
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke citizen6@liputan6.com
Paramadina Choir mengikuti dua kategoti lomba dari lima kategori yang disuguhkan oleh Interkultur, penyelenggara acara 3rd Vietnam International Choir Competition, yakni Mixed Choirs dan Folklore. Untuk masing-masing kategori lomba yang diikuti, Paramadina Choir berhasil meraih Gold Diploma, bahkan untuk kategori Mixed Choirs, Paramadina Choir keluar sebagai pemenang untuk tingkat kesulitan di level 2, dan University of Louisville Cardinal Singers sebagai pemenang di level 1, seperti yang dijabarkan Interkultur dalam blognya.
Kemenangan ini berhasil menyingkirkan paduan suara asal Australia, Voice Weavers dan Narawungngi Dasandriya Choir dari Yogyakarta.
“Sejujurnya saya sendiri tidak menyangka akan dihargai ‘Gold Medal’ terutama di kategori Mixed Choirs kemarin, karena merasa penampilan kami belum maksimal. Tapi secara keseluruhan saya bangga dan bahagia akan pencapaian ini. Buah kegigihan dan semangat tinggi akan menghasilkan keberhasilan sesuai dengan kesungguhan dalam meraihnya apalagi jika dilakukan dengan bersama-sama dan kompak.” Fitri Muliati, pelatih Paramadina Choir yang juga berperan sebagai konduktor selama kompetisi.
Pencapaian Paramadina Choir dalam kategori lomba Folklore juga tak kalah membanggakan. Di antara sembilan tim paduan suara yang berasal dari Amerika Serikat, Indonesia, Vietnam, Australia, dan Taipei. Paramadina Choir berhasil menduduki peringkat ketiga, setelah University of Louisville Cardinal Singers pada peringkat pertama dan UIN Syarif Hidayatullah Choir di peringkat kedua yang sama-sama meraih Gold Diploma III.
Untuk kedua pencapaian membanggakan tersebut, Ardie Ramadhana, Ketua Kontingen Tim Paramadina Choir di 3rd Vietnam International Choir Competition mengungkapkan bahwa persiapan menuju kompetisi memakan waktu lebih kurang enam bulan. Persiapan tersebut meliputi persiapan lagu, dana untuk keberangkatan, dan konser pra kompetisi yang diselenggarakan pada 10 Juni lalu. Pengalaman pertama diakui membuat segala usaha terasa lebih sulit karena tanggung jawab yang lebih besar untuk pembuktian bahwa Paramadina Choir juga pantas disandingkan dengan paduan suara lain di ajang internasional.
Paramadina Choir mengaku masih banyak target yang ingin mereka penuhi, dan pencapaian di Vietnam diharapkan dapat menjadi batu loncatan untuk prestasi membanggakan lainnya di bidang paduan suara. “Kami masih belum puas, masih banyak yang harus dibuktikan, kami harus terus berlatih, mengumpulkan tenaga dan suara baru untuk kompetisi-kompetisi selanjutnya. Dan yang pasti harus lebih disiplin. Target kami juara 1 nasional. Bisa melampaui universitas-universitas di Indonesia, jadi nomor 1.” Ucap Ardie saat ditanyai sesampainya di Universitas Paramadina bersama Tim Paramadina Choir.
Penyerahan Gold Medals secara simbolik oleh Paramadina Choir ke Universitas Paramadina dilakukan tidak lama setelah Tim Paramadina Choir tiba di kampus, melalui Deputi Rektor Bidang Akademik dan Riset, Totok A. Soefijanto juga disaksikan oleh Devi Wulandari, Direktur Quality Assurance. Bukti bahwa Universitas Paramadina bangga memiliki Paramadina Choir serta usaha dan kerja keras tim selama ini terbayar lunas dan berbuah sangat manis.
Selamat Paramadina Choir. Keep up the good work! Harumkan terus nama bangsa melalui lantunan suara merdumu. (Winner Fransisca/KW)
*Winner Fransisca adalah pewarta warga
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke citizen6@liputan6.com