Citizen6, Surabaya: Inilah alternatif permainan yang menyenangkan, berbudaya, dan berkarakter sebagai bentuk kepedulian mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Airlangga terhadap budi pekerti generasi penerus bangsa. Tidak hanya pendidikan moral, budaya pun dapat membentuk karakter anak bangsa.
Permainan Mini dapat digunakan sebagai pendukung aplikasi pelajaran budi pekerti untuk siswa SD pada kurikulum pendidikan Indonesia saat ini. Pada era globalisasi saat ini, ajaran moral mengenai budi pekerti, pemahaman mengenai rasa empati dan simpati terhadap sesama kurang diperhatikan oleh masyarakat. Orang tua juga kurang menyadari pentingnya pribadi individu yang memiliki jiwa tanggung jawab dan memiliki pengetahuan moral serta budi pekerti yang tinggi bagi generasi muda untuk membangun bangsa Indonesia. Seharusnya orangtua mampu membimbing anak-anak mereka menjadi pribadi yang baik agar tidak melakukan oerilaku-perilaku negatif. Apalagi saat ini dikalangan masyarakat banyak beredar buku-buku atau permainan anak-anak yang tidak mendidik.
Di samping itu, orangtua juga harus pandai memilih sarana edukasi yang bermanfaat dan bisa digunakan untuk proses pembelajaran. Oleh karena itu, dalam program kreativitas mahasiswa ini, mahasiswa Fakultas Farmasi Airlangga mensosialisasikan permainan edukasi berupa monopoli. Monopoli dibuat berbeda dengan monopoli pada umumnya, yaitu dengan mencantumkan pelajaran pendidikan kewarganegaraan, bahasa inggris, kesenian, dan juga tentang penerapan berbudi pekerti luhur terhadap sesama dalam kehidupan sehari-hari. Jadi anak-anak bisa bermain sekaligus belajar permainan monopoli dengan konsep baru yakni monopoli dengan edukasi moral berbudi pekerti luhur. (Silvia Nur Hamidah/Mar)
Silvia Nur Hamidah adalah pewarta warga.
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas, Ramadan atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media, kuliner dan lainnya ke citizen6@liputan6.com
Permainan Mini dapat digunakan sebagai pendukung aplikasi pelajaran budi pekerti untuk siswa SD pada kurikulum pendidikan Indonesia saat ini. Pada era globalisasi saat ini, ajaran moral mengenai budi pekerti, pemahaman mengenai rasa empati dan simpati terhadap sesama kurang diperhatikan oleh masyarakat. Orang tua juga kurang menyadari pentingnya pribadi individu yang memiliki jiwa tanggung jawab dan memiliki pengetahuan moral serta budi pekerti yang tinggi bagi generasi muda untuk membangun bangsa Indonesia. Seharusnya orangtua mampu membimbing anak-anak mereka menjadi pribadi yang baik agar tidak melakukan oerilaku-perilaku negatif. Apalagi saat ini dikalangan masyarakat banyak beredar buku-buku atau permainan anak-anak yang tidak mendidik.
Di samping itu, orangtua juga harus pandai memilih sarana edukasi yang bermanfaat dan bisa digunakan untuk proses pembelajaran. Oleh karena itu, dalam program kreativitas mahasiswa ini, mahasiswa Fakultas Farmasi Airlangga mensosialisasikan permainan edukasi berupa monopoli. Monopoli dibuat berbeda dengan monopoli pada umumnya, yaitu dengan mencantumkan pelajaran pendidikan kewarganegaraan, bahasa inggris, kesenian, dan juga tentang penerapan berbudi pekerti luhur terhadap sesama dalam kehidupan sehari-hari. Jadi anak-anak bisa bermain sekaligus belajar permainan monopoli dengan konsep baru yakni monopoli dengan edukasi moral berbudi pekerti luhur. (Silvia Nur Hamidah/Mar)
Silvia Nur Hamidah adalah pewarta warga.
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas, Ramadan atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media, kuliner dan lainnya ke citizen6@liputan6.com