Citizen6, Kendal: Seorang kepala satpam perusahaan swasta, Ilyas Maulidi (40) tewas dengan mulut berbusa saat akan dipijat di sebuah rumah milik Darling (60) yang berlokasi di Desa Damarsari RT 05 RW 01, Kecamatan Cepiring, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.
Dari kesaksian Jumainah (44), pemijat yang mengaku warga Desa Padaan Mangkang dan menumpang di rumah Darling mengatakan, dirinya didatangi korban Ilyas dengan mengendarai motor sekitar jam 11 malam. selanjutnya, Ilyas minta dirinya untuk dipijat karena merasa pegal dan capek.
"Saya pijat bagian atas badannya di sekitar bahu dan punggung, tiba-tiba Ilyas terkapar dan mulutnya berbusa. Spontan saya lari dan berteriak minta tolong pada warga," tutur wanita tua itu dengan ekspresi shock.
Mengetahui kejadian nahas tersebut, polisi pun langsung bergerak cepat. Kapolsek Cepiring AKP Asri, Perwira Pengawas Polres Kendal AKP Haryo Deko Dewo, dan Kanit Forensik Reserse Kendal, Ipda Agus Riyanto beserta jajarannya datang sekitar sepuluh menit setelah petugas piket Polsek menerima laporan warga. Setelah diadakan pemeriksaan intensif di lokasi kejadian didapat sejumlah petunjuk, di antaranya sebotol air mineral dan obat sakit kepala.
"Dugaan awal, korban Ilyas Maulidin yang tinggal di Desa Karangayu RT 3 RW 4 Cepiring ini menderita penyakit jantung dan dalam kondisi tidak fit. Dugaan kami itu diperkuat oleh keterangan dari tetangga dan kerabat korban yang sering mendengar Ilyas mengeluh tentang nyeri didada dan sesak napas. Dimungkinkan juga karena pengaruh kondisi badan korban yang di atas rata rata," papar Kapolsek saat evakuasi Jenazah.
Ngatimin (50) tetangga korban mengungkapkan, sehari-hari korban memang sering mengeluh sakit di dada.
"Namun sakit itu tak dirasakan. Baru saja tadi sore sebelum kematiannya, dia berkumpul dengan para tetangga membahas pelaksanaan acara Tujuh Belasan. Tiba tiba kami dengar dia sudah tiada," urainya didampingi Kades Karangayu, Putat Wibowo Adi.
Dengan disaksikan oleh dokter dari Puskesmas Cepiring, tim dari Polres Kendal segera mengevakuasi jenazah korban untuk dibawa ke RSUD Dokter Suwondo guna mendapatkan visum (Aryo Widiyanto/Mar).
Aryo Widiyanto adalah  seorang traveller, backpacker, pemandu wisata yg tinggal di Akun Facebook: Aryo Widiyanto, Twitter: @aryowidi, dan blogspot: aryowidiyanto.blogspot.com. Ia juga seorang pewarta warga.
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas, Ramadan atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media, kuliner dan lainnya ke citizen6@liputan6.com
Dari kesaksian Jumainah (44), pemijat yang mengaku warga Desa Padaan Mangkang dan menumpang di rumah Darling mengatakan, dirinya didatangi korban Ilyas dengan mengendarai motor sekitar jam 11 malam. selanjutnya, Ilyas minta dirinya untuk dipijat karena merasa pegal dan capek.
"Saya pijat bagian atas badannya di sekitar bahu dan punggung, tiba-tiba Ilyas terkapar dan mulutnya berbusa. Spontan saya lari dan berteriak minta tolong pada warga," tutur wanita tua itu dengan ekspresi shock.
Mengetahui kejadian nahas tersebut, polisi pun langsung bergerak cepat. Kapolsek Cepiring AKP Asri, Perwira Pengawas Polres Kendal AKP Haryo Deko Dewo, dan Kanit Forensik Reserse Kendal, Ipda Agus Riyanto beserta jajarannya datang sekitar sepuluh menit setelah petugas piket Polsek menerima laporan warga. Setelah diadakan pemeriksaan intensif di lokasi kejadian didapat sejumlah petunjuk, di antaranya sebotol air mineral dan obat sakit kepala.
"Dugaan awal, korban Ilyas Maulidin yang tinggal di Desa Karangayu RT 3 RW 4 Cepiring ini menderita penyakit jantung dan dalam kondisi tidak fit. Dugaan kami itu diperkuat oleh keterangan dari tetangga dan kerabat korban yang sering mendengar Ilyas mengeluh tentang nyeri didada dan sesak napas. Dimungkinkan juga karena pengaruh kondisi badan korban yang di atas rata rata," papar Kapolsek saat evakuasi Jenazah.
Ngatimin (50) tetangga korban mengungkapkan, sehari-hari korban memang sering mengeluh sakit di dada.
"Namun sakit itu tak dirasakan. Baru saja tadi sore sebelum kematiannya, dia berkumpul dengan para tetangga membahas pelaksanaan acara Tujuh Belasan. Tiba tiba kami dengar dia sudah tiada," urainya didampingi Kades Karangayu, Putat Wibowo Adi.
Dengan disaksikan oleh dokter dari Puskesmas Cepiring, tim dari Polres Kendal segera mengevakuasi jenazah korban untuk dibawa ke RSUD Dokter Suwondo guna mendapatkan visum (Aryo Widiyanto/Mar).
Aryo Widiyanto adalah  seorang traveller, backpacker, pemandu wisata yg tinggal di Akun Facebook: Aryo Widiyanto, Twitter: @aryowidi, dan blogspot: aryowidiyanto.blogspot.com. Ia juga seorang pewarta warga.
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas, Ramadan atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media, kuliner dan lainnya ke citizen6@liputan6.com