Citizen6, Atambua: Komunitas seni yang ada di Kota Atambua menggelar aksi solidaritas untuk menggalang dana bagi para korban bencana banjir Benenain Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Bertempat di taman kota lapangan umum Atambua, sejumlah komunitas seni yang umumnya merupakan komunitas remaja dan kaum muda menggalang kegiatan tersebut sebagai bentuk solidaritas dan kepedulian mereka yang dituangkan dalam bentuk karya seni.
      Â
Ada 4 kelompok komunitas yang hadir pada malam itu untuk menggalang dana, yakni komunitas Belu Music Community (BMC), Sekolah Demokrasi Belu, komunitas Gubuk Puisi, dan Alfa Band. Tiga di antaranya yang merupakan komunitas inti, yaitu komunitas BMC, Gubuk Puisi Belu dan komunitas Alfa Band membawakan acara-acara yang mampu membius para penonton yang pada umumnya didominasi oleh kaum muda. Seperti permainan biola, instrument, akustik gitar, pembacaan puisi, musikalisasi puisi serta lawak. Penampilan para seniman muda dari Atambua ini mendapat sambutan yang hangat dari warga setempat. Hal ini ditandai dengan antusiasme warga yang cukup baik saat acara dan dihadiri oleh sejumlah warga.
Viktor Manek, salah satu penggagas acara dan juga ketua serta pendiri BMC mengatakan,"Melalui kegiatan ini kita mau membangkitkan rasa solidaritas dari kacamata seorang seniman muda. Melalui kegiatan ini juga harapkan ke depannya akan lahir karya-karya inspiratif dari anak-anak."
Viktor yang juga merupakan adik kandung dari pastor Patrisius Sixtus Bere pr, salah satu imam diosesan keuskupan Atambua yang saat ini sedang studi di Universitas Muenchen Jerman juga menambahkan,"Pada malam penggalangan dana tersebut timnya turun dengan 6 personil yang membawakan 3 buah lagu, yakni lagu Bolelebo yakni sebuah lagu tradisional dari NTT, I Have a Dream sebuah lagu dari Westlife ciptaan ABBA, dan Rayuan Pulau Kelapa." Lagu-lagu tersebut dimainkan dengan viol yang diperankan oleh 6 remaja personil BMC, yakni Christin Chandra, Vina Leten, Vitorio Leten, Wiliam Fahik, Opi Tanjung, dan Lamba Funan.
Acara solidaritas penggalangan dana bagi para korban banjir akhirnya menghasilkan sejumlah dana yang akan di donasikan kepada warga korban banjir Benenain pada 22 Juni 2013 lalu. Hingga kini warga masih mengalami trauma dan stres akibat kehilangan harta benda serta lahan sawah yang rusak dan hewan ternak yang menjadi tumpuan hidup mereka karena harus mati diterjang ganasnya banjir Benenain.
       Â
Bagi masyarakat yang ingin meringankan penderitaan korban banjir Sungai Benanain, bisa menyalurkan bantuan di bawah ini: POSKO "Forum Solidaritas Korban Benanai" dengan alamat Kios Terrarosa di Jalan Prof Herman Johanes, Gg Fioretti RT009/RW003, Desa Penfui Timur-Kupang Tengah, Nusa Tenggara Timur atas nama Herman Seran. (Pongky Seran/Mar)
Pongky Seran adalah pewarta warga.
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke citizen6@liputan6.com
Bertempat di taman kota lapangan umum Atambua, sejumlah komunitas seni yang umumnya merupakan komunitas remaja dan kaum muda menggalang kegiatan tersebut sebagai bentuk solidaritas dan kepedulian mereka yang dituangkan dalam bentuk karya seni.
      Â
Ada 4 kelompok komunitas yang hadir pada malam itu untuk menggalang dana, yakni komunitas Belu Music Community (BMC), Sekolah Demokrasi Belu, komunitas Gubuk Puisi, dan Alfa Band. Tiga di antaranya yang merupakan komunitas inti, yaitu komunitas BMC, Gubuk Puisi Belu dan komunitas Alfa Band membawakan acara-acara yang mampu membius para penonton yang pada umumnya didominasi oleh kaum muda. Seperti permainan biola, instrument, akustik gitar, pembacaan puisi, musikalisasi puisi serta lawak. Penampilan para seniman muda dari Atambua ini mendapat sambutan yang hangat dari warga setempat. Hal ini ditandai dengan antusiasme warga yang cukup baik saat acara dan dihadiri oleh sejumlah warga.
Viktor Manek, salah satu penggagas acara dan juga ketua serta pendiri BMC mengatakan,"Melalui kegiatan ini kita mau membangkitkan rasa solidaritas dari kacamata seorang seniman muda. Melalui kegiatan ini juga harapkan ke depannya akan lahir karya-karya inspiratif dari anak-anak."
Viktor yang juga merupakan adik kandung dari pastor Patrisius Sixtus Bere pr, salah satu imam diosesan keuskupan Atambua yang saat ini sedang studi di Universitas Muenchen Jerman juga menambahkan,"Pada malam penggalangan dana tersebut timnya turun dengan 6 personil yang membawakan 3 buah lagu, yakni lagu Bolelebo yakni sebuah lagu tradisional dari NTT, I Have a Dream sebuah lagu dari Westlife ciptaan ABBA, dan Rayuan Pulau Kelapa." Lagu-lagu tersebut dimainkan dengan viol yang diperankan oleh 6 remaja personil BMC, yakni Christin Chandra, Vina Leten, Vitorio Leten, Wiliam Fahik, Opi Tanjung, dan Lamba Funan.
Acara solidaritas penggalangan dana bagi para korban banjir akhirnya menghasilkan sejumlah dana yang akan di donasikan kepada warga korban banjir Benenain pada 22 Juni 2013 lalu. Hingga kini warga masih mengalami trauma dan stres akibat kehilangan harta benda serta lahan sawah yang rusak dan hewan ternak yang menjadi tumpuan hidup mereka karena harus mati diterjang ganasnya banjir Benenain.
       Â
Bagi masyarakat yang ingin meringankan penderitaan korban banjir Sungai Benanain, bisa menyalurkan bantuan di bawah ini: POSKO "Forum Solidaritas Korban Benanai" dengan alamat Kios Terrarosa di Jalan Prof Herman Johanes, Gg Fioretti RT009/RW003, Desa Penfui Timur-Kupang Tengah, Nusa Tenggara Timur atas nama Herman Seran. (Pongky Seran/Mar)
Pongky Seran adalah pewarta warga.
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke citizen6@liputan6.com