Citizen6, Jakarta: Padatnya kegiatan belajar mengajar ternyata tak membuat hilangnya kepedulian para intelektual muslimah akan kondisi dan masa depan negeri ini. Termasuk dampak dari event internasional Miss World yang akan diselenggarakan di Indonesia.
Pelaksanaan Miss world di Indonesia merupakan bentuk penegasan bahwa negeri ini menyetujui segala bentuk gagasan yang dibawa Miss World ini, ujar Muslikhati Msi. Padahal publik sangat memahami apa yang dibawa dalam missworld ini. Event ini adalah event yang mempropagandakan dalam skala dunia bahwa perempuan ideal dilihat dari fisiknya. Meskipun secara kepanitiaan mengeluarkan seleksi dari aspek Beauty and Behaviour, namun fakta dan realitasnya kriteria tersebut pemanis atau pelengkap. Yang utama adalah kecantikan fisiknya, tegas mantan ketua PSW UMY ini.
Murtiyani PhD menambahkan, hal yang sangat nyata dalam even ini adalah motif ekonomi. Yakni pemanfaatan para wanita untuk mempromosikan dan memasarkan produk kosmetik, fashion, dan media-media seluruh dunia. Negara juga berdalih event ini akan mampu mendongkrak pariwisata dan peningkatan citra Indonesia di mata Internasional.
Hal tersebut secara tegas ditampik oleh Murtiyani. Indonesia sangat kaya akan sumber daya alam dan mineral. Dari kekayaan ini saja jika dikelola dengan baik, akan mampu mensejahterakan seluruh rakyat Indonesia. Tanpa perlu melakukan eksploitasi perempuan untuk kepentingan ekonomi. Ini merupakan pelecehan yang nyata pada perempuan. Selama SDA kita dalam pengelolaan kapitalis, dimana kita jual murah kepada swasta dan asing melalui Undang-undang, memang selamanya kita akan menderita. Dan akhirnya negara harus memutar otak untuk terus mendongkrak pendapatan, termasuk dengan pemberian izin even eksploitasi perempuan.
Pakar ekonomi Islam ini menyempurnakan paparannya, bahwa hanya dengan pengelolaan sistem ekonomi islam negara ini akan sejahtera. Islam memiliki solusi komprehensif pengelolaan ekonomi termasuk SDA. Salah satu contoh adalah pengaturan tentang kepemilikan. Yakni hutan, air, dan energi adalah milik umum yang harus dikelola negara dan dikembalikan kepada masyarakat. Dan pelanggaran atasnya akan ada sanksi yang berat selain murka Allah SWT. Sistem ekonomi islam yang diterapkan secara praktis dalam kehilafahan selama ratusan tahun ternyata benar-banar mampu mensejahterakan masyarakat serta membawa negara tersebut terdepan dalam kancah dunia. Dan pengaruhnya sampai kini sangat membekas, misalnya pada pengembangan ilmu-ilmu pengetahuan.
Para peserta yang datang dari berbagai kampus di Yogyakarta dan Jawa Tengah ini pun menguatkan dengan berbagai argumentasinya. Ninik Rustanti MSi dari FK UNDIP menyatakan salah satu dampak besar dari even ini adalah ditirunya pandangan yang merendahkan ini oleh para anak didik kita. Generasi kita akan terobsesi dengan standar kecantikan sebagaimana dibuat dalam ajang Missworld ini.
