Citizen6, Kendal: Kreativitas warga Kaliwangi Kelurahan, Pegulon Kecamataan, Kendal Kota tak ada matinya.
Setelah sukses menyulap sungai yang melintas di wilayahnya menjadi sungai yang bersih dan dijadikan objek wisata pusat Jajanan Kaliwangi, mengadakan lomba fotomodel busana muslim dengan menyulap jembatan sungai menjadi catwalk untuk peragaan busana, kembali warga Kaliwangi menggelar lomba mancing di sungai kebanggaan mereka dengan tajuk Lomba Mancing Ngabuburit Ramadan 2013.
Lomba yang digelar pada Senin (5/8//2013) ini berkriteria kecepatan mendapatkan ikan terberat dan ikan terbanyak untuk memperebutkan sejumlah hadiah seperti televisi, gitar, dan berbagai souvenir lainnya. Hadiah-hadiah tersebut bersumber dari para donatur seperti Badan Keswadayaan Masyaraka (BKM), Bank Kendali Artha dan Bank Jawa Tengah (Jateng), dan diikuti oleh sekitar 400 peserta dari sejumlah kecamatan di Kabupaten Kendal.
Warga dari berbagai usia dengan memakai perlengkapan seperti joran, ember dan umpan seperti cacing, jangkrik, dan ulat lebah berjajar di sepanjang sungai. Mereka mencoba peruntungan untuk mendapatkan ikan buruannya. Sebagian berhasil membawa pulang ikan semacam lele, nila, dan ikan khas Kendal seperti Bethik dan Sepat, namun sebagian lainnya harus puas pulang dengan tangan hampa.
"Ikannya sudah kenyang mungkin mas, saya hanya dapat satu ikan, kecil pula," tutur Heri, salah satu warga lokal dengan bersungut-sungut.
Agus Cemerlang Mustofa (50) sang penggagas acara, mengungkapkan tujuan dari Lomba Mancing Ngabuburit ini.
"Selain untuk memperkenalkan objek wisata milik warga, yaitu Pusat Jajanan Ramadan Kaliwangi yang berlokasi di tepi sungai, juga untuk mempertajam pamor Kaliwangi sebagai daerah aliran sungai yang bersih, nyaman, dan sehat,' jelasnya.
"Kemarin kita diberi bantuan sekitar 4000 bibit ikan dari Dinas Kelautan dan Perikanan yang ditabur di sugai Kaliwangi, dengan harapan ke depannya bibit itu akan dimanfaatkan warga untuk kelestarian hayati dan ekosistem serta untuk menambah nilai ekonomis dan gizi warga," paparnya.
Dengan kreativitas para warganya ini, Lurah Kaliwangi, M Arkhom mengaku bangga. Ia berharap ke depannya, Kaliwangi bisa berlanjut menjadi objek wisata berbasis warga. (Aryo Widiyanto/Mar)
Setelah sukses menyulap sungai yang melintas di wilayahnya menjadi sungai yang bersih dan dijadikan objek wisata pusat Jajanan Kaliwangi, mengadakan lomba fotomodel busana muslim dengan menyulap jembatan sungai menjadi catwalk untuk peragaan busana, kembali warga Kaliwangi menggelar lomba mancing di sungai kebanggaan mereka dengan tajuk Lomba Mancing Ngabuburit Ramadan 2013.
Lomba yang digelar pada Senin (5/8//2013) ini berkriteria kecepatan mendapatkan ikan terberat dan ikan terbanyak untuk memperebutkan sejumlah hadiah seperti televisi, gitar, dan berbagai souvenir lainnya. Hadiah-hadiah tersebut bersumber dari para donatur seperti Badan Keswadayaan Masyaraka (BKM), Bank Kendali Artha dan Bank Jawa Tengah (Jateng), dan diikuti oleh sekitar 400 peserta dari sejumlah kecamatan di Kabupaten Kendal.
Warga dari berbagai usia dengan memakai perlengkapan seperti joran, ember dan umpan seperti cacing, jangkrik, dan ulat lebah berjajar di sepanjang sungai. Mereka mencoba peruntungan untuk mendapatkan ikan buruannya. Sebagian berhasil membawa pulang ikan semacam lele, nila, dan ikan khas Kendal seperti Bethik dan Sepat, namun sebagian lainnya harus puas pulang dengan tangan hampa.
"Ikannya sudah kenyang mungkin mas, saya hanya dapat satu ikan, kecil pula," tutur Heri, salah satu warga lokal dengan bersungut-sungut.
Agus Cemerlang Mustofa (50) sang penggagas acara, mengungkapkan tujuan dari Lomba Mancing Ngabuburit ini.
"Selain untuk memperkenalkan objek wisata milik warga, yaitu Pusat Jajanan Ramadan Kaliwangi yang berlokasi di tepi sungai, juga untuk mempertajam pamor Kaliwangi sebagai daerah aliran sungai yang bersih, nyaman, dan sehat,' jelasnya.
"Kemarin kita diberi bantuan sekitar 4000 bibit ikan dari Dinas Kelautan dan Perikanan yang ditabur di sugai Kaliwangi, dengan harapan ke depannya bibit itu akan dimanfaatkan warga untuk kelestarian hayati dan ekosistem serta untuk menambah nilai ekonomis dan gizi warga," paparnya.
Dengan kreativitas para warganya ini, Lurah Kaliwangi, M Arkhom mengaku bangga. Ia berharap ke depannya, Kaliwangi bisa berlanjut menjadi objek wisata berbasis warga. (Aryo Widiyanto/Mar)
Aryo Widiyanto adalah seorang traveller, backpacker, pemandu wisata yg tinggal di Akun Facebook: Aryo Widiyanto, Twitter: @aryowidi, dan blogspot: aryowidiyanto.blogspot.com. Ia juga seorang pewarta warga.
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas, Ramadan atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media, kuliner dan lainnya ke citizen6@liputan6.com