Citizen6, Tangerang: Dua anggota Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) SMPN 2 Curug Kabupaten Tangerang Banten kesurupan saat mengawasi 341 siswa baru yang sedang menjalani Masa Bimbingan Studi (Mabis).
Tanpa sebab yang jelas, Rabu 17 Juli kemarin mendadak keduanya berteriak-teriak dan meronta-ronta hingga mengejutkan semua orang di sekolah itu. Akibatnya, para siswa yang sedang mengikuti kegiatan prastudi menjadi panik dan ketakutan di aula tempat berlangsungnya acara. Acara pembagian kelas pada siswa kelas 7 (kelas 1) itu pun diundur. Sedangkan 2 siswi yang kesurupan dibawa ke kantor kepala sekolah agar fenomena kesurupan tidak merembet kepada siswa lain.
"Peristiwa terjadi saat kami setelah berbuka bersama dan shalat magrib. Waktu pembimbing Mabis menyampaikan pembagian kelas, tiba-tiba di luar sekolah terdengar suara petasan yang dibunyikan entah oleh siapa. Kemudian secara beruntun dua siswa berteriak teriak tak karuan, sehingga beberapa pembimbing Mabis harus menggotong keduanya untuk dipindahkan ke tempat lain," terang Dita salah seorang peserta Mabis pada Bharata News.
Kedua Paskibra kesurupan itu diketahui bernama Wilda dan Sheila, masing-masing siswi kelas 9 (kelas 3). Keduanya sesekali pingsan, namun mendapat pertolongan intensif dari ara guru dan ustaz dari masjid terdekat. Keduanya baru siuman setelah beberapa lama dibacakan doa-doa dan terdengar suara adzan shalat isya dari masjid yang berada di sekitar sekolah.
Saat Sheila tersadar, ia mengaku tidak mengetahui apa yang tejadi pada dirinya. Dari penuturannya, peristiwa kesurupan itu baru pertama dialaminya. Dijelaskannya, saat minum air sehabis membimbing dan mengawasi siswa baru pada sore hari, mendadak bahu dan punggungnya terasa sangat berat, dan akhirnya tidak sadarkan diri.
Saat peristiwa akan disampaikan pada Kepala SMPN 2 Curug, Tubagus Akhmad, yang bersangkutan sedang tidak berada di tempat. Berdasarkan keterangan Ketua Panitia Mabis, Edy, sejak sore kepala sekolah sudah lebih dulu pulang ke rumah, karena Mabis berlangsung di luar jam kerja. Hanya panitia Mabis saja yang masih tinggal di sekolah untuk membimbing para siswa kelas satu itu.
"Dua Paskibra yang pingsan langsung kami lakukan pertolongan secara maksimal. Kejadian ini sudah kami laporkan kepada kepala sekolah dan sekarang sudah siuman. Kami rasa kedua anggota Paskibra hanya kecapean setelah mendampingi pengarahan pihak Kepolisian Sektor Curug dan seharian mengawasi siswa-siswi baru," ujarnya pada pukul 20.00 WIB semalam. (Edy Syahputra Tanjung/Mar)
Edy Syahputra Tanjung adalah pewarta warga.
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas, Ramadan atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media, kuliner dan lainnya ke citizen6@liputan6.com
Tanpa sebab yang jelas, Rabu 17 Juli kemarin mendadak keduanya berteriak-teriak dan meronta-ronta hingga mengejutkan semua orang di sekolah itu. Akibatnya, para siswa yang sedang mengikuti kegiatan prastudi menjadi panik dan ketakutan di aula tempat berlangsungnya acara. Acara pembagian kelas pada siswa kelas 7 (kelas 1) itu pun diundur. Sedangkan 2 siswi yang kesurupan dibawa ke kantor kepala sekolah agar fenomena kesurupan tidak merembet kepada siswa lain.
"Peristiwa terjadi saat kami setelah berbuka bersama dan shalat magrib. Waktu pembimbing Mabis menyampaikan pembagian kelas, tiba-tiba di luar sekolah terdengar suara petasan yang dibunyikan entah oleh siapa. Kemudian secara beruntun dua siswa berteriak teriak tak karuan, sehingga beberapa pembimbing Mabis harus menggotong keduanya untuk dipindahkan ke tempat lain," terang Dita salah seorang peserta Mabis pada Bharata News.
Kedua Paskibra kesurupan itu diketahui bernama Wilda dan Sheila, masing-masing siswi kelas 9 (kelas 3). Keduanya sesekali pingsan, namun mendapat pertolongan intensif dari ara guru dan ustaz dari masjid terdekat. Keduanya baru siuman setelah beberapa lama dibacakan doa-doa dan terdengar suara adzan shalat isya dari masjid yang berada di sekitar sekolah.
Saat Sheila tersadar, ia mengaku tidak mengetahui apa yang tejadi pada dirinya. Dari penuturannya, peristiwa kesurupan itu baru pertama dialaminya. Dijelaskannya, saat minum air sehabis membimbing dan mengawasi siswa baru pada sore hari, mendadak bahu dan punggungnya terasa sangat berat, dan akhirnya tidak sadarkan diri.
Saat peristiwa akan disampaikan pada Kepala SMPN 2 Curug, Tubagus Akhmad, yang bersangkutan sedang tidak berada di tempat. Berdasarkan keterangan Ketua Panitia Mabis, Edy, sejak sore kepala sekolah sudah lebih dulu pulang ke rumah, karena Mabis berlangsung di luar jam kerja. Hanya panitia Mabis saja yang masih tinggal di sekolah untuk membimbing para siswa kelas satu itu.
"Dua Paskibra yang pingsan langsung kami lakukan pertolongan secara maksimal. Kejadian ini sudah kami laporkan kepada kepala sekolah dan sekarang sudah siuman. Kami rasa kedua anggota Paskibra hanya kecapean setelah mendampingi pengarahan pihak Kepolisian Sektor Curug dan seharian mengawasi siswa-siswi baru," ujarnya pada pukul 20.00 WIB semalam. (Edy Syahputra Tanjung/Mar)
Edy Syahputra Tanjung adalah pewarta warga.
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas, Ramadan atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media, kuliner dan lainnya ke citizen6@liputan6.com