Acara yang berlangsung kemarin jumat, 6 September 2013 jam 11.15-12.45 di Wisma Kagama UGM tersebut dikuatkan dengan penandatanganan petisi. Petisi Intelektual Muslimah “Hentikan Missworld, Indonesia Bisa Sejahtera dan Terdepan tanpa Eksploitasi Perempuan”. Siang itu juga petisi dikirimkan ke berbagai kementrian. Di antaranya Kementrian Pemberdayaan Perempuan, Kementrian Pariwisata dan Industri Kreatif, Kementrian Pendidikan dan kebudayaan. (Nisa Rahma/kw)
*Nisa Rahma adalah pewarta warga
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com
Pelaksanaan Miss world di Indonesia merupakan bentuk penegasan bahwa negeri ini menyetujui segala bentuk gagasan yang dibawa Miss World ini, ujar Muslikhati Msi. Padahal publik sangat memahami apa yang dibawa dalam missworld ini. Event ini adalah event yang mempropagandakan dalam skala dunia bahwa perempuan ideal dilihat dari fisiknya. Meskipun secara kepanitiaan mengeluarkan seleksi dari aspek Beauty and Behaviour, namun fakta dan realitasnya kriteria tersebut pemanis atau pelengkap. Yang utama adalah kecantikan fisiknya, tegas mantan ketua PSW UMY ini.
Murtiyani PhD menambahkan, hal yang sangat nyata dalam even ini adalah motif ekonomi. Yakni pemanfaatan para wanita untuk mempromosikan dan memasarkan produk kosmetik, fashion, dan media-media seluruh dunia. Negara juga berdalih event ini akan mampu mendongkrak pariwisata dan peningkatan citra Indonesia di mata Internasional.
Hal tersebut secara tegas ditampik oleh Murtiyani. Indonesia sangat kaya akan sumber daya alam dan mineral. Dari kekayaan ini saja jika dikelola dengan baik, akan mampu mensejahterakan seluruh rakyat Indonesia. Tanpa perlu melakukan eksploitasi perempuan untuk kepentingan ekonomi. Ini merupakan pelecehan yang nyata pada perempuan. Selama SDA kita dalam pengelolaan kapitalis, dimana kita jual murah kepada swasta dan asing melalui Undang-undang, memang selamanya kita akan menderita. Dan akhirnya negara harus memutar otak untuk terus mendongkrak pendapatan, termasuk dengan pemberian izin even eksploitasi perempuan.
Pakar ekonomi Islam ini menyempurnakan paparannya, bahwa hanya dengan pengelolaan sistem ekonomi islam negara ini akan sejahtera. Islam memiliki solusi komprehensif pengelolaan ekonomi termasuk SDA. Salah satu contoh adalah pengaturan tentang kepemilikan. Yakni hutan, air, dan energi adalah milik umum yang harus dikelola negara dan dikembalikan kepada masyarakat. Dan pelanggaran atasnya akan ada sanksi yang berat selain murka Allah SWT. Sistem ekonomi islam yang diterapkan secara praktis dalam kehilafahan selama ratusan tahun ternyata benar-banar mampu mensejahterakan masyarakat serta membawa negara tersebut terdepan dalam kancah dunia. Dan pengaruhnya sampai kini sangat membekas, misalnya pada pengembangan ilmu-ilmu pengetahuan.
Para peserta yang datang dari berbagai kampus di Yogyakarta dan Jawa Tengah ini pun menguatkan dengan berbagai argumentasinya. Ninik Rustanti MSi dari FK UNDIP menyatakan salah satu dampak besar dari even ini adalah ditirunya pandangan yang merendahkan ini oleh para anak didik kita. Generasi kita akan terobsesi dengan standar kecantikan sebagaimana dibuat dalam ajang Missworld ini.
Acara yang berlangsung kemarin jumat, 6 September 2013 jam 11.15-12.45 di Wisma Kagama UGM tersebut dikuatkan dengan penandatanganan petisi. Petisi Intelektual Muslimah “Hentikan Missworld, Indonesia Bisa Sejahtera dan Terdepan tanpa Eksploitasi Perempuan”. Siang itu juga petisi dikirimkan ke berbagai kementrian. Di antaranya Kementrian Pemberdayaan Perempuan, Kementrian Pariwisata dan Industri Kreatif, Kementrian Pendidikan dan kebudayaan. (Nisa Rahma/kw)
*Nisa Rahma adalah pewarta warga
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com