Sukses

Toilet Blues Masuk Busan International Film Festival 2013

Satu lagi film Indonesia masuk dalam kompetisi utama di 18th Busan International Film Festival: Toilet Blues.

Citizen6, Jakarta: Membanggakan. Satu lagi film Indonesia masuk dalam kompetisi utama di 18th Busan International Film Festival. Toilet Blues, film karya sineas Dirmawan Hatta ini diproduksi sejak April 2013, sebelumnya berjudul Nyanyian Angsa.  Film yang akan dirilis di Indonesia bulan Desember ini akan bersaing dengan puluhan film dari berbagai Negara di Asia.

Mengetahui filmnya masuk dalam kompetisi utama, Dirmawan Hatta yang sebelumnya sukses menyutradarai Optatissimus ini excited, karena ini adalah pengalaman pertama kalinya menampilkan karya pertamanya di dunia internasional. Tema yang diangkat dalam Toilet Blues ini unik, sangat jarang digarap oleh sineas lain.

Toilet Blues yang dibintangi oleh Tim matindas, Shirley Anggraini dan Tio Pakusadewo ini mengisahkan seorang gadis yang minggat dari rumah dan menempuh perjalanan dengan seorang temannya di seminari.  Namun teman laki-lakinya ini ragu dengan pilihannya sebagai calon imam.


[ Dirmawan Hatta, Sutradara Toilet Blues. *dokumen pribadi]

Hatta yang mempunyai akun twitter @ilagaligone ini  ingin menjadikan cerita di film ini sebagai metafora persoalan yang disekeliling kita marak, terutama soal kepemimpinan. Menurutnya saat ini para pemimpin terus-menerus ingin tampak saleh, padahal saleh saja tidak cukup.

“Soal moral, ketika terus menerus didengungkan akan menjadi beban. Seolah-olah agama itu adalah jawaban dari segala persoalan. Banyak hal diatasnamakan Tuhan, surga dan neraka yang pada akhirnya menghasilkan sejumlah kelemahan. Minimal tidak bertindak apa-apa, tidak mau berkotor tangan dan Kita jadi gampang menghakimi orang lain".

Seperti film sebelumnya, dalam Toilet Blues ini Hatta selalu menyoroti hal-hal yang berhubungan dengan keimanan. “Sebenarnya hanya ingin bercerita hal yang ada di sekelilingnya. Tidak sungguh-sungguh menyoroti soal keimanan, namun sebagai perlambang aja,” katanya.   
   
Laki-laki yang sebelumnya juga menulis naskah The Mirror Never Lies (2011) ini berharap film Toilet Blues yang telah disorot oleh komunitas internasional ini, isu-isu yang ada di film ini juga akan memperoleh perhatian di Indonesia.

18th Busan International Film Festival diadakan pada tanggal 3-12 Oktober mendatang. Good Luck! (kw)
 
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas, Ramadan atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke itizen6@liputan6.com