Citizen6, Kendal: Situasi Sukorejo Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Sabtu 20 Juli 2013 pasca insiden pembakaran mobil Front Pembela Islam (FPI) mulai kondusif. Sudah tidak nampak lagi penjagaan mencolok dari aparat Polisi maupun TNI dan aktivitas warga pun mulai berjalan normal.
Boby (38) warga setempat mengungkapkan, sempat ada isu FPI akan datang kembali pada Jumat 19 kemarin setelah sholat Jumat. Namun isu itu ditanggapi santai oleh masyarakat Sukorejo.
"Kami tetap bekerja seperti biasa. Logikanya tentu aparat keamanan dalam hal ini TNI dan Polri sudah antisipasi, kami percaya kinerja mereka," tutur pria yang berprofesi sebagai fotografer ini.
  Â
Lain dengan yang dirasakan oleh Indriyani (40) dan Aryanti (37) pegawai Dealer motor Srikandi Motor dimana insiden pembakaran mobil FPI tak jauh dari tempatnya bekerja.
"Kami tak tahu persis kejadiannya gimana tapi masih trauma. Hingga kini jika ada suara gaduh sedikit saja, pasti teringat keributan kemarin. Masih deg-degan," cerita mereka.
Sedangkan Cik Merry (40), pemilik rumah makan brongkos Larasati yang depan rumahnya dilewati massa yang mengejar mobil FPI hingga kini masih merasa trauma dengan kejadian, pada Kamis 18 Juli 2013 tersebut.
"Saya takut mas, saat itu saya melihat ada mobil Avanza (Milik FPI-pen) dikejar ratusan orang. Mobil itu sempat menyerempet seorang pejalan kaki di depan warung saya setelah menabrak pengendara di depan SPBU. Untung orang yang diserempet cuma luka di kaki. Tapi saya tak tahu nasib pengendara motor yang ditabrak, karena motornya terseret oleh mobil tersebut, seperti adegan film lah pokoknya," papar Merry.
Tanggapan warga mengenai insiden pembakaran mobil FPI tersebut juga beragam, namun pada intinya seperti yang disampaikan Boby si Fotografer, Sukorejo adalah daerah yang sebelumnya aman,nyaman dan tenteram. "Warga itu toleransinya sangat tinggi, namun jika mereka diusik, tentu akan bereaksi juga. Siapa sih yang tak akan marah tempat tinggalnya dibikin tak nyaman?" tuturnya balik bertanya.
Kapolsek Sukorejo, AKP Suwarso yang ditemui di kantornya menghimbau agar warga tetap beraktivitas sebagaimana biasa, jangan terpengaruh isu. (Aryo Widiyanto/Mar)
Aryo Widiyanto adalah seorang traveller, backpacker, pemandu wisata yg tinggal di Akun Facebook: Aryo Widiyanto, Twitter: @aryowidi, dan blogspot: aryowidiyanto.blogspot.com. Ia juga seorang pewarta warga.
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas, Ramadan atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media, kuliner dan lainnya ke citizen6@liputan6.com
Boby (38) warga setempat mengungkapkan, sempat ada isu FPI akan datang kembali pada Jumat 19 kemarin setelah sholat Jumat. Namun isu itu ditanggapi santai oleh masyarakat Sukorejo.
"Kami tetap bekerja seperti biasa. Logikanya tentu aparat keamanan dalam hal ini TNI dan Polri sudah antisipasi, kami percaya kinerja mereka," tutur pria yang berprofesi sebagai fotografer ini.
  Â
Lain dengan yang dirasakan oleh Indriyani (40) dan Aryanti (37) pegawai Dealer motor Srikandi Motor dimana insiden pembakaran mobil FPI tak jauh dari tempatnya bekerja.
"Kami tak tahu persis kejadiannya gimana tapi masih trauma. Hingga kini jika ada suara gaduh sedikit saja, pasti teringat keributan kemarin. Masih deg-degan," cerita mereka.
Sedangkan Cik Merry (40), pemilik rumah makan brongkos Larasati yang depan rumahnya dilewati massa yang mengejar mobil FPI hingga kini masih merasa trauma dengan kejadian, pada Kamis 18 Juli 2013 tersebut.
"Saya takut mas, saat itu saya melihat ada mobil Avanza (Milik FPI-pen) dikejar ratusan orang. Mobil itu sempat menyerempet seorang pejalan kaki di depan warung saya setelah menabrak pengendara di depan SPBU. Untung orang yang diserempet cuma luka di kaki. Tapi saya tak tahu nasib pengendara motor yang ditabrak, karena motornya terseret oleh mobil tersebut, seperti adegan film lah pokoknya," papar Merry.
Tanggapan warga mengenai insiden pembakaran mobil FPI tersebut juga beragam, namun pada intinya seperti yang disampaikan Boby si Fotografer, Sukorejo adalah daerah yang sebelumnya aman,nyaman dan tenteram. "Warga itu toleransinya sangat tinggi, namun jika mereka diusik, tentu akan bereaksi juga. Siapa sih yang tak akan marah tempat tinggalnya dibikin tak nyaman?" tuturnya balik bertanya.
Kapolsek Sukorejo, AKP Suwarso yang ditemui di kantornya menghimbau agar warga tetap beraktivitas sebagaimana biasa, jangan terpengaruh isu. (Aryo Widiyanto/Mar)
Aryo Widiyanto adalah seorang traveller, backpacker, pemandu wisata yg tinggal di Akun Facebook: Aryo Widiyanto, Twitter: @aryowidi, dan blogspot: aryowidiyanto.blogspot.com. Ia juga seorang pewarta warga.
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas, Ramadan atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media, kuliner dan lainnya ke citizen6@liputan6.